• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Ini Hal Yang Perlu Diketahui Terkait Hepatitis Akut Berat Rabu, 11 Mei 2022 14:49 WIB Beberapa waktu belakangan ini, dunia cukup digemparkan dengan adanya laporan terkait kasus hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiology) menyerang anak-anak di beberapa negara.  Menanggapi hal tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik dalam mencegah terjadinya hepatitis akut berat pada anak ini. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso. "Kita prihatin dengan kondisi yang ada, tapi kami imbau orang tua jangan panik. Sebaiknya mari memastikan anak-anak mengkonsumsi makanan yang matang," katanya dalam diskusi daring bertajuk "Serba-Serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran"jelas dr. Piprim Basarah Namun, apa sih sebenarnya hepatitis akut itu? seberapa bahaya penyakit tersebut? dan bagaimana cara mencegahnya? Hepatitis akut sendiri merupakan suatu kondisi peradangan pada hati atau liver namun biasanya terjadi secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu yang singkat. Pada kasus hepatitis akut berat ini belum ditemukan pasti apa yang menyebabkannya, namun pada umumnya gejala yang timbul berupa : Jika mengalami gejala-gejala berikut, masyarakat khususnya orang tua diminta segera memeriksakan anak yang bergejala ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat diagnosis awal.  Kemenkes bersama dengan berbagai instansi terkait kini masih mendalami kasus hepatitis akut berat ini. Adapun Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada serta melakukan tindakan pencegahan seperti : Rutin cuci tangan memakai sabun Cuci seluruh bahan makanan hingga bersih Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih Tidak bergantian alat makan Hindari kontak dengan orang sakit Jaga kebersihan Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan

image-newest
Info Kesehatan

Tetap Waspadai Penyebaran Covid-19 Pasca Libur Lebaran Rabu, 11 Mei 2022 14:46 WIB Kasus Covid-19 di Indonesia kini terus menunjukan tren penurunan kasus baru. Namun meskipun begitu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengajak masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19. Hal ini berkaitan dengan pasca libur Lebaran idul fitri lalu. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan saat ini Kemenkes terus memantau terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran. Selama pemantauan yang dilakukan pada libur hari nasional sebelumnya, Menkes Budi Gunadi mengatakan bahwa terjadi kecenderungan lonjakan kasus terjadi pada hari ke-27 sampai ke-34 pasca liburan. “Nah sekarang kita sudah tujuh hari sesudah hari raya, jadi kami mengusulkan kepada Bapak Presiden kalau kita tunggu dulu sekitar 20 sampai 25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan Lebaran dan liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya,”jelas Menkes Budi Gunadi dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta pada Senin (9/5) Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kasus Covid-19 ini belum berakhir, sehingga tetap penting untuk masyarakat melakukan pembatasan kegiatan serta menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi risiko penyebaran Covid-19 usai libur lebaran. “Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu dan dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Kami juga mengimbau untuk mengoptimalkan work from home selama beberapa waktu ke depan untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini,”jelas Menko Marves, Luhut

image-newest
Info Kesehatan

Cek Fakta : Hepatitis Akut Misterius Tidak Terkait Dengan Vaksinasi Covid-19 Rabu, 11 Mei 2022 14:40 WIB Kasus hepatitis akut misterius yang saat ini sedang mewabah dan menyerang kelompok anak-anak dikaitkan dengan pemberian vaksin Covid-19. Namun hal tersebut telah dibantah oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menegaskan informasi tersebut belum memiliki dasar yang jelas. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Muzal Kadim menyampaikan hingga saat ini tidak ada bukti kuat yang menyebutkan hepatitis akut berat ini berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. "Sampai saat ini, hepatitis akut berat ini tidak berkaitan dengan vaksin Covid-19 karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru belum vaksin," ungkap Muzal Kadim. Hal serupa juga disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K) yang menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukan langsung hubungan vaksin Covid-19 dapat memicu terjadinya hepatitis akut misterius. “Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin Covid-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan Covid-19. Mungkin itu kejadian yang bersamaan tapi bukan sebagai penyebab langsungnya. Karena itu menghubungkan virus Covid sendiri dengan penyakitnya sendiri belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksin Covid nya. Karena itu berita itu perlu diluruskan,” jelas Hanifah Sementara itu, masyarakat tetap perlu waspada serta melakukan tindakan pencegahan seperti rutin mencuci tangan memakai sabun, mencuci bahan makanan hingga bersih, patikan makanan dalam kondisi matang dan bersih, tidak berganti alat makan, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan, serta tetap mematuhi protokol kesehatan.

image-newest
Info Kesehatan

Diperingati Setiap 10 Mei, Kenali Apa Itu Penyakit Lupus Selasa, 10 Mei 2022 11:22 WIB Hari Lupus Sedunia biasa diperingati pada 10 Mei setiap tahunnya, lupus sendiri merupakan penyakit autoimun yang dalam kondisinya menyebabkan sistem imunitas seseorang berkurang sehingga akan sulit membedakan substansi asing (non-self) dengan set dan jaringan tubuh sendiri (self). Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan dan organ tubuh sendiri yang sehat. Peradangan akibat hal ini dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh termasuk kulit, ginjal, otak, sel darah, paru-paru, jantung dan persendian. Penyakit ini biasa menyerang wanita usia produktif 15-50 tahun dengan angka kematian yang cukup tinggi, meski begitu lupus juga dapat menyerang laki-laki, anak-anak dan remaja. Adapun salah satu jenis penyakit lupus adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES) yang memiliki gejala mirip dengan penyakit lain, sehingga cukup sulit untuk dideteksi. Adapun gejala dari LES dapat timbul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan, serta juga memiliki gejala yang bertahan lama sebelum akhirnya kambuh kembali. Namun pada dasarnya gejala lupus berbeda-beda disetiap orangnya, meskipun begitu sebagian besar pasien dengan penyakit lupus memiliki gejala ringan yang ditandai dengan episode yang disebut flare. Adapun gejala lain dari penyakit lupus adalah sebagai berikut : Kelelahan Demam Nyeri sendi, kaku, dan bengkak Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh. Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari Jari tangan dan kaki yang menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres Sesak napas Nyeri dada Mata kering Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan. Penyakit lupus ini sendiri disebabkan oleh kombinasi genetika dan lingkungan, namun pada dasarnya penyebab pasti penyakit lupus belum diketahui. Berikut beberapa pemicu potensial meliputi : Sinar matahari, paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan;  Infeksi, seseorang memiliki infeksi dan dapat memicu lupus;  Obat-obatan, lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti kejang, dan antibiotik. Orang yang memiliki lupus yang diinduksi obat biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat. Jarang, gejala dapat bertahan bahkan setelah obat dihentikan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan program Saluri atau PerikSA LUpus SendiRI yaitu cara mengenali lupus dalam diri. Pahami pentingnya menyadari penyakit lupus dalam diri sejak dini dengan mencermati sederet gejala dan tanda-tandanya. Penting bagi masyarakat untuk dapat mengenali gejala Lupus. Penanganan yang lebih cepat dipastikan bisa meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan harapan hidup orang dengan lupus (odapus).

image-newest
Info Kesehatan

Begini Gejala Hepatitis Akut Pada Anak, dan Cara Mencegahnya Senin, 09 Mei 2022 12:05 WIB Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap kasus Hepatitis akut berat. Sejauh ini dilaporkan terjadi 228 kasus yang menyerang anak hingga usia 16 tahun di sejumlah negara termasuk Indonesia, dan masih dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Dugaan sementara salah satu penyebabnya adalah virus Adenovirus 41 seperti disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI - Prof. Zubairi Djoerban. WHO menyebutkan hepatitis akut ini masih belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiomology) sehingga masih dinyatakan misterius. Adapun untuk hepatitis sendiri merupakan kondisi peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, bahan kimia, obat-obatan, alkohol, hingga kelainan genetik tertentu. Adapun gejala yang muncul dari Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini adalah sebagai berikut : Mual dan muntah Demam Diare Mata dan kulit kuning Urine kecoklatan seperti air the Warna feses pucat Penurunan kesadaran Kejang Gangguan pembekuan darah (melalui pemeriksaan Lab) Segera periksakan keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan sejumlan gejala di atas! Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengimbau masyarakat tetap tenang dan berhati-hati, serta melakukan tindakan pencegahan, seperti: Rutin cuci tangan memakai sabun Cuci seluruh bahan makanan hingga bersih Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih Tidak bergantian alat makan Hindari kontak dengan orang sakit Jaga kebersihan Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan Tetap waspada dan sehat selalu Telkomers #SehatTekadKita #DisiplinProkes

image-newest
Info Kesehatan

Mau Mudik Lebaran? Jangan Lupa Siapkan Hal Ini Yakes Family! Kamis, 28 April 2022 17:29 WIB Perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H perlu dipersiapkan matang, tidak terkecuali dengan menyiapkan berbagai obat-obatan agar tetap sehat selama diperjalanan. Menyiapkan kebutuhan obat keluarga menjadi penting saat menjalani mudik, guna mencegah terjadinya gangguan kesehatan selama diperjalanan. Kira-kira apa saja yah tips untuk mempersiapkan obat selama mudik? Yuk simak informasi berikut ! Dalam perjalanan mudik, pastikan beberapa tips berikut agar dapat membawa obat dengan tepat. Beberapa tips tersebut diantaranya adalah : Siapkan dompet atau kotak khusus untuk obat Letakan di tempat yang mudah dicari, namun cukup aman dari jangkauan anak-anak Letakan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya dan panas matahari langsung atau mesin kendaraan Jika perlu, untuk masing-masing obat dimasukan kedalam kantong tersendiri, kemudian diberi tulisan identitas nama dan kegunaan Jangan biarkan obat terlalu lama di dalam kendaraan, keluarkan jika telah tiba di tempat tujuan. Sementara itu persiapan obat untuk saat mudik lebaran ini dapat dikategorikan dalam 3 golongan, yakni untuk gangguan kesehatan ringan yang dapat diobati dengan obat bebas, penyakit berat yang diobati dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter, serta penyakit kronis yang disarankan untuk membawa obat pribadi dan telah dipastikan persediaannya cukup hingga liburan selesai. Beberapa gangguan kesehatan ringan yang dapat terjadi selama mudik lebaran adalah seperti maag, nyeri perut, diare, mabuk perjalanan, alergi, dan beberapa penyakit ringan lain. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa obat untuk mengobati beberapa penyakit tersebut. Adapun obat yang disarankan seperti : Saat Nyeri atau Demam - Gunakan paracetamol atau ibuprofen generik atau bermerek yang tersedia - Gunakan bila perlu, jika sakit berlanjut segera periksakan ke dokter   Saat Diare - Secara umum diare dapat disembuhkan sendiri, namun disarankan untuk mengkonsumsi diare serta mengkonsumsi air yang banyak atau gunakan cairan oralit.   Saat Mabuk Perjalanan - Gunakan obat antihistamin (dimenhidrinat) yang banyak tersedia dipasaran - Dapat dibantu dengan mengkonsumsi permen jahe atau minum wedang jahe   Saat Maag - Gunakan tablet antasida yang perlu dikunyah, suspensi antasida dikocok terlebih dahulu - Segera hubungi dokter jika sakit berlanjut agar diberi obat resep.

image-newest
Info Kesehatan

Perjalanan Mudik Jauh? Ini Tips Hindari Pegal Saat Duduk Terlalu Lama di Mobil Kamis, 28 April 2022 17:17 WIB Mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H mulai tampak, beberapa masyarakat ibu kota sudah mulai bergerak menuju kampung halaman untuk berkumpul menyambut hari raya Idul Fitri bersama keluarga. Bagi sebagian orang, mudik menggunakan mobil pribadi menjadi salah satu opsi, namun terkadang perjalanan jauh menggunakan mobil dapat membuat tubuh pegal akibat terlalu lama duduk. Lantas bagaimana cara terbaik untuk tetap terhindar dari pegal-pegal akibat duduk terlalu lama di mobil? Berikut beberapa tips nya : Gunakan Pakaian Yang Nyaman Pastikan gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat, terutama pada bagian celana. Hal ini dapat membuat aliran darah terhambat dan merangsang rasa nyeri.   Lakukan Peregangan Ringan Peregangan ringan perlu dilakukan setiap 2 jam berkendara, setidaknya berhentilah 30 menit untuk peregangan dan meluruskan tubuh. Saat kondisi terjebak macet pun perlu melakukan peregangan dengan melakukan pengaturan serta mengubah posisi duduk setiap minimal 15-20 menit sekali.   Atur Posisi Duduk Yang Nyaman Ketika di mobil, untuk mengurangi rasa pegal dibagian punggung, pastikan dompet, ponsel maupun benda lain tidak tersimpan di saku belakang agar tulang belakang tetap sejajar. Pastikan posisi duduk tegak lurus dengan lutut sedikit lebih tinggi dari pinggul. Kemudian punggung sejajarkan dengan bagian belakang tempat duduk atau bisa menggunakan bantalan khusus untuk punggung.   Kompres Punggung Dengan Es serta Hangatkan Otot Melakukan kompres dengan pada bagian punggung dengan es dapat mengurangi peradangan serta rasa sakit berlebih. Selain itu memberikan rasa hangat pada punggung menggunakan balsam atau sandaran kursi dengan efek menghangatkan bisa menjadi opsi dalam menjaga punggung agar tidak pegal dan nyeri.

image-newest
Info Kesehatan

Jaga Tubuh Tetap Sehat Dengan Mengatur Pola Makan Saat Hari Raya Kamis, 28 April 2022 17:14 WIB Hari Raya Idul Fitri identik dengan adanya perayaan dengan berkumpul bersama keluarga serta makan-makan. Banyak makanan yang biasanya dihidangkan pada saat hari raya, seperti kue, makanan bersantan, serta makanan dengan daging di dalamnya yang jika dikonsumsi berlebih dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Pada saat Hari Raya Idul Fitri waktu makan kembali seperti semula dibandingkan saat berpuasa, setidaknya terdapat 16 jam atau bahkan lebih untuk bisa mengkonsumsi makanan. Hal ini juga menjadikan frekuensi makan menjadi lebih sering atau bisa kapanpun. Mengingat hal tersebut, ada baiknya untuk tetap menjaga pola makan agar tidak timbul masalah kesehatan pada saat berkumpul bersama. Berikut ini terdapat beberapa tips untuk mengatur makanan yang baik saat hari raya, seperti : Porsi Makan Kecil Saat hari raya, makan lah secukupnya dengan porsi kecil. Salah satu tipsnya dapat menggunakan piring kecil untuk mengurangi konsumsi berlebih.   Protein Harus Lebih Banyak Dari Karbohidrat Konsumsi makanan berprotein harus lebih besar dibandingkan makanan berkarbohidrat, hal ini dikarenakan protein dapat menghasilkan rasa kenyang lebih lama yakni 4-8 jam dibandingkan karbohidrat.   Konsumsi Buah dan Sayur Tetap mengkonsumsi buah dan sayuran hijau untuk menyeimbangkan konsumsi makanan berlemak ataupun bersantan saat hari raya. Selain itu serat pada buah dan sayur dapat menyerap kelebihan lemak dan kolesterol dalam tubuh. Tidak Menuang Kuah Terlalu Banyak Pastikan saat memakan makanan dengan kuah bersantan tidak mengambil kuah terlalu banyak, hal ini dikarenakan kuah bersantan memiliki banyak zat seperti lemak jenuh tinggi yang kurang baik untuk tubuh. Ambilah lauk seperti pada ayamnya saja pada olahan opor.   Tidak Makan Terlalu Cepat Beberapa penelitian menyebutkan makan terlalu cepat justru akan lebih menimbulkan rasa lapar kembali datang. Selain itu, makan terlalu cepat juga tidak baik untuk sistem pencernaan. Oleh karena itu, disarankan untuk makan secara perlahan sekitar 15-20 menit.   Makan Dengan Varian Menu Berbeda Setiap Waktu Makan Hal ini berguna sebagai penyeimbang dikala makan pagi, makan siang serta makan malam agar konsumsi gizi, baik protein, serat maupun karbohidrat tetap terjaga seimbang   Makan Kue Hanya Saat Di Jam Snack atau Diantara Waktu Makan Berat Makan lah kue atau snack lainnya pada saat diantara waktu makan berat, selain itu tetap batasi jumlah konsumsinya agar kalori yang dikonsumsi tidak melebihi batas kalori harian.   Perbanyak Minum Air Putih Air putih yang memiliki 0 kalori menjadi minuman yang baik dikonsumsi selain dibandingkan minuman bersoda yang memiliki total 100-150 kkal ataupun minuman kemasan lainnya. Sebagai contoh, pada menu makanan khas hari raya seperti 100 gram kue nastar memiliki kandungan kalori sebesar 512 kkal, protein 16 gram, lemak 24,5 gram serta karbohidrat 57 gram. Sementara untuk 240 gram porsi opor ayam mengandung kalori sebesar 320 kkal, 11 gram karbohidrat, 15 gram protein serta 25 gram lemak. Sementara itu, untuk tips sehat saat berlebaran lainnya adalah seperti : Kendalikan Nafsu Makan, hal ini seperti saat berkunjung ke rumah orang lain, habiskan banyak waktu untuk mengobrol agar tidak tergoda untuk mencicipi banyak makanan yang disajikan. Perhatikan Varian Makanan, seperti : - Karbohidrat : 45-60% dari total kalori harian - Lemak : 20-25% dari total kalori harian - Protein : 10-20% dari total kalori harian - Serat : lebih dari 25 gram per hari - Gula : 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari - Garam : 5 gram atau setara 1 sendok makan per hari. Penuhi Piring Dengan Sayur, agar merasa lebih cepat kenyang karena mengandung banyak serat. Hindari Bagian Daging Yang Berlemak, agar menghindari peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Jangan makan Berlebih atau Sampai Kekenyangan, guna mencegah terjadinya kelebihan jumlah kalori yang dikonsumsi. Untuk menyaksikan kembali webinar kesehatan bersama Yakes-Telkom dengan tema Pengaturan Makanan Yang Tepat Saat Hari Raya ini, Yakes Family dapat mengunjungi channel Youtube Yakes Telkom atau mengakses melalui link https://bit.ly/MengaturMakanSaatHariRaya Selain info di atas, jika ingin lihat konten kesehatan dan kegiatan Yakes-Telkom lebih lengkap lagi, klik link: linktr.ee/YakesPromotifPreventif

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.