Rabu, 14 Juli 2021 10:39 WIB

Cedera Olahraga

picture-of-article

Cedera olahraga adalah segala bentuk gerak yang dilakukan dengan melampaui ambang batas kemampuan tubuh sebagai akibat dari berolahraga. Biasanya cedera olahraga ditandai dengan timbulnya rasa nyeri, penurunan fungsi, pembengkakan dan warna merah pada bagian tubuh yang terkena cedera.

  1. Sprain
    Merupakan jenis cedera yang terjadi akibat adanya kerusakan atau robeknya ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejala yang timbul yaitu berupa nyeri, peradangan dan pada kasus tertentu bisa menyebabkan ketidakmampuan menggerakkan sendi. Sprain biasanya terjadi karena kurang melakukan pemanasan (stretching). Contoh dari sprain yaitu sendi bergeser.
  2. Strain
    Merupakan jenis cedera yang terjadi akibat adanya kerusakan atau robeknya struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Biasanya terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah dan kontraksi otot yang berlebihan. Gejala yang timbul yaitu nyeri, kelemahan otot, kram, bengkak, dan sulit menggerakan otot.
  • Kurang melakukan pemanasan (warm-up).
  • Melakukan gerakan yang salah.
  • Melakukan gerak yang mendadak.
  • Memaksakan kondisi tubuh yang melampaui batas ambang kemampuan tubuh sebelum berolahraga.

Upaya penanganan pertama apabila terjadi cedera yaitu dengan menggunakan metode Rest, Ice, Compression, Elevation (RICE).

  1. Rest (Istirahat)
    Bagian tubuh yang mengalami cedera harus segera diistirahatkan untuk menghindari terjadinya peningkatan perdarahan dan pembengkakan yang bisa meningkatkan cedera lebih parah. 
  2. Ice
    Kompres bagian tubuh yang mengalami cedera dengan es untuk mengurangi terjadinya perdarahan dan pembengkakan. Lakukan dengan cara kompres selama 15-20 menit. Sebaiknya es tidak menyentuh langsung dengan kulit.
  3. Compression (Balut)
    Balut dan tekan daerah yang mengalami cedera dengan menggunakan perban elastik untuk menurunkan tingkat perdarahan dan mencegah terjadinya pembengkakan.
  4. Elevation (Meninggikan)
    Tinggikan bagian tubuh yang mengalami cedera dengan posisi lebih tinggi dari jantung hal ini dilakukan untuk memperlancar aliran darah.
  1. Tidak melakukan gerak yang berlebihan pada bagian tubuh yang terkena cedera.
  2. Tidak dianjurkan mengonsumsi alkohol.
  3. Tidak dianjurkan memijat area cedera dalam 72 jam pertama setelah terjadi cedera karena dapat memperburuk pembengkakan.

Baca juga : Cognitive Behavioral Therapy

0 Disukai

1038 Kali Dibaca