Dalam diagnosis kanker otak, gejala yang dikeluhkan akan diperiksa dokter. Gejala yang muncul bervariasi, tergantung pada lokasi tumor, dan tingkat stadium penyakit tersebut. Gejala yang umum antara lain:
- Sakit kepala yang tak seperti biasanya
- Sakit kepala konstan
- Kepala bertambah sakit saat berkegiatan, termasuk bersin dan batuk
- Gangguan penglihatan, seperti kabur
- Kelelahan ekstrim
- Kejang-kejang
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh
Pemeriksaan fisik dibutuhkan dalam penegakan diagnosis kanker otak. Dokter akan memeriksa sistem saraf untuk mengetahui fungsi berbagai bagian otak dan tubuh. Di antaranya fungsi bicara, penglihatan, pendengaran, dan gerakan. Pemeriksaan yang disebut neurologis ini mencakup:
- Pengecekan refleks (sentakan lutut)
- Pengujian kekuatan otot tungkai saat berjalan untuk melihat keseimbangan dan koordinasi tubuh
- Tes otak, seperti aritmetika atau memori sederhana
- Melihat gerakan mata dan pupil karena saraf optik terhubung dengan otak
Setelah pemeriksaan dalam diagnosis kanker otak, dapat diketahui klasifikasinya. Berbeda dengan jenis kanker lain yang menggunakan klasifikasi berupa stadium, kanker otak memakai pengelompokan berupa tingkat (grade). Sistem klasifikasi yang digunakan dikembangkan oleh WHO, yakni:
Grade I: Sel tumor belum bersifat kanker dan masih sangat lambat berkembang serta terlihat identik dengan sel yang sehat.
Grade II: Sel tumor sudah bersifat kanker tapi perkembangannya masih lambat. Sel terlihat abnormal bila dilihat menggunakan mikroskop. Tumor mungkin telah mulai menyebar ke jaringan di dekatnya.
Grade III: Tumor bersifat kanker dan berkembang lebih cepat. Sel kanker menunjukkan abnormalitas dan bereproduksi secara aktif sehingga bisa menyebar ke bagian lain di otak.
Grade IV: Tumor berkembang cepat dan memiliki sejumlah karakteristik yang abnormal. Tumor ini seringnya telah menyebar ke bagian lain di otak dan bahkan bisa memproduksi pembuluh darah sendiri untuk menyokong perkembangannya.
Menurut WHO, sebanyak 30-50% kematian akibat kanker bisa dicegah dengan cara mengubah atau menghindari faktor risiko utama serta mempraktikkan upaya pencegahan yang telah terbukti. Dalam soal kanker otak, faktor risiko itu antara lain usia, keturunan, serta paparan radiasi yang mempengaruhi otak.
Anda dapat setidaknya mengurangi risiko terkena kanker otak dengan cara berikut ini:
- Menghindari bahan makanan yang mengandung insektisida dan pestisida
- Menghindari zat karsinogen
- Menjauhi rokok dan alkohol
- Menerapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan makan makanan sehat
- Menghindari paparan radiasi sebisa mungkin
Sebagai langkah pencegahan, Anda juga dapat melakukan deteksi dini sebelum diagnosis kanker. Hubungi dokter segera jika ada riwayat anggota keluarga yang mengidap kanker, terutama kanker otak. Terutama bila ada gejala yang berkaitan dengan kanker otak yang muncul secara konstan dan mulai mengganggu.
Belum Ada Komentar