Mengenal Lebih Jauh Kesehatan Mental & Langkah Penting Tingkatkan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi sekitarnya, yang biasanya dicirikan melalui beberapa kondisi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain. Gangguan kesehatan mental ini umumnya bermula dari individu yang tidak mampu memecahkan sebuah masalah, yang akhirnya menimbulkan stres berlebih, dan pada akhirnya menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan.
Penyebab gangguan kesehatan mental ini dipengaruhi oleh faktor dari ketiga unsur yakni somatogenik (badan), sosiogenik (sosial), dan psikogenik (psikologis). Biasanya, penyebab gangguan kesehatan mental bukan didasari oleh penyebab tunggal, melainkan terdiri dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi secara bersamaan.
Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Tidak hanya itu, lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Gangguan mental seperti depresi yang tak tertahankan dapat membuat individu merasa tidak berdaya dan akhirnya memicu individu tersebut untuk berperilaku nekat hingga bunuh diri.
Berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes pada tahun 2016, prevalensi bunuh diri di Indonesia pertahunnya mencapai 1.800 orang. Dengan 47,7% korban bunuh diri merupakan kelompok usia 10-39 tahun atau merupakan usia anak remaja dan usia produktif.
Tingginya angka prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia tidak lepas dari permasalahan-permasalahan terkait kesehatan mental yang terjadi di Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 85% orang dengan gangguan mental parah di negara berkembang tidak mendapat pengobatan atas gangguannya, termasuk di Indonesia. Ketidakmerataan layanan kesehatan mental di Indonesia ditandai dengan tidak semua provinsi memiliki rumah sakit jiwa, sehingga sulit memberikan fasilitas perawatan kesehatan mental bagi orang yang membutuhkan.
Selain itu, kurangnya sumber daya profesional untuk tenaga kesehatan mental di Indonesia juga merupakan salah satu pengaruh tingginya prevalensi tersebut. Per tahun 2021, tenaga profesional untuk pelayanan kesehatan mental di Indonesia hanya sekitar 1.053 orang. Hal ini berarti bahwa satu tenaga profesional kesehatan mental harus mampu melayani sekitar 250 ribu penduduk.
Masih adanya kesalahpahaman atau stigma keliru tentang gangguan jiwa juga menghambat individu mengakses pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya mengakibatkan adanya penanganan yang salah terhadap gangguan kesehatan mental tersebut. Komponen utama timbulnya stigma ini antara lain karena kurangnya pengetahuan dan informasi terkait kesehatan mental, adanya sikap dan prasangka yang salah, serta adanya masalah perilaku seperti diskriminasi.
Terus meningkatnya prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia tanpa adanya bentuk-bentuk pencegahan mampu memberikan efek domino baik untuk diri individu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Bagi individu, hal ini mampu mengakibatkan adanya perburukan kondisi kesehatan mental dan turunnya produktivitas individu jika tidak mendapatkan layanan kesehatan mental yang sesuai dan diperlukan. Terhadap lingkungan, gangguan kesehatan mental juga dapat berdampak pada penggunaan obat-obatan terlarang dan melakukan tindakan yang membahayakan.
Untuk itu berikut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia, cara-cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Membuat strategi yang menekankan adanya dorongan, pencegahan, penyembuhan, dan rehabilitasi terhadap gangguan kesehatan mental
- Adanya kerjasama antara organisasi kesehatan mental, pemerintah, dan masyarakat umum dalam memberikan informasi yang benar terkait kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran kesehatan mental
- Bersama mengubah stigma buruk terhadap kesehatan mental di Indonesia seperti: kesehatan mental tidak sepenting kesehatan fisik, berkonsultasi ke tenaga profesional dianggap gila, dsb
- Individu agar tidak melakukan self-diagnosed dan langsung periksakan kondisi ke tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog jika dirasa memiliki tanda-tanda gangguan kesehatan mental
Baca juga : Ini Alasan Kenapa Sering Nyeri Siku
0 Disukai
687 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar