Waspada Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Saat Peralihan Musim
Meningkatnya risiko penyebaran penyakit pada peralihan musim menjadi hal yang perlu diwaspadai. Hal tersebut terjadi karena imunitas dalam tubuh terdampak, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, yang salah satu penyakitnya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan infeksi penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah, dari mulai hidung hingga bagian alveolus dalam paru-paru, beberapa penyakit didalamnya meliputi flu, sinusitis, bronkitis hingga pneumonia.
Adapun penyebab dari terjadinya ISPA adalah dari infeksi virus maupun bakteri yang masuk melalui udara tercemar yang dihirup. Gejala dari penyakit ISPA sendiri dapat lebih spesifik tergantung pada bagian mana yang mengalami infeksi, namun secara umum gejala tersebut meliputi :
- Batuk yang disertai dahak,
- Bersin-bersin,
- Pilek dan hidung tersumbat,
- Nyeri tenggorokan
- Suara parau,
- Demam tinggi,
- hingga pembesaran kelenjar getah bening sekitar leher.
Guna menghindari timbulnya infeksi tersebut, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat, seperti :
- Mencuci tangan sebelum dan setelah makan.
- Menerapkan etika batuk dan bersih dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan dalam atau tisu kemudian mencuci tangan.
- Hindari kontak berlebih dengan orang sakit.
- Gunakanlah masker pelindung saat beraktivitas.
- Minum cukup air putih setiap hari.
- Cukup istirahat.
- Berhenti merokok.
Namun selain itu, menjaga tubuh tetap bugar dengan makan-makanan bergizi tinggi juga perlu dilakukan agar sistem imun dalam tubuh bekerja secara optimal dalam mencegah infeksi dari virus maupun bakteri. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait Penyakit ISPA, Yakes Family dapat mengunjungi halaman Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Selain info di atas, jika ingin melihat konten kesehatan dan kegiatan Yakes-Telkom lebih lengkap lagi, klik link:
Baca juga : Pengaruh Stres Pada Pasien Hipertensi
0 Disukai
394 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar