Omicron BA.4 & BA.5 Masih Mengancam, Prediksi Puncaknya Pada Akhir Juli
Kasus harian Covid-19 diberbagai daerah yang ada di Indonesia tercatat mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini tidak terlepas dari adanya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah terdeteksi pada pertengahan bulan Juni 2022 lalu. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan subvarian Omicron BA.4 & BA.5 ini mencapai puncaknya pada minggu ke 3 bulan Juli 2022.
"Puncak kasus itu rata-rata 28-34 hari sejak ditemukan varian BA.4 dan BA.5 di negara tersebut, jadi cepat sampai puncaknya." jelas Menteri Budi
Meskipun gejala yang ditimbulkan dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini tergolong ringan, namun karakteristik untuk menyebar secara cepat menjadi kekhawatiran tersendiri dari subvarian ini.
Oleh karena itu, Menkes Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker jika berada di tempat ramai dan juga mengikuti vaksinasi booster guna memperkuat daya tahan tubuh melawan virus Covid-19. Selain itu, Menkes Budi juga menjelaskan setidaknya 81% kasus Covid-19 di Indonesia merupakan kasus dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Saya jelaskan bahwa saat ini 81% semua kasus di Indonesia sudah Ba.4 dan Ba.5,”tambah Menteri Budi
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, penambahan kasus Covid-19 pada hari Minggu (3/7) lalu telah mencapai 1.614 kasus baru. Mengingat tren kasus yang masih meningkat, pemerintah merencanakan penerapan beberapa kebijakan seperti perpanjangan PPKM hingga 1 Agustus mendatang.
Baca juga : Ini Alasan Kenapa Sering Nyeri Siku
0 Disukai
429 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar