Vaksinasi & Penggunaan Masker Masih Jadi Kombinasi Kuat Cegah Covid-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan peningkatan antibodi SARS-CoV-2 masyarakat naik menjadi 98,5% berdasarkan survey Serologi ke-3 pada bulan Juli lalu. Peningkatan antibodi masyarakat terhadap virus Covid-19 ini tidak terlepas dari vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker yang cukup baik.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr.dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI menyampaikan peningkatan antibodi ini menjadi bukti terkait kesuksesan program vaksinasi serta masih relevannya penggunaan masker dalam mencegah penularan infeksi penyakit menular seperti Covid-19.
“Maka dari itu vaksinasi harus segera di lengkapi mulai dari vaksin dosis pertama, kedua dan booster serta protokol kesehatan seperti memakai masker harus diterapkan serta segera lengkapi vaksin Covid-19. Sebab, vaksinasi masih menjadi upaya untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan di rumah sakit.”jelas Prof iris
Selain itu, Prof. Iris menjelaskan terkait masih adanya potensi ter-reinfeksi kembali Covid-19 meskipun sebelumnya telah terinfeksi. Ini tidak terlepas dari virus yang masih terus bermutasi dan berkembang.
“Jadi, walaupun antibodinya sudah meningkat, kita tetap bisa tertular. Kenapa demikian? Karena sudah terjadi mutasi daripada virus, jadi mutasi dari virus sudah berubah. Jadi artinya bisa tertular. Terus kemudian antibodinya, gimana? Antibodi setelah vaksin memang tinggi. Tetapi antibodi tinggi bukan berarti melindungi, karena pertama ada mutasi, kedua tergantung dari kedua kondisi dari orang itu.”tambah Prof. Iris
Prof. Iris juga menyampaikan bahwa apabila masyarakat tidak bisa melakukan vaksinasi karena memiliki suatu penyakit atau belum layak divaksinasi, maka tetap harus melakukan protokol kesehatan dengan baik, dan bijak dalam melakukan mobilitas.
“Orang seperti inilah protokol kesehatannya harus lebih kuat lagi, jangan main-main, jangan pergi ke mall atau ke tempat yang ramai, artinya harus bisa melindungi dirinya sendiri dan jangan tertular atau menularkan. Karena, terbentuknya varian baru kedepannya belum bisa diprediksi, apakah bisa berhenti atau tidak, maka resiko penularan masih tetap ada walaupun mayoritas sudah divaksinasi lengkap, maka protokol kesehatan harus dijalankan,” jelas Prof. Iris
Baca juga : Ini Alasan Kenapa Sering Nyeri Siku
0 Disukai
709 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar