Senin, 14 April 2025 14:39 WIB

Jangan Anggap Sepele! Cara Mengatasi GERD dan Mencegah Kambuh

Ditinjau oleh : admin pusat

picture-of-article

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Ini bisa terjadi karena klep atau tutup antara lambung dan esofagus melemah, sehingga tidak bisa menutup dengan baik. Akibatnya, asam dari lambung bisa mengalir balik ke atas.

Asam lambung sebenarnya penting untuk mencerna makanan, tetapi karena sifatnya sangat asam, hanya lambung yang punya perlindungan khusus untuk menahannya. Kerongkongan tidak punya perlindungan seperti itu, jadi jika terus-menerus terkena asam lambung, bisa terjadi iritasi, peradangan, bahkan luka.

Asam lambung yang naik ini tidak hanya mengganggu kerongkongan, tetapi juga bisa mencapai tenggorokan dan mulut. Ini bisa menyebabkan batuk, suara serak, rasa tidak nyaman di tenggorokan, bahkan merusak gigi kalau dibiarkan. Dalam beberapa kasus, asam ini bisa sampai ke saluran pernapasan dan bikin sesak atau memperburuk asma.

Dengan kata lain, GERD bukan hanya menyebabkan rasa panas di dada (heartburn), tapi juga bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik.

Gejala GERD

Gejala utama GERD biasanya meliputi:

  • Heartburn: rasa panas atau terbakar di dada.
  • Regurgitasi: isi lambung yang naik ke mulut, sering terasa asam atau pahit.
  • Nyeri ulu hati dan nyeri dada: rasa sakit di bagian tengah perut atas atau dada, sering disalahartikan sebagai sakit jantung.

Penyebab GERD

Penyebab dari GERD adalah akibat kerusakan cardiac sphincter (klep atau tutup antara lambung dan esofagus) sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna. Gangguan asam lambung bisa disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, sering telat makan, atau mengonsumsi makanan dan minuman yang merangsang seperti kopi, makanan asam, pedas, serta alkohol dan rokok. Beberapa jenis obat, seperti pereda nyeri dan pengencer darah yang bersifat asam, juga bisa memicu gangguan ini. Selain itu, faktor psikologis seperti stres, kecemasan berlebih, dan gangguan emosional dapat meningkatkan produksi asam lambung. Infeksi dan beberapa penyakit lain juga bisa menjadi pemicu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung berlebih yang akhirnya merusak dinding lambung.

Pengobatan GERD

Pengobatan GERD bertujuan untuk meredakan gejala, menyembuhkan gangguan, dan mencegah komplikasi. Diagnosis bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes penunjang (seperti lab, rontgen, USG), dan endoskopi untuk melihat kondisi esofagus dan lambung secara langsung.

Setelah diagnosis, pasien akan diberikan obat untuk menurunkan asam lambung. Namun, yang paling penting adalah perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan, menghindari makanan dan minuman pemicu (kopi, pedas, asam), berhenti merokok, menghindari alkohol dan obat-obatan yang bisa mengiritasi lambung. Pasien juga disarankan untuk rutin berolahraga dan mengelola stres. GERD bisa sembuh, tapi dapat kambuh jika gaya hidup tidak dijaga.

Kesimpulannya, GERD adalah gangguan akibat naiknya asam lambung ke esofagus yang menimbulkan gejala. Meski tidak mematikan, GERD bisa menurunkan kualitas hidup dan produktivitas. Kondisi ini bisa diobati dan disembuhkan. Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.

Baca juga : Waspada Gastroenteritis, Kenali Faktor Risiko Utamanya!

0 Disukai

101 Kali Dibaca