Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia, Ingatkan Pentingnya Investasi Demi Eliminasi TB
23 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia, pada tahun ini tema yang diusung adalah “Invest to End TB, Save Lives” yang mengajak semua orang untuk berinvestasi ataupun memberikan upaya terbaik demi mengeliminasi Tuberkulosis. Perlu diketahui, Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan menyerang paru-paru serta organ lainnya, proses penularannya dengan droplet dari batuk ataupun bersin yang terhirup secara langsung ataupun tidak langsung.
Pada kesempatan yang sama, Yakes Telkom juga membuka webinar dengan tema “Apa Kabar TBC (Tuberkulosis)?”. Series webinar ini menghadirkan dr. M. Ihsan Nasution (Dokter – Yakes Telkom) sebagai narasumber yang menjelaskan detail dari penyakit Tuberkulosis.
Menurut data dari WHO, penyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit pembunuh teratas setelah Covid-19 dalam kategori penyakit menular. Setidaknya terdapat 1,5 jiwa setiap tahunnya menjadi korban dari penyakit Tuberkulosis ini. Selain itu berdasarkan data 25% populasi di dunia telah terinfeksi Tuberkulosis, dengan 90% diantaranya merupakan infeksi laten atau bakterinya tidak aktif karena sistem imun tubuh yang baik sementara 5-10% lainnya merupakan infeksi aktif.
Data statistik di tahun 2020 menyebutkan Indonesia merupakan urutan ke-2 negara yang paling buruk dalam penanganan kasus Tuberkulosis di dunia. Mengingat hal tersebut Ketua Pokja Bidang Infeksi Paru PP Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina BUrhan dalam konferensi pers peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia menyebutkan peran aktif bagi semua kalangan menjadi hal penting dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis ini.
dr. M. Ihsan Nasution juga menjelaskan bagaimana proses infeksi dari Tuberkulosis terjadi, hal ini diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk melalui trakea yang sistem pertahanannya sudah rusak menuju sistem paru-paru hingga kebagian paling kecilnya yang kemudian berkembang hingga menjadi aktif sebagai Tuberkulosis.
Sementara itu, untuk gejala yang ditimbulkan sendiri dapat berupa demam, keringat malam, penurunan berat badan, batuk produktif, hingga mengalami batuk berdarah.
Dalam proses pengobatannya, dr. M. Ihsan Nasution menjelaskan terdapat 4 jenis obat yang digunakan yakni Isoniazid, Rifampicin, Ethambutol, serta Pirazinamid dengan proses pengobatannya sendiri membutuhkan waktu 1 hingga 6 bulan. Selain itu, dr. M. Ihsan juga menegaskan konsumsi obat selama 6 bulan tersebut perlu dikonsumsi rutin serta terkontrol oleh dokter guna mencegah terjadinya kekebalan obat atau resistance yang mengakibatkan pasien harus mengulang konsumsi obat yang memberikan efek samping lebih berat.
Adapun untuk tahapan pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan :
- Lapor, jika ada keluarga yang terdiagnosa TB,
- Melakukan Etika batuk,
- Pastikan Imun Tetap Sehat, dengan melakukan olahraga teratur serta makanan yang seimbang.
- Lakukan Pemeriksaan Rutin bagi Pengidap, Diabetes dan HIV.
Sebagai penutup, dr. M. Ihsan kembali mengingatkan untuk masyarakat tetap membangun stigma positif serta jangan takut untuk memeriksakan diri maupun keluarga jika mengalami gejala Tuberkulosis. Penyakit Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan mengikuti berbagai proses pengobatan tanpa rasa jenuh.
Baca juga : Faktor Risiko Stroke yang Dapat Diubah
0 Disukai
553 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar