Rabu, 20 November 2024 12:00 WIB

Operasi Batu Empedu dengan Laparoskopi

picture-of-article

Penyakit Batu empedu atau cholelithiasis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mengganggu. Penderitanya bisa merasakan sakit perut serta mual dan muntah hingga demam tinggi. Meski secara umum ringan, penyakit batu empedu dapat menimbulkan komplikasi dan menghambat aktivitas sehari-hari. Salah satu solusi untuk mengatasi batu empedu adalah dengan operasi menggunakan metode laparoskopi.

Batu empedu umumnya terbentuk di dalam kantong atau kandung empedu, yakni organ mungil berwujud seperti buah pir yang berlokasi di bawah hati. Organ ini berfungsi menyimpan cairan pencernaan yang tugasnya mencerna lemak. Penyakit batu empedu muncul ketika terjadi endapan lemak yang tak tercerna di kandung empedu. Selain di kandung empedu, endapan bisa terbentuk di saluran empedu. Faktor pemicu endapan ini bermacam-macam, misalnya pola hidup tidak sehat, usia, dan diet yang keliru.

Operasi batu empedu dengan laparoskopi merupakan tindakan pengangkatan kandung dan batu empedu lewat pembuatan sejumlah luka kecil berupa sayatan di perut. Dalam laparoskopi batu empedu, dokter bedah akan mengembungkan perut dengan karbon dioksida atau udara agar pengamatannya bisa lebih jelas.

Operasi batu empedu dengan laparoskopi memiliki banyak keunggulan ketimbang prosedur bedah tradisional. Berbeda dengan operasi konvensional yang terbuka, dokter bedah bisa menjalankan laparoskopi tanpa memotong otot perut. Karena itu, pasien bisa mendapatkan manfaat tertentu, seperti:

  • Rasa sakit lebih ringan sesudah operasi
  • Tidak harus lama menginap di rumah sakit
  • Masa pemulihan lebih cepat
  • Dapat kembali bekerja atau beraktivitas sehari-hari
  • Luka bekas operasi lebih tipis

Meski demikian, tidak semua orang yang memiliki masalah batu empedu bisa menjalani laparoskopi. Sebab, ada risiko yang justru bisa membahayakan jiwa pasien jika memakai prosedur laparoskopi. Pasien yang tergolong berisiko antara lain pernah menjalani operasi di area sekitar kandung empedu sebelumnya, cenderung mudah mengeluarkan banyak darah, dan ada masalah yang membuat dokter kesulitan melihat kandung empedu.

Layaknya prosedur bedah lain, operasi batu empedu dengan laparoskopi memerlukan persiapan. Dokter bedah mungkin akan meminta pasien berpuasa setidaknya selama empat jam sebelum operasi. Beri tahu dokter jika ada kewajiban minum obat atau suplemen tertentu guna mengantisipasi masalah perdarahan selama operasi.

Walau laparoskopi batu empedu umumnya tidak sampai membuat pasien menjalani rawat inap, tetap siapkan segala keperluan jika sampai perlu menginap. Misalnya baju dan celana ganti serta peralatan pribadi lain, termasuk kartu asuransi kesehatan bila ada. Pasien juga mesti ada pendamping untuk mengantar dan menjemput. Persiapan laparoskopi secara ringkas mencakup:

  • Tidak makan 4 jam sebelum operasi
  • Minum air putih boleh setidaknya 2 jam menjelang laparoskopi
  • Mandi dengan bersih menggunakan sabun anti-bakteri
  • Tidak mengenakan perhiasan

Laparoskopi batu empedu berlangsung dengan anestesi sehingga pasien tidak sadar sepanjang operasi. Pemberian anestesi lewat pembuluh darah akan mengawali laparoskopi. Setelah obat bius mulai bekerja, tim bedah akan memasukkan selang pernapasan ke tenggorokan.

Proses Tumbuh Gigi Pada Bayi

Dokter lantas menjalankan prosedur operasi dengan membuat beberapa sayatan kecil di perut pasien. Dari salah satu sayatan, dokter mengamati lokasi batu empedu di kandung empedu menggunakan laparoskopi. Lewat sayatan lain, dokter lalu mulai mengangkat kandung empedu. Dokter bedah mungkin akan menjalankan prosedur tes pencitraan, misalnya dengan sinar-X atau ultrasonografi, bila ada kemungkinan masalah lain di area sekitar kandung empedu. Seluruh prosedur ini berlangsung selama 1-2 jam.

Selepas menjahit bekas sayatan, tim bedah membawa pasien ke ruang pemulihan sembari menunggu efek anestesi hilang. Pasien kemudian menuju ruang perawatan untuk melanjutkan pemulihan. Operasi pengangkatan kandung empedu dengan laparoskopi tak membutuhkan pemulihan dalam waktu lama.

Umumnya, pasien bisa langsung pulang pada hari yang sama. Pasien juga bisa kembali ke aktivitas rutin lebih cepat dari operasi terbuka, yakni kurang dari 2 pekan.

Seperti tindakan bedah lain, ada risiko dan efek samping yang mungkin terjadi dalam laparoskopi. Contohnya:

  • Perdarahan internal
  • Infeksi dari sayatan
  • Luka pada area sekitar kandung empedu, seperti saluran empedu, hati, dan usus kecil
  • Kebocoran empedu ke rongga perut
  • Risiko terkait dengan anestesi, misalnya pembekuan darah dan pneumonia

Risiko komplikasi ini terbilang jarang terjadi. Jika mengalami keluhan setelah laparoskopi batu empedu, pasien harus segera memberitahu dokter atau tim petugas kesehatan.

Baca juga : Mengenal Batu Empedu

0 Disukai

29 Kali Dibaca