Lupus: Penyakit Seribu Wajah yang Sering Tak Disadari

Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena gejalanya sangat beragam dan sering menyerupai penyakit lain. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi mayoritas penderitanya adalah perempuan usia produktif antara 15 hingga 45 tahun.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga tahun 2025 diperkirakan jumlah penderita lupus di Indonesia telah melampaui 1,3 juta orang. Fakta ini menunjukkan bahwa lupus merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Apa Itu Lupus?
Lupus adalah salah satu jenis penyakit autoimun kronis yang bersifat sistemik, artinya dapat menyerang berbagai organ tubuh secara bersamaan. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit malah menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, seperti kulit, sendi, ginjal, paru-paru, hingga otak.
Apa Penyebab Lupus?
Penyebab spesifik lupus masih belum diketahui secara medis. Namun, para ahli meyakini bahwa lupus muncul akibat kombinasi dari beberapa faktor, yaitu:
- Genetik – Riwayat keluarga yang memiliki penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko.
- Hormon – Perempuan lebih rentan karena hormon estrogen diduga memengaruhi aktivitas sistem imun.
- Lingkungan – Paparan sinar UV, infeksi virus, stres, dan penggunaan obat tertentu bisa menjadi pemicu.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Lupus?
Diagnosis lupus tidak bisa dilakukan dengan satu tes saja. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:
- Anamnesis atau wawancara medis untuk mengetahui riwayat gejala dan keluarga.
- Pemeriksaan fisik, termasuk kondisi kulit, sendi, dan organ tubuh lainnya.
- Pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan urin untuk mendeteksi autoantibodi.
Beberapa tes laboratorium penting dalam mendiagnosis lupus:
- ANA test (Antinuclear Antibody)
- Anti ds-DNA
- Lupus Antikoagulan
- ACA IgM/IgG
- Anti-B2GP IgM/IgG
Gejala Umum Lupus
Gejala lupus sangat bervariasi dan sering muncul secara bertahap. Tiga gejala yang paling sering terjadi antara lain:
- Ruam pada kulit (terutama di wajah berbentuk seperti kupu-kupu)
- Nyeri atau kaku pada sendi
- Kelelahan yang luar biasa dan berkepanjangan
Gejala lainnya yang juga dapat dialami oleh penderita Lupus:
- Demam tanpa sebab
- Sariawan yang sering kambuh, khususnya di langit-langit mulut
- Rambut rontok berlebihan
- Penurunan berat badan drastis
- Pembengkakan sendi atau kelenjar getah bening
- Sakit kepala yang berulang
- Gangguan pada jantung, paru-paru, mata, dan ginjal
Bagaimana Pengobatan Lupus?
Pengobatan lupus bertujuan untuk mengurangi peradangan, mengontrol gejala, dan mencegah komplikasi. Penanganan lupus dilakukan secara menyeluruh dan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.
Pendekatan pengobatan lupus meliputi:
- Terapi medis sesuai kondisi pasien, termasuk penggunaan obat:
- Steroid (untuk mengurangi peradangan)
- Obat penekan sistem imun (imunosupresan seperti methotrexate, azathioprine)
- Pendekatan holistik, meliputi edukasi pasien, konseling psikologis, dan dukungan gaya hidup sehat.
- Tata laksana non-obat, seperti:
- Mengelola stress dengan baik
- Olahraga ringan secara teratur
- Pola makan sehat dan seimbang
- Pencegahan komplikasi dan pemantauan rutin efek samping obat
- Kesehatan reproduksi dan kehamilan, karena lupus dapat memengaruhi kehamilan dan perlu pengawasan ketat oleh dokter.
Jika kamu mengalami gejala-gejala mencurigakan seperti kelelahan ekstrem, ruam kulit, dan nyeri sendi berulang, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci utama untuk mengelola lupus.
0 Disukai
102 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar