Kamis, 25 Februari 2021 18:39 WIB

Tips Perawatan pada Diabetisi

Berikut dijelaskan lebih lanjut mengenai perawatan yang dapat dilakukan oleh Diabetisi pada kaki, mata, gigi, dan kulit.

Edukasi perawatan kaki diberikan secara rinci pada semua Diabetisi dengan ulkus maupun neuropati perifer dan peripheral arterial disease (PAD), yaitu:    

  1. Hindari berjalan tanpa alas kaki di dalam ataupun di luar ruangan.
  2. Periksa kaki setiap hari dan konsultasi dengan Dokter apabila kulit terkelupas, kemerahan, dan luka.
  3. Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya.
  4. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan krim pelembab pada kulit kaki yang kering.
  5. Kuku kaki dipotong tegak lurus.
  6. Keringkan kaki dan sela-sela jari secara teratur setelah dari kamar mandi.
  7. Hindari penggunaan sepatu tanpa kaus kaki dan gunakan kaus kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada ujung-ujung jari kaki.
  8. Kalus dan kulit yang menonjol harus dipotong di klinik layanan kesehatan.
  9. Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus.
  10. Sepatu tidak boleh sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi.
  11. Hindari penggunaan bantal atau botol air berisi air panas/batu untuk menghangatkan kaki.
  12. Lakukan senam kaki diabetes setiap hari secara teratur. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (deformitas). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada senam kaki:
    • Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur;
    • Senam kaki dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki, dan menurunkan kaki;
    • Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau kedalam, dan meluruskan jari-jari kaki.

Gula darah yang kurang terkontrol akan menyebabkan masalah pada mata hingga kebutaan, yaitu Retinopati Diabetic yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada jaringan di belakang mata (retina).

Untuk menghindari hal tersebut, maka lakukan:

  • Pemeriksaan mata/fundus secara berkala setiap 6 - 12 bulan
  • Pengelolaan lebih lanjut dapat dilakukan melalui fotokoagulasi (suatu bentuk energi panas dan cahaya bertenaga tinggi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada mata) oleh dokter atau melalui tindakan operasi.

Pada Diabetesi, masalah pada rongga mulut yang paling sering terjadi adalah kelainan pada gusi dan jaringan penyangga gigi. DM akan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri, oleh karena itu Diabetesi harus menjaga kesehatan rongga mulutnya dengan seksama agar tidak ada plak yang tertinggal. Hal yang harus dilakukan adalah menggosok gigi sehari minimal 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur, selama minimal 2 menit.

 

Tips Memilih Sikat Gigi

  • Pilihlah sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan terasa nyaman di genggaman. Tangkai sikat yang lurus akan memberikan takanan yang merata pada gigi pada saat menggosok gigi.
  • Besar kepala sikat gigi disesuaikan dengan rongga mulut. Bila kepala sikat terlalu besar akan sukar menjangkau gigi bagian belakang.
  • Pilih bulu sikat nylon yang lunak (soft) dengan ujung bulu sikat yang membulat, untuk menghindari luka pada gusi.
  • Pilih permukaan bulu sikat yang rata agar bisa membersihkan permukaan gigi secara merata.
     

Cara Menyikat Gigi yang Benar

  • Tempatkan sikat gigi dengan sudut 45° dari arah gusi ke mahkota gigi dengan gerakan mencungkil mengikuti kontur gigi.
  • Sikat seluruh permukaan luar gigi baik yang di depan, di samping, maupun bagian belakang yang sulit dijangkau.
  • Sikat permukaan kunyah gigi dengan gerakan maju mundur.
  • Sikat permukaan dalam gigi sama seperti bagian luar gigi.
     

Pemakaian Dental Floss atau Benang Gigi
Dental floss dipakai sedikitnya sehari sekali. Pemakaian dental floss membantu membersihkan plak antar gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, untuk mengurangi risiko peradangan gusi. Bisa dipakai dengan atau tanpa holder.

Kapan Harus Kontrol Rutin?
Kontrol rutin dilakukan setidaknya 6 bulan sekali. Setiap kali kontrol sebaiknya Diabetisi menginformasikan tentang kondisi DM-nya kepada Dokter Gigi. Diabetisi juga harus memperhatikan perubahan yang terjadi pada rongga mulut misal perdarahan, pembengkakan gusi, gigi tanggal, rasa kering pada mulut, atau rasa nyeri mulut lainnya.

  • Hindari cedera kulit karena DM membuat kulit lebih rentan terhadap masalah, seperti ruam, infeksi, dan perubahan warna.
  • Basuh setiap bagian tubuh dengan menggunakan sabun lembut dan air hangat.
  • Keringkan seluruh bagian tubuh dengan handuk bersih berbahan lembut.
  • Oleskan krim pelembab (yang tidak menimbulkan alergi) untuk menjaga kulit tetap lembab dan lembut.
  • Rawat semua luka dan goresan dengan baik. Kunjungi Dokter jika luka/goresan tidak sembuh dalam 3 hari.

Baca juga : Pencegahan Diabetes Mellitus

3 Disukai

1534 Kali Dibaca