• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Mengenal Diabetes Melitus: Penyebab, Pencegahan, dan Pentingnya Pengendalian Senin, 28 April 2025 17:03 WIB Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pemahaman yang baik tentang mekanisme, faktor risiko, pencegahan, hingga pengendalian diabetes sangat penting agar masyarakat dapat terhindar dari komplikasi serius yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Apa Itu Diabetes Melitus? Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme kronis dengan banyak penyebab (multietiologi) yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat gangguan fungsi insulin. Gangguan ini bisa disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin oleh sel beta di pankreas, atau karena berkurangnya sensitivitas sel tubuh terhadap insulin (resistensi insulin) (WHO, 1999). Mekanisme Terjadinya Diabetes Setelah makanan dikonsumsi, tubuh memecahnya menjadi glukosa yang berfungsi sebagai sumber energi. Agar glukosa dapat masuk ke dalam sel tubuh, dibutuhkan peran insulin. Pada penderita diabetes, produksi insulin bisa terganggu atau insulin tidak bekerja efektif, sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam aliran darah, menyebabkan kadar gula darah meningkat. Jenis-Jenis Diabetes Melitus DM TIPE 1 Disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali DM TIPE 2 Paling sering terjadi dan disebabkan karena tidak efektifnya kerja insulin DM GESTASIONAL Terjadi saat kehamilan DM TIPE LAINNYA Disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain, dsb Faktor Risiko Diabetes Melitus Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes meliputi: Obesitas atau kelebihan berat badan. Usia lebih dari 45 tahun. Riwayat keluarga dengan diabetes. Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kadar kolesterol total >200 mg/dL. Riwayat penyakit kardiovaskular. Gaya hidup sedentari dan pola makan tidak sehat. Riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya. Gejala Diabetes Melitus Gejala utama yang sering muncul antara lain: Sering buang air kecil. Mudah merasa lapar. Cepat haus. Gejala tambahan yang dapat menyertai antara lain: Penurunan berat badan drastis tanpa sebab jelas. Kesemutan di tangan atau kaki. Gatal, terutama di area genital. Luka yang sulit sembuh. Penglihatan kabur. Mudah lelah dan mengantuk. Keputihan pada wanita. Impotensi pada pria. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Seseorang dapat dikatakan menderita diabetes jika memenuhi salah satu dari kriteria berikut: Kadar glukosa darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dL. Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan (GD 2 JPP) ≥ 200 mg/dL. HbA1c ≥ 6,5%. Terdapat gejala klasik diabetes dan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dL. Mengapa Pencegahan Diabetes Sangat Penting? Diabetes disebut sebagai "raja penyakit berbahaya" karena komplikasinya yang luas, meliputi: Pembuluh darah: meningkatkan risiko hipertensi. Otak: meningkatkan risiko stroke. Jantung: meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ginjal: menyebabkan gagal ginjal hingga membutuhkan cuci darah. Saraf: meningkatkan risiko luka kronis yang sulit sembuh hingga amputasi. Mata: menyebabkan kerusakan retina hingga kebutaan. Pencegahan Diabetes: Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan Untuk menurunkan risiko terkena diabetes, beberapa langkah pencegahan meliputi: Menjaga berat badan ideal. Mengonsumsi makanan sehat, minimal 3–5 porsi buah dan sayuran setiap hari. Mengurangi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Berolahraga secara rutin minimal 30 menit per hari. Mengelola stres dengan baik. Melakukan pemeriksaan gula darah dan HbA1c secara berkala. Menghindari penggunaan tembakau dan alkohol.   Pentingnya Mengontrol Asupan Gula, Garam, dan Lemak Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebihan menjadi faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk diabetes. Anjuran konsumsi harian: Gula: maksimal 4 sendok makan peres (±50 gram). Garam: maksimal 1 sendok teh (±5 gram). Lemak: maksimal setara dengan 5 sendok makan minyak per hari. Gula banyak terdapat dalam sirup, madu, selai, es krim, nasi, roti, dan produk tepung. Garam terkandung dalam kecap, saus, vetsin, margarin, keju, dan ikan asin. Lemak banyak ditemukan dalam mentega, minyak kelapa, santan, daging berlemak, dan makanan olahan. Dengan mengendalikan asupan ini, kita dapat secara signifikan menurunkan risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya. Terapi Obat untuk Prediabetes Metformin merupakan salah satu terapi yang efektif dalam mencegah perkembangan diabetes pada individu dengan kondisi prediabetes. Penelitian besar seperti DPP, DPPOS, IDPP, dan CANOE menunjukkan bahwa penggunaan metformin dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes hingga lebih dari 70%, terutama jika dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup sehat. Metformin bekerja dengan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan menurunkan produksi glukosa di hati. Oleh karena itu, pemberian metformin pada kelompok prediabetes menjadi salah satu strategi pencegahan yang efektif.       Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus   Pengendalian diabetes yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi. Berikut adalah kriteria pengendalian yang dianjurkan: Glukosa darah puasa: 80–100 mg/dL (baik). Glukosa darah 2 jam setelah makan: 80–144 mg/dL (baik). HbA1c: kurang dari 6,5%. Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL. Kolesterol LDL: kurang dari 100 mg/dL. Kolesterol HDL: lebih dari 40 mg/dL (pria) dan 50 mg/dL (wanita). Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL. Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,5–<23 kg/m². Tekanan darah: ≤130/80 mmHg. Memastikan seluruh parameter ini berada dalam rentang yang baik merupakan langkah utama untuk mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang. Dengan memahami faktor risiko, menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan melakukan pengendalian yang optimal, kita dapat mencegah atau memperlambat perkembangan diabetes dan meningkatkan kualitas hidup. Mari mulai langkah kecil hari ini untuk hidup lebih sehat dan bebas dari diabetes.

image-newest
Info Kesehatan

Kenali dan Cegah Penyakit Jantung yang Wajib Diwaspadai Minggu, 27 April 2025 07:33 WIB Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika terdapat gangguan pada bagian-bagian penting jantung seperti pembuluh darah koroner, otot jantung, katup jantung, hingga selaput jantung. Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan dan membahayakan jiwa jika tidak ditangani dengan tepat. Penyebab Utama Penyakit Jantung Beberapa penyebab utama yang memicu timbulnya penyakit jantung antara lain: Penumpukan lemak di pembuluh darah koroner, yang dapat menghambat aliran darah ke jantung. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yang memaksa jantung bekerja lebih keras. Diabetes yang tidak terkontrol, yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung. Infeksi, seperti endokarditis atau perikarditis. Kelainan jantung bawaan sejak lahir. Faktor Risiko dalam Kehidupan Sehari-hari Tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, seperti: Mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan. Kurang berolahraga dan menjalani gaya hidup pasif. Kurang tidur dan pola istirahat yang tidak teratur. Merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Mengalami stres berkepanjangan. Penggunaan zat adiktif seperti NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Gejala Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai Gejala utama penyakit jantung adalah nyeri dada yang seringkali dirasakan seperti ditekan atau ditindih benda berat. Gejala tambahan yang mungkin muncul antara lain: Jantung berdebar atau tidak teratur (aritmia). Sesak napas, terutama saat beraktivitas ringan. Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki. Tubuh terasa lemas tanpa sebab yang jelas. Pingsan secara tiba-tiba. Jenis-Jenis Penyakit Jantung Beberapa jenis penyakit jantung yang umum terjadi antara lain: Penyakit Jantung Koroner Terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner yang menyebabkan nyeri dada (angina). Penyakit Jantung Bawaan Kelainan struktural pada jantung yang sudah ada sejak lahir, ditandai dengan sesak napas dan cepat lelah. Penyakit Katup Jantung Gangguan pada katup yang mengatur aliran darah di dalam jantung. Aritmia Gangguan irama jantung, bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Kardiomiopati Gangguan pada otot jantung yang menyebabkan jantung melemah. Perikarditis dan Endokarditis Peradangan atau infeksi pada lapisan jantung bagian dalam maupun luar. Langkah-Langkah Pencegahan dan Pemantauan Untuk mencegah dan mengendalikan penyakit jantung, beberapa hal perlu dilakukan secara berkala: Konsumsi Obat Secara Rutin Baik obat khusus jantung maupun obat untuk penyakit penyerta seperti hipertensi, kolesterol, dan diabetes. Pantau Tekanan Darah Setiap Hari Lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap pagi dan sore hari dalam kondisi tenang dan catat hasilnya. Kontrol Rutin ke Dokter Spesialis Jantung (Sp.JP) Pemeriksaan rutin termasuk EKG sangat penting untuk memantau irama jantung. Pola Makan Sehat Batasi konsumsi garam, makanan tinggi kolesterol, dan gula berlebih. Utamakan konsumsi ayam, ikan air tawar, buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pertahankan Berat Badan Ideal Sesuaikan dengan Indeks Massa Tubuh (BMI). Disarankan juga untuk tidur cukup, menghentikan kebiasaan merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol. Rutin Berolahraga Tidak perlu berat, cukup dengan berjalan kaki selama 30 menit sebanyak tiga kali seminggu. Penyakit jantung dapat dicegah sejak dini dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kenali gejalanya, pahami risikonya, dan lakukan pencegahan agar jantung tetap sehat dan berfungsi optimal sepanjang hidup.

image-newest
Info Kesehatan

Mengenal Lebih Dekat Osteoarthritis Genu (Pengapuran Sendi Lutut) Kamis, 24 April 2025 09:46 WIB Musculoskeletal Disorder (MSD) merupakan istilah medis untuk gangguan yang mempengaruhi sistem otot dan rangka tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, ligamen, tendon, serta jaringan ikat lainnya. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Jenis-Jenis Musculoskeletal Disorder (MSD) Beberapa bentuk gangguan MSD yang umum dijumpai antara lain: Arthritis: termasuk osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan gout (asam urat). Low Back Pain: nyeri pada area punggung bawah. Rotator Cuff Syndrome: nyeri atau gangguan pada bahu. Trigger Finger: jari terasa kaku atau terkunci saat digerakkan. Tennis Elbow: nyeri pada siku akibat aktivitas berulang. Apa Itu Osteoarthritis Genu? Osteoarthritis Genu adalah bentuk arthritis degeneratif yang menyerang sendi lutut. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang-tulang di sendi. Seiring waktu, tulang rawan ini akan menipis hingga akhirnya menimbulkan gesekan antar tulang yang menyebabkan nyeri, kaku, dan pembengkakan. Kondisi ini juga dikenal sebagai pengapuran sendi lutut dan bersifat kronis serta tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, gejalanya masih bisa dikelola dengan terapi yang tepat. Faktor Risiko Osteoarthritis Genu Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis pada lutut meliputi: Usia lanjut Wanita Obesitas atau kelebihan berat badan Aktivitas fisik berlebihan atau justru kurangnya aktivitas Riwayat cedera sendi sebelumnya Pekerjaan dengan aktivitas fisik berat dan berulang Faktor genetik atau riwayat keluarga Gejala yang Perlu Diwaspadai Penderita Osteoarthritis Genu biasanya merasakan: Nyeri lutut yang muncul saat bergerak Kekakuan sendi, terutama di pagi hari atau setelah duduk lama Pembengkakan pada lutut Sensasi hangat saat menyentuh sendi Bunyi ‘krek’ atau gesekan saat menggerakkan lutut     Bagaimana Diagnosisnya Ditegakkan? Untuk mendiagnosis Osteoarthritis Genu, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau MRI untuk melihat kondisi tulang dan jaringan lunak di sekitar lutut secara lebih detail. Pilihan Terapi Osteoarthritis Genu 1. Terapi Non-Medikamentosa Edukasi: Memberikan pemahaman kepada pasien mengenai kondisi penyakit, cara mengelola gejala, dan pentingnya menjaga gaya hidup sehat. Fisioterapi dan latihan fisik: Dirancang untuk menguatkan otot sekitar sendi lutut, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi nyeri. 2. Terapi Medikamentosa (Pengobatan) Obat pereda nyeri: Seperti parasetamol (PCT) atau obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti diclofenac dan etoricoxib. Obat oles (topikal): Misalnya gel diclofenac untuk mengurangi nyeri lokal. Injeksi: Hyaluronic Acid (HA): Digunakan untuk menambah pelumasan pada sendi. Kortikosteroid (KS): Untuk mengurangi peradangan secara cepat pada sendi yang mengalami flare-up 3. Operasi Jika terapi Non-Medikamentosa dan Medikamentosa tidak memberikan hasil yang memadai, dan fungsi sendi semakin menurun, maka operasi menjadi pilihan. Tindakan ini biasanya dilakukan setelah melalui banyak pertimbangan dari dokter dan pasien.   Pentingnya Edukasi bagi Penderita Osteoarthritis Genu Osteoarthritis Genu adalah kondisi kronis, artinya tidak dapat sembuh total, namun dapat dikendalikan agar tidak semakin parah. Tujuan pengobatan adalah untuk meringankan nyeri, mencegah kerusakan lebih lanjut, dan membantu pasien tetap aktif dan mandiri. Penurunan berat badan dan olahraga teratur sangat penting, khususnya bagi penderita yang mengalami obesitas. Tetap aktif secara fisik dan menjaga berat badan ideal adalah langkah utama dalam pengendalian penyakit ini. Ayo Lakukan Latihan Fisik Secara Teratur! Latihan fisik yang ringan namun konsisten sangat bermanfaat untuk mengurangi kekakuan, memperkuat otot sekitar lutut, dan meredakan nyeri. Konsultasikan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi anda pada fisioterapis atau dokter agar tetap aman dan efektif.

Info Terpopuler

image-popular
Info Korporasi

Digitalisasi Klinik Percetakan Negara, Terobosan Baru dalam Pelayanan Rabu, 16 Desember 2020 03:29 WIB Jakarta – Sebagai implementasi dari pemanfaatan teknologi dalam program POT CINTA, Yakes Telkom meresmikan Yakes Fitness Center yang telah direnovasi serta Digitalisasi Klinik Percetakan Negara di Jalan Percetakan Negara, Jakarta pada Kamis sore lalu(12/11). Upaya digitalisasi setiap program dan layanan Yakes ini ditujukan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan layanan sesuai dengan visi TelkomGroup, menjadi digital telco untuk memajukan masyarakat. Kegiatan launching dimulai dengan pemotongan pita secara simbolik oleh Afriwandi, selaku Direktur Human Capital Management TelkomGroup sebagai tanda peresmian dibukanya Yakes Fitness Center dan Digitalisasi Klinik Percetakan Negara. Dalam sambutannya, Afriwandi mengapresiasi kinerja Yakes Telkom dalam meningkatkan customer experience, khususnya memasukkan unsur digital dalam pelayanannya. “Yakes kini sudah berubah menjadi lebih baik, saya yakin kedepannya pasti bisa meningkatkan sistemnya lagi. Apalagi saya dengar citra Yakes Telkom di pelanggan itu positif, itu sangat bagus. Dengan begitu, citra Telkom pun akan ikut menjadi baik”, jelas Afriwandi. Pada kesempatan ini T.Zilmahram selaku Direktur Utama Yakes Telkom memaparkan sekilas tentang jejak langkah Yakes Telkom dalam mewujudukan visi menjadi institusi terbaik di Indonesia dalam mengelola layanan kesehatan berbasis managed care dan teknologi digital terkini. “Saat ini Yakes memiliki program-program POT CINTA untuk menjadi layanan yang lebih proaktif dalam melayani pelanggan. Seperti Sabaya, Yakin, Taman Sehati, Seharum, Kopi Cinta, Digikes, Café Poci, Kozi, Courtesy serta adanya dashboard secara realtime mengenai informasi covid di Telkom Group dan dashboard mengenai informasi investasi” jelas Zil. Kepala Area II Yakes Telkom, Anastasia Muriani juga turut menjelaskan mengenai pelayanan di Klinik Percetakan Negara yang kini semuanya sudah berbasis digital, mulai dari screening hingga konsultasi dengan dokter. “Klinik PN ini akan tetap menjalankan protokol COVID, pengukuran suhu tubuhnya sudah menggunakan thermoscan, tidak lagi memakai thermometer yang ‘ditembakkan’ ke dahi. Kemudian sebelum masuk ke poliknlik, pelanggan akan melakukan triase covid terlebih dahulu melalui website yang telah kami siapkan” jelas Anas. Bagi pelanggan yang ingin mengunjungi Poliklinik Percetakan Negara, lanjut Anas, bisa menggunakan Yakes Mobile untuk menentukan jadwal konsultasi, supaya tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan dari dokter. Anas juga menambahkan ragam layanan yang tersedia di Poliklinik Percetakan Negara. “Disini itu nanti ada layanan restitusi secara online, ada Café Poci yaitu café yang menyediakan makanan dan minuman bergizi untuk para pelanggan kita, serta taman sehati” pungkasnya. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penandatangan prasasti secara simbolik oleh DirHCM. Semoga Yakes Telkom bisa semakin lebih baik lagi ke depannya.***dv    

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin #Rupiahtoto

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330 https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/ https://vredeburg.id/id/gallery-category/kegiatan https://vredeburg.id/ https://njms-web.njms.rutgers.edu/ Rupiahtoto rupiahtoto login slot gacor toto macau bandar togel

image-popular
Info Korporasi

Soft Launching FAST Sebagai Implementasi Core Values AKHLAK Jumat, 01 Oktober 2021 15:00 WIB Yakes Telkom terus berinovasi mendukung visi dan misi serta salah satu yang tercantum dalam POT CINTA yaitu Pelayanan Prima. Bersamaan dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila tahun 2021, Yakes Telkom memperkenalkan FAST (First Assistance, Patient Safety, & Early Treatment), Jumat pagi ini (01/10). Acara soft launching FAST dilakukan usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila melalui vicon. Hadir pada kegiatan ini BoD, SL, dan seluruh karyawan Yakes Telkom. M. Suny Arifianto selaku Direktur Layanan Kesehatan dan Umum Yakes Telkom menerangkan bahwa FAST merupakan inovasi pelayanan berbasis Fast Respon Team dengan reaksi cepat khususnya untuk usaha live safing dan menurunkan resiko fatality pada pasien yang dibutuhkan pada saat ini sebagai upaya mewujudkan pelayanan prima dengan tiga target customer yaitu: 1. Tim pengawalan atau peserta Event di lingkungan TelkomGroup. 2. Peserta Home Care yang memerlukan pelayanan cepat. 3. Emergency Patient Faskes Yakes Telkom dan Pasien Penanganan Khusus. Konsep layanan ini akan terintegrasi dengan program lain yang akan diluncurkan dalam waktu dekat demi meningkatkan kenyamanan peserta Yakes.  Lebih lanjut Suny menyampaikan bahwa FAST akan diimplementasikan terlebih dahulu di Regional Jakarta dan Jawa Barat. Saat ini FAST menjalankan tugas perdananya di Papua sebagai pendampingan pelayanan kesehatan TelkomGroup pada PON XX Papua. Pada kesempatan berikutnya, Tri Priyo Anggoro selaku Direktur Utama Yakes Telkom memberikan sambutan sekaligus melakukan soft launching FAST (First Assistance, Patient Safety, & Early Treatment). Priyo menjelaskan bahwa FAST dalam pelaksanaannya merupakan cerminan dari implementasi dari nilai-nilai AKHLAK, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif. Lebih lanjut Priyo mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh tim FAST yang hadir baik di Bandung, Jakarta, dan Papua seraya berpesan agar seluruh tim mampu menunjukkan perannya sebagai tim yang responsif terhadap setiap kebutuhan peserta atas layanan Yakes. Priyo juga mengucapkan selamat bertugas kepada tim FAST yang bertugas mendukung event PON XX di Papua yang saat ini mengawal kesehatan Direktur EBIS Edi Witjara dan jajaran yang belum lama tiba untuk memastikan kesiapan tim TelkomGroup dalam mendukung suksesnya PON XX Papua. (YKS03)   Sumber: https://vredeburg.id/id/gallery-category/kegiatan