Gula Tersembunyi di Makanan Sehari-hari
Kamu mungkin merasa tidak terlalu sering makan manis. Jarang minum teh manis, tidak suka permen, bahkan sudah mengurangi kue. Tapi, pernahkah kamu sadar kalau gula tetap bisa “menyelinap” ke dalam makananmu bahkan di menu yang tidak terasa manis?
Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 10% total energi harian, atau sekitar 50 gram per hari untuk orang dewasa. Tapi kenyataannya, banyak orang tanpa sadar mengonsumsi lebih dari itu karena adanya gula tersembunyi di berbagai makanan olahan.
1. Roti dan Sereal Sarapan
Meski tidak terasa manis, roti dan sereal kemasan sering kali mengandung tambahan gula agar rasanya lebih enak. Bahkan, produk yang diberi label “whole grain” atau “sehat” pun bisa mengandung gula tambahan di dalamnya. WHO mengingatkan, membaca label gizi sangat penting untuk mengenali kandungan gula dalam makanan sehari-hari.
2. Minuman Kemasan
Jus buah kemasan, kopi instan, atau minuman berenergi bisa jadi “jebakan manis”. Meski terlihat segar dan praktis, satu botol jus bisa mengandung hingga 6–8 sendok teh gula, melebihi batas harian yang disarankan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi gula berlebihan dari minuman manis dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
3. Saus dan Bumbu Masak
Saus tomat, saus sambal, bahkan kecap manis ternyata termasuk sumber gula tambahan yang sering terlupakan. Satu sendok makan saus bisa mengandung lebih dari 4 gram gula. Karena itu, penting untuk memperhatikan porsi penggunaan bumbu olahan dan sesekali menggantinya dengan bahan alami seperti rempah, cabai segar, atau perasan lemon untuk menambah rasa.
4. Camilan “Sehat”
Banyak produk yang diklaim “low fat” atau “high fiber” justru punya kadar gula tinggi untuk menggantikan rasa dari lemak yang dikurangi. Misalnya granola bar, yogurt rasa buah, atau biskuit gandum. Kemenkes RI menyarankan untuk selalu memeriksa label “karbohidrat total” dan “gula” sebelum membeli produk kemasan agar tidak tertipu klaim kesehatan di bungkusnya.
5. Buah Kaleng dan Produk Olahan Buah
Buah memang sehat, tapi buah kaleng sering direndam dalam sirup kental yang tinggi gula. Jika ingin konsumsi buah, sebaiknya pilih buah segar atau buah beku tanpa tambahan gula. Selain lebih sehat, kandungan serat alaminya juga membantu mengontrol kadar gula darah.
Gula tidak selalu datang dari makanan manis. Ia bisa tersembunyi di makanan yang terlihat “biasa saja” seperti roti, saus, atau camilan.
Kuncinya ada di membaca label kemasan dan membatasi makanan olahan. Mulailah dari langkah kecil: ganti minuman manis dengan air putih, kurangi saus olahan, dan pilih buah segar daripada makanan kemasan. Tubuhmu akan terasa lebih ringan, energi lebih stabil, dan risiko penyakit pun bisa ditekan.
Baca juga : Olahraga Ringan yang Aman untuk Pensiunan
0 Disukai
0 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar