Rabu, 17 September 2025 12:00 WIB

Myalgia

picture-of-article

Myalgia adalah istilah medis untuk nyeri otot, yang memiliki banyak penyebab. Penanganan pada umumnya cukup mudah dilakukan di rumah. Nyeri otot dan nyeri tubuh sering terjadi setelah berolahraga dan saat tubuh dalam kondisi flu.

Mialgia biasanyanya bersifat sementara dan tidak serius. Namun mialgia juga dapat menjadi gejala suatu penyakit, terutama jika rasa nyeri terbesar luas dan bertahan dalam jangka waktu lama, kondisi ini membutuhkan perhatian dan penanganan profesional dari tenaga medis atau fasilitas kesehatan.

Berikut berbagai kondisi yang dapat menyebabkan mialgia:

  • Kerja otot yang lebih berat dan pengguanaan otot lebih sering dari biasanya dapat menyebabkan ketegangan dan robekan kecil pada otot. Otot membutuhkan waktu dan istirahat untuk pulih kembali.
  • Otot yang mengalami cedera saat berolahraga atau terkena dampak dari suatu kecelakaan. Benturan tumpul dapat menyebabkan otot memar dan menarik otot terlalu kuat dapat merobek otot.
  • Infeksi virus dan bakteri yang dapat memicu peradangan di seluruh tubuh. Pada umumnya bersifat sementara, seperti pilek dan flu biasa.
  • Reaksi terhadap suatu obat. Vaksin dapat memicu infeksi virus dan peradangan. Obat statin dapat menyebabkan kerusakan otot sebagai efek samping.
  • Penyakit otot kronis (miopati) yang menyerang serat otot, diantaranya adalah penyakit inflamasi dan autoimun, seperti miositis kronis dan distrofi otot.
  • Sindrom nyeri kronis yang menyebabkan nyeri otot tanpa merusak otot, seperti fibromialgia dan sindrom kelelahan kronis dapat menyebabkan nyeri muskuloskeletal menyeluruh.
  • Gangguan neuromuskular yang memengaruhi cara saraf berkomunikasi dengan otot. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kejang otot, penyusutan otot (atrofi), dan nyeri saraf.
  • Gangguan dan ketidakseimbangan metabolisme tertentu. Misalnya, hipotiroidisme, defisiensi vitamin D, dan ketidakseimbangan elektrolit dapat mengganggu fungsi otot normal, sehingga menyebabkan nyeri.
  • Iskemi atau gangguan aliran darah ke otot. Hal ini dapat terjadi jika tubuh mengalami pembekuan darak (infark otot) atau jika pembengkakan parah menghambat aliran darah (sindrom kompartemen otot).
  • Kanker. Meskipun relatif jarang, tumor atau kanker yang bermula di jaringan otot atau menyusup ke dalamnya dapat menyebabkan nyeri otot. Kanker yang bermula di jaringan lunak disebut sarkoma.

Nyeri otot akibat dari faktor penyebab yang bersifat sementara, seperti setelah berolahraga, kondisi otot tegang karena posisi tubuh yang salah atau kurang gerak, atau infeksi, biasanya akan membaik dengan cukup istirahat dan penanganan di rumah.

Penangnan awal di rumah untuk nyeri otot dapat meliputi:

  • Istirahat. Jika kita terlalu sering menggunakan atau meregangkan otot, kemungkinan akan terjadi robekan kecil pada serat otot yang perlu disembuhkan. Mengistirahatkan otot akan memberinya kesempatan untuk kembali pulih dan lebih kuat.
  • Peregangan ringan. Peregangan dengan hati-hati dan lembut dapat membantu mencegah kekakuan selama pemulihan otot. Jika otot mengalami cedera, terapis fisik dapat memandu cara bagaimana melakukan peregangan dengan benar
  • Pijat. Pijat dapat meredakan ketegangan dan memulihkan aliran darah ke otot yang nyeri, baik karena terlalu sering digunakan maupun yang kurang digunakan
  • Kompres dingin. Untuk cedera yang baru saja terjadi atau nyeri akut yang berdenyut, kompres dingin dapat membantu merlaksasikan otot dan melancarkan aliran darah.
  • Kompres hangat. Untuk cedera yang sudah lama atau kekakuan otot secara umum, kompres hangat dapat membantu merelaksasikan otot dan melancarkan aliran darah.
  • Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat mengatasi nyeri dan sakit ringan, seperti aspirin dan ibuprofen dapat mengurangi peradangan.
  • Obatan topikal. Obat pereda nyeri topikel dapat membantu meredakan nyeri otot lokal.

Baca juga : Bentuk Tubuh (Somatotype) dan Olahraga

0 Disukai

271 Kali Dibaca