Terdeteksi di Indonesia, Waspadai Covid-19 Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendeteksi peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini. Berdasarkan informasi terbaru, Kemenkes menemukan 8 kasus penyebaran terkait subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali dan Jakarta.
Terkait hal tersebut, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan, SpP(K) menyampaikan gejala yang timbul dari infeksi kasus Omicron BA.4 dan BA.5 ini mirip dengan kasus Omicron BA.1.
"Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,"jelas dr. Erlina Burhan
Dimana gejala yang timbul berupa gejala ringan seperti :
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Badan terasa lelah atau fatigue
Adapun gejala lain yang timbul dari kasus yang telah dilaporkan adalah :
- Hidung tersumbat
- Demam
- Mual atau muntah
- Sesak napas
- Diare
- serta Anosmia.
Varian BA.4 dan BA.5 ini merupakan mutasi dari Omicron yang telah terdeteksi sejak Januari 2022 di wilayah Afrika Selatan, dengan memiliki kemungkinan penyebaran yang lebih cepat dibandingkan BA.1 dan BA.2 sebelumnya. Namun meskipun begitu, masih belum ada indikasi terkait tingkat keparahan yang disebabkan dari varian BA.4 dan BA,5 ini lebih besar dibandingkan varian Omicron lain.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyampaikan, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 bisa menghindari perlindungan kekebalan (immune escape) dari infeksi Omicron sebelumnya. Artinya, seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 varian Omicron, masih bisa terkena Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Mengingat hal tersebut, penting untuk masyarakat tetap melakukan pencegahan penyebaran varian BA.4 dan BA.5 ini dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Tidak lupa untuk tetap mematuhi peraturan memakai masker saat berada di ruang tertutup maupun transportasi publik, serta untuk kelompok masyarakat rentan, lansia dan juga yang memiliki penyakit komorbid.
Baca juga : Pengaruh Stres Pada Pasien Hipertensi
0 Disukai
1214 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar