Rabu, 03 Agustus 2022 10:24 WIB

Nyeri Leher (Neck Pain)

picture-of-article

Leher terdiri dari tulang belakang yang memanjang dari tengkorak ke tubuh bagian atas. Tulang, ligamen, dan otot leher menopang kepala, sehingga memungkinkan orang untuk menggerakkan kepala.

Nyeri leher adalah rasa sakit yang muncul di sekitar area leher, baik itu di bagian belakang, kiri, kanan, bahkan leher depan. Nyeri leher sudah menjadi masalah yang seringkali dipandang sebagai hal yang sederhana. Kejadian nyeri leher semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Pada populasi berusia diatas 50 tahun, sekitar 10% mengalami nyeri leher.

Nyeri leher dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  1. Faktor genetik atau bawaan, seperti penyakit tortikolis (gangguan pada otot leher yang menyebabkan kepala condong ke salah satu arah seperti ke samping atau ke belakang).
  2. Otot leher tegang yang diakibatkan oleh terlalu lama membungkuk atau menunduk.
  3. Otot leher yang tertarik, saraf terjepit, atau pengapuran sendi.
  4. Kerusakan sendi leher yang disebabkan oleh osteoarthritis. Kondisi ini dapat mengganggu gerak sendi leher dan bisa menimbulkan nyeri.
  5. Cedera pada saat olahraga

Gejala yang umumnya terjadi pada penderita nyeri bahu antara lain: 

  1. Nyeri pada area leher, bahu, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dapat bertambah parah saat melakukan gerakan tertentu, misalnya menunduk, memutar kepala, atau bahkan saat disentuh.
  2. Sulit menggerakan leher 
  3. Pusing
  4. Sulit menelan

Jika nyeri leher tidak ditangani dengan tepat, maka dapat berkembang menjadi gangguan yang kompleks. Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:  

  1. Menimbulkan kelelahan otot
  2. Mempengaruhi postur tubuh
  3. Berkurangnya kecepatan gerak otot
  4. Kemampuan untuk menyelesaikan gerakan berulang semakin berkurang dan keterbatasan gerak lain
  5. Rasa nyeri sering memburuk ketika melakukan gerakan-gerakan tertentu seperti mengemudi atau bekerja di depan komputer

Jika nyeri leher yang dirasakan cukup berat dan tidak kunjung sembuh maka penanganan yang dapat diberikan kepada pasien antara lain:

  1. Fisioterapi
    Pada saat dilakukan fisioterapi, terapis akan membantu untuk memperbaiki area leher yang bermasalah dengan latihan gerakan tertentu
  2. Obat-obatan
    Obat yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri pada leher adalah paracetamol atau ibuprofen. Selain obat minum, obat pereda nyeri bentuk oles juga dapat diberikan pada penderita nyeri leher
  3. Operasi
    Prosedur operasi ini dilakukan jika terjadi penekanan pada saraf tulang belakang yang tidak membaik dengan obat-obatan dan fisioterapi

Jika rasa sakit yang dirasakan masih tergolong ringan dan masih dapat melakukan aktivitas sehari–hari, penanganan yang direkomendasikan antara lain:

  1. Istirahatkan otot-otot leher untuk sementara waktu dari aktivitas yang berat
  2. Lakukan kompres dengan es pada area leher yang terasa nyeri.

Latihan atau exercise merupakan salah satu cara yang dapat membantu proses pemulihan nyeri leher. Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan antara lain: 

Forward and Backward Tilt

  • Arahkan leher ke atas secara perlahan
  • Tahan selama 5 detik, kemudian lepas perlahan
  • Lakukan pada arah sebaliknya
  • Ulangi gerakan hingga 3 kali

Side Tilt

  1. Arahkan leher menghadap ke sebelah kanan
  2. Jika dirasa kurang maksimal, dibantu dengan tangan kanan
  3. Tahan selama 5 detik, kemudian lepas perlahan
  4. Lakukan pada arah sebaliknya
  5. Ulangi gerakan hingga 3 kali

Neck Rotation

  1. Tundukkan kepala, lalu arahkan leher ke samping kanan 
  2. Tahan selama 5 detik, kemudian lepas perlahan
  3. Lakukan pada arah sebaliknya
  4. Ulangi gerakan hingga 3 kali

Advance Levator Scapulae Stretch

  1. Tahan leher ke samping bawah kanan menggunakan tangan kanan
  2. Posisi tangan mendorong kepala ke bawah dan sedikit menyamping
  3. Tahan selama 5 detik, kemudian lepas perlahan
  4. Lakukan pada arah sebaliknya
  5. Ulangi gerakan hingga 3 kali

Baca juga : Hernia Nucleus Pulposus

0 Disukai

949 Kali Dibaca