Kram otot dapat terjadi karena:
- Mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit
- Adanya peningkatan rangsangan motorik neuron di sistem saraf pusat
- Aliran darah yang tidak lancar
Selain penyebab di atas, terdapat faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kram otot, yaitu:
- Usia, ketika seseorang memasuki usia lanjut, maka massa otot akan berkurang sehingga mempengaruhi performa otot tersebut dan mudah mengalami kelelahan
- Tingkat kebugaran yang buruk dapat menimbulkan seseorang menjadi mudah lelah
- Berkeringat berlebihan
- Kehamilan
- Masalah kesehatan, seseorang yang memiliki penyakit diabetes mellitus atau penyakit yang melibatkan sistem saraf, hati dan tiroid dapat meningkatkan risiko kram otot
- Kelebihan berat badan
- Otot tidak fleksibel
- Kondisi fisik yang kurang baik
- Diet yang tidak sehat
- Menggunakan sepatu high-heels dalam jangka waktu yang lama
- Stretching dan massage, cara ini dilakukan dengan memanjangkan otot yang mengalami kram dan memberikan pijatan secara halus
- Ice pack, beberapa kasus kram dapat diberikan dengan penangan pemberian ice pack untuk merelaksasikan otot
- Penuhi kebutuhan Cairan, minum air putih dan cairan tanpa kafein atau alkohol
- Periksa, cara ini dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara penanganan yang tepat apabila sakit yang tidak tertahankan, terjadi bengkak dan perubahan warna kulit, mengalami kram berulang bahkan hingga mengganggu istirahat, dan mengalami kram akibat tersentuh atau tertusuk benda/ binatang
- Meningkatkan level kebugaran
- Melakukan stretching sebelum berolahraga
- Melakukan warm up dan cool down sebelum dan sesudah olahraga
- Memenuhi kebutuhan cairan sebelum, saat dan setelah berolahraga
- Menggunakan pakaian dan peralatan olahraga yang sesuai
Belum Ada Komentar