Rabu, 14 Juli 2021 11:31 WIB

Milliria

picture-of-article

Disebut juga biang keringat, merupakan kelainan kulit yang timbul akibat sumbatan (obstruksi) duktus kelenjar keringat ekrin sehingga timbul aliran balik keringat ke lapisan kulit epidermis dan dermis.-gambar!

Miliaria dapat terjadi di segala usia, pada laki-laki atau wanita. Bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami miliaria karena duktus kelenjar ekrin yang belum berkembang sempurna. Miliaria banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dengan udara yang panas dan lembab.

Klasifikasi miliaria berdasarkan letak sumbatan (obstruksi duktus):

  1. Miliaria Kristalina (Sudamina)
  2. Miliaria Rubra (Prickly Heat)
  3. Miliaria Pustulosa
  4. Miliaria Profunda
  1. Miliaria Kristalina adalah jenis biang keringat yang paling ringan dan hanya mempengaruhi lapisan kulit teratas  (di stratum korneum). Gejalanya muncul bintil-bintil merah berisi cairan berwarna jernih mudah pecah, tidak gatal, dan tidak terasa sakit.

  2. Miliaria Rubra adalah jenis miliaria yang banyak ditemukan pada bayi/orang dewasa yang tinggal di daerah beriklim tropis. Terjadi di lapisan kulit yang lebih dalam (di stratum spinosum/mid epidermis). Gejalanya didapatkan bintil merah pada kulit disertai dengan rasa gatal dan menyengat.

  3. Miliaria Pustulosa merupakan perkembangan lanjutan dari Miliaria Rubra. Hal ini terjadi jika Miliaria Rubra mengalami peradangan. Gejalanya adalah tampak bintil merah yang berisi nanah (pustula) sehingga berubah warna menjadi putih atau kuning. Hal ini menandakan mulai terjadinya infeksi kulit.

  4. Miliaria Profunda. Miliaria jenis ini yang paling jarang terjadi dan terjadi di lapisan lebih dalam (di dermo-epidermal junction). Gejalanya munculnya bintil merah yang lebih besar dan lebih keras, bersifat kronis, dan sering kambuh.

Disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat sehingga memicu timbulnya ruam dan peradangan. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko:

  • Iklim tropis. Iklim dan cuaca yang panas serta lembab bisa menjadi pemicu munculnya biang keringat.
  • Kepanasan. Saat suhu udara panas dan menggunakan pakaian yang tebal.
  • Aktivitas fisik tertentu, seperti olahraga yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak keringat.
  • Kelenjar keringat belum berkembang. Pada bayi kelenjar keringat belum berkembang sepenuhnya sehingga keringat lebih mudah tertahan di kulit.
  • Kegemukan. Seseorang dengan berat badan berlebih juga beresiko mengalami biang keringat terutama di area lipatan-lipatan seperti perut, leher, dan lipatan paha.

Dokter akan melakukan tanya jawab keluhan yang dirasakan, riwayat kesehatan, dan kondisi lingkungan sekitar. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ruam secara langsung. Tidak ada pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis miliaria ini.

Prinsipnya adalah pengobatan sesuai gejala dan menghindari faktor pencetus. Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai indikasi.

  1. Bedak kocok mengandung Kalamin, dapat ditambahkan untuk mengurangi gatal (mentol).
  2. Miliaria Rubra dengan peradangan kulit yang berat dapat diberikan kortikosteroid topikal, bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal.
  3. Miliaria Profunda diberikan lanolin anhydrous, bila luas dapat diberikan isotretinoin.
  1. Menghindari banyak berkeringat, pilih lingkungan yang sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi) cukup.
  2. Mandi setiap kali berkeringat dengan memakai sabun yang berbahan dasar lembut dan tidak mengandung parfum.
  3. Selalu menyeka keringat yang menumpuk setelah berolahraga dan beraktivitas.
  4. Menghindari mengenakan pakaian ketat dan terlalu tebal saat cuaca panas.

Baca juga : Mineral Makro

0 Disukai

3323 Kali Dibaca