ABPM adalah pemantauan tekanan darah selama 24 jam ketika seseorang sedang beraktivitas dan tidur. Dengan ABPM, tensi akan diketahui dengan lebih akurat. Tekanan darah diukur dengan pengukur tensi digital. Sabuk dari alat ini akan dipasang mengelilingi tubuh dan terhubung dengan manset yang dilingkarkan di lengan atas. Alat digital tersebut berukuran kecil sehingga tidak akan mengganggu tidur dan kegiatan sehari-hari.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah yang diukur dalam periode 24 jam lebih baik untuk memprediksi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah daripada tekanan darah yang diukur di klinik.
KEGUNAAN ABPM
- Mendeteksi white-coat hypertension atau tekanan darah yang tinggi hanya saat kunjungan ke dokter.
- Mendeteksi hipertensi tersamar yang tidak terdeteksi saat kunjungan ke dokter.
- Meninjau efektivitas/respon obat antihipertensi yang diberikan selama 24 jam sehari.
- Mendeteksi hipertensi yang timbul di malam hari pada pasien dengan Obstructive Sleep Apnea.
- Mendeteksi hipotensi orthostatik atau penurunan tekanan darah berlebih yang dapat menyebabkan pusing atau hilang kesadaran.
HBPM adalah suatu metode pengukuran darah yang dilakukan sendiri oleh pasien di rumah atau di tempat lain di luar klinik. HBPM mempunyai kegunaan yang hampir sama dengan ABPM. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat osilometer. Pengukuran dilakukan pada pagi dan malam hari.
Pengukuran pagi hari dilakukan 1 jam setelah bangun tidur, dengan syarat sudah buang air kecil, belum sarapan, tapi sudah minum obat. Sedangkan pengukuran malam hari dilakukan sesaat sebelum tidur.
Pengukuran dilakukan minimal 2 kali untuk setiap pemeriksaan dengan jarak 1 menit. Hasil akhir HBPM adalah rerata dari minimal 2 kali pemeriksaan dalam waktu 3 hari atau lebih (dianjurkan 7 hari), dengan membedakan hasil pengukuran pagi dan malam hari. Pengukuran pada hari pertama diabaikan dan tidak dimasukkan dalam catatan.
Belum Ada Komentar