Hidup Bebas Cemas, Apakah Bisa?
Kecemasan adalah kondisi yang pasti pernah dialami setiap individu. American Psychological Association (APA) mendefinisikan kecemasan sebagai salah satu emosi dengan ciri-ciri perasaan tegang, pikiran khawatir, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah. Perasaan cemas biasanya muncul sebelum menghadapi kejadian penting atau dalam situasi sulit. Sehingga dalam intensitas dan frekuensi tertentu justru membantu keberlangsungan hidup seseorang. Kecemasan dapat membantu kita untuk mengarahkan perhatian terhadap hal yang penting dan memotivasi kita untuk melewati suatu masalah. Sebagai contoh, dengan kecemasan, kita mencoba belajar lebih tekun sebelum mengikuti ujian.
Dapat dilihat bahwa kecemasan penting untuk dimiliki untuk dalam kadar tertentu. Namun, jika kecemasan yang muncul terlalu kuat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kecemasan perlu dikelola. Pengelolaan kecemasan dapat dilakukan secara mandiri atau menggunakan pertolongan ahi seperti psikolog.
Pengelolaan mandiri kecemasan yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen stres: Belajar untuk mengelola stres dapat meningkatkan ambang batas kecemasan. Kurangi beban kerja, buat prioritas dan daftar pekerjaan yang akan datang, serta istirahat sesuai kebutuhan dapat membuat tugas berat menjadi lebih terkelola.
- Teknik relaksasi: Meditasi, relaksasi otot progresif, relaksasi napas, berendam air hangat, dan yoga merupakan contoh aktivitas untuk dapat meningkatkan relaksasi.
- Berolahraga rutin serta mengadaptasi pola makan sehat seimbang. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri serta memicu pelepasan hormon dalam otak yang mampu mendatangkan perasaan positif.
- Berlatih mengubah pola pikir negatif: Buatlah catatan berisi daftar pikiran negatif berulang yang memicu kecemasan, lalu buat pikiran faktual atau positif yang dapat menggantikannya.
- Cari dukungan sosial: Komunikasi dengan anggota keluarga dan teman yang suportif atau ikuti support grup yang ada di lingkungan.
Jika dirasa kecemasan terlalu kuat dan tidak dapat ditangani secara mandiri, maka pertolongan ahli diperlukan. Psikiater dapat memberikan pengobatan dengan beberapa jenis antidepresan, benzodiazepines, tricyclics, dan beta-blockers. Jenis obat dan dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi penderita. Selain itu, psikiater dan psikolog dapat memberikan psikoterapi. Psikoterapi melibatkan diskusi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog, psikiater, dan konselor untuk mempelajari bagaimana cara mengelola kecemasan. Teknik yang paling sering digunakan adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Jadi kecemasan itu kita butuhkan, namun dalam kadar berlebihan, perlu dikelola. Yuk perhatikan kesehatan mental kita dengan mengelola.
Sumber:
- www.apa.org.
- www.psychologytoday.com
- www.mayoclinichealthsystem.org
- www.nimh.nih.gov
- American Psychiatric Association (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. American Psychiatric Publishing: Washington, DC
(by: Azza Maulydia., M.Psi, Psikolog)
Baca juga : ini Alasan Kenapa Sering Nyeri Bahu
0 Disukai
981 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar