• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Kenapa Kita Harus Banyak Bergerak Walau di Kantor? Selasa, 16 September 2025 08:30 WIB Bekerja di kantor sering identik dengan duduk lama di depan layar komputer. Sekilas terlihat biasa saja, tapi kebiasaan duduk terlalu lama tanpa banyak bergerak bisa membawa dampak kurang baik bagi kesehatan. Padahal, tubuh sebenarnya dirancang untuk aktif bergerak, bukan hanya diam berjam-jam. Apa Dampaknya Kalau Terlalu Lama Duduk? Menurut Kementerian Kesehatan RI, duduk terlalu lama termasuk gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) yang bisa meningkatkan risiko obesitas, gangguan jantung, diabetes tipe 2, hingga nyeri otot dan sendi. Aliran darah juga jadi kurang lancar, membuat tubuh cepat lelah meski aktivitasnya terasa ringan. Manfaat Bergerak di Tengah Kesibukan Kantor Melancarkan sirkulasi darah – Sekadar berdiri, peregangan, atau berjalan sebentar bisa mencegah kaku otot dan meningkatkan energi. Meningkatkan fokus kerja – Aktivitas fisik ringan membantu otak tetap segar sehingga lebih mudah konsentrasi. Mengurangi pegal-pegal – Punggung, bahu, dan leher lebih rileks jika tubuh sering digerakkan. Membakar kalori tambahan – Walaupun kecil, bergerak rutin membantu menjaga berat badan tetap stabil. Mengurangi stres – Bergerak sebentar memberi jeda dari tekanan pekerjaan, membuat suasana hati lebih baik. Tips Sederhana Supaya Lebih Aktif di Kantor Gunakan tangga daripada lift jika memungkinkan. Bangun setiap 30–60 menit untuk meregangkan tubuh atau berjalan sebentar. Letakkan botol minum agak jauh dari meja supaya ada alasan untuk bergerak. Saat rapat singkat, coba lakukan sambil berdiri. Manfaatkan waktu istirahat makan siang untuk jalan santai.

image-newest
Info Kesehatan

Tips Jalan Pagi: Manfaat Kecil yang Efeknya Besar Senin, 15 September 2025 08:32 WIB Jalan pagi sering dianggap aktivitas sederhana, bahkan kadang disepelekan. Padahal, kebiasaan ringan ini bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan tubuh maupun pikiran. Dengan modal sepatu yang nyaman dan niat untuk bergerak, tubuh sebenarnya sudah diajak menjaga kesehatannya. Mengapa Jalan Pagi Itu Penting? Menurut Kementerian Kesehatan RI, aktivitas fisik seperti jalan kaki termasuk olahraga yang mudah, murah, dan bisa dilakukan siapa saja. Jalan kaki membantu meningkatkan kebugaran, memperkuat otot, serta menjaga fungsi jantung dan paru-paru. Selain itu, jalan pagi memberi kesempatan tubuh terkena sinar matahari pagi yang kaya vitamin D, bermanfaat untuk kesehatan tulang dan daya tahan tubuh. Manfaat Jalan Pagi yang Bisa Dirasakan Meningkatkan energi – Jalan santai di pagi hari membuat tubuh lebih segar dan siap menjalani aktivitas seharian. Menyehatkan jantung – Gerakan ritmis dari berjalan membantu melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Mengendalikan berat badan – Jalan kaki membantu membakar kalori tanpa harus melakukan olahraga berat. Mengurangi stres – Udara segar pagi hari dan suasana tenang bisa membantu pikiran lebih rileks. Meningkatkan kualitas tidur – Aktivitas fisik teratur, termasuk jalan pagi, terbukti mendukung pola tidur yang lebih nyenyak. Tips Agar Jalan Pagi Lebih Maksimal Pilih waktu yang tepat: sekitar pukul 05.30–07.00 pagi, saat udara masih segar. Gunakan alas kaki nyaman: sepatu olahraga ringan yang tidak membuat kaki cepat lelah. Atur ritme berjalan: mulai dengan langkah santai, lalu naikkan perlahan kecepatannya. Bawa air minum: untuk mencegah dehidrasi meski aktivitasnya ringan. Lakukan rutin: lebih baik jalan kaki 20–30 menit setiap hari dibanding hanya sekali seminggu tapi terlalu lama.

image-newest
Info Kesehatan

Olahraga Ringan yang Aman untuk Penderita Asam Lambung Jumat, 12 September 2025 09:28 WIB Asam lambung yang naik sering menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti perut kembung, nyeri ulu hati, atau sensasi terbakar di dada. Banyak orang dengan keluhan ini ragu untuk berolahraga karena takut gejalanya makin parah. Padahal, aktivitas fisik yang tepat justru dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol berat badan, dan mengurangi stres yang sering memperberat keluhan asam lambung. Kuncinya adalah memilih olahraga ringan yang aman, serta dilakukan dengan cara yang sesuai kondisi tubuh. Mengapa Olahraga Penting? Menurut Kementerian Kesehatan RI, olahraga rutin berperan penting dalam meningkatkan metabolisme, menjaga fungsi organ, dan memperbaiki kualitas hidup. Pada penderita gangguan lambung, aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang bisa membantu: Menjaga berat badan tetap ideal, sehingga menurunkan risiko tekanan berlebih pada lambung. Melancarkan pergerakan usus untuk mencegah kembung atau sembelit. Mengurangi stres dan kecemasan yang sering memperparah gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Jenis Olahraga Ringan yang Lebih Aman Jalan Kaki Aktivitas sederhana ini bermanfaat melancarkan pencernaan, terutama jika dilakukan setelah makan dengan jeda sekitar 30 menit. Jalan santai selama 20–30 menit bisa membantu tubuh lebih rileks tanpa memberi tekanan pada perut.   Yoga Gerakan yoga yang lembut, seperti pernapasan dalam dan peregangan ringan, membantu mengurangi stres sekaligus memperbaiki fungsi pencernaan. Namun, hindari posisi terbalik atau menekan perut terlalu kuat karena bisa memicu refluks.   Bersepeda Santai Bersepeda dengan tempo pelan hingga sedang dapat memperkuat otot, meningkatkan sirkulasi, dan membantu metabolisme. Pastikan posisi tubuh tetap tegak agar tidak menekan lambung.   Renang Ringan Berenang dapat melatih hampir semua otot tubuh tanpa memberikan tekanan berlebihan. Aktivitas ini juga membantu menenangkan pikiran, yang berpengaruh baik terhadap keluhan lambung.   Senam Ringan atau Peregangan Gerakan peregangan dan senam ringan bisa menjaga kelenturan otot serta melancarkan peredaran darah. Aktivitas ini juga baik dilakukan di pagi hari sebelum beraktivitas. Hal yang Perlu Diperhatikan Beri jeda minimal 1–2 jam setelah makan sebelum mulai olahraga. Hindari olahraga dengan gerakan terlalu intens, membungkuk berlebihan, atau mengangkat beban berat. Minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi. Dengarkan sinyal tubuh; jika muncul rasa nyeri di dada atau perut, segera hentikan aktivitas.

image-newest
Info Kesehatan

5 Buah yang Bikin Rambut Lebih Kuat & Berkilau Kamis, 11 September 2025 11:54 WIB Rambut sering disebut sebagai “mahkota” karena bisa memengaruhi penampilan dan rasa percaya diri. Menjaga kesehatan rambut tidak hanya dari luar lewat sampo atau perawatan, tetapi juga dari dalam lewat asupan gizi. Salah satu sumber nutrisi penting untuk rambut adalah buah-buahan. Beberapa buah ternyata punya kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk memperkuat akar rambut, mencegah kerontokan, sekaligus membuat rambut tampak lebih sehat. Berikut lima di antaranya: 1. Jeruk dan Buah Sitrus Buah jeruk, lemon, dan sejenisnya kaya akan vitamin C. Nutrisi ini berperan penting dalam pembentukan kolagen yang mendukung pertumbuhan rambut. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dari makanan, sehingga aliran darah ke akar rambut lebih lancar. 2. Alpukat Alpukat dikenal mengandung vitamin E dan lemak sehat. Kombinasi keduanya membantu menjaga kelembapan kulit kepala, sehingga rambut tidak mudah kering dan kusam. Vitamin E juga bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi rambut dari kerusakan akibat radikal bebas. 3. Stroberi Stroberi kaya vitamin C dan antioksidan lain yang mampu melawan stres oksidatif pada folikel rambut. Kandungan silika di dalamnya juga mendukung pertumbuhan rambut yang lebih kuat. 4. Pepaya Buah pepaya mengandung vitamin A dan enzim papain yang mendukung kesehatan kulit kepala. Vitamin A berfungsi menjaga produksi sebum, yaitu minyak alami yang membantu rambut tetap lembap dan berkilau. 5. Pisang Pisang kaya kalium, vitamin B6, dan serat. Nutrisi ini membantu memperkuat batang rambut sekaligus menjaga elastisitasnya. Pisang juga dapat menunjang hidrasi tubuh, yang secara tidak langsung mendukung kelembapan rambut.

image-newest
Info Kesehatan

Sarapan Sehat: Oatmeal vs Nasi, Mana Lebih Baik? Selasa, 09 September 2025 09:51 WIB Sarapan adalah pondasi gizi hari itu. Memulai pagi dengan asupan yang tepat membantu menjaga energi, fokus, dan metabolisme. Dua pilihan sarapan umum adalah oatmeal dan nasi. Keduanya memberikan energi, tapi memiliki dampak berbeda terhadap tubuh—seperti tingkat kenyang, gula darah, dan kesehatan jantung. Berikut ulasan mendalamnya berdasarkan sumber kredibel dari Kemenkes dan ahli nutrisi. Oatmeal: Karbohidrat kompleks penuh manfaat Oatmeal, olahan biji oat utuh, dipuji karena kandungan nutrisi unggulnya: beta-glukan (serat larut), vitamin B kompleks, mineral seperti magnesium, zat besi, serta antioksidan seperti avenanthramides yang berperan melawan radikal bebas. Manfaat utama: Mengontrol gula darah: Serat beta-glukan memperlambat penyerapan karbohidrat, menjaga kestabilan gula darah dan insulin Menurunkan kolesterol: Oatmeal aktif membantu mengurangi kolesterol LDL jahat. Mendukung berat badan ideal: Membuat kenyang lebih lama sehingga porsi makan bisa lebih terkontrol. Menjaga tekanan darah: Antioksidan dalam oatmeal dapat membantu melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah. Nasi (terutama nasi putih): Sumber energi cepat Nasi putih adalah sumber energi utama yang mudah ditemukan dan dicerna. Namun, indeks glikemiknya tinggi artinya bisa menaikkan gula darah lebih cepat dan potensi lapar datang kembali lebih cepat. Kelebihan: Cepat dimasak & mudah diakses Mengenyangkan, terutama bila dikombinasikan lauk seimbang Kekurangan: Indeks glikemik tinggi → gula darah cepat naik Rendah serat → kenyang tidak tahan lama Risiko lonjakan energi dan potensi lonjakan selera makan Sarapan Sehat ala Pedoman Kemenkes & Expert Menurut Kemenkes dalam prinsip Gizi Seimbang, sarapan sebaiknya mencakup karbohidrat kompleks (misalnya roti gandum, oatmeal, atau nasi merah), serat, protein, dan lemak sehat. Menu sehat lainnya termasuk oatmeal buah, roti gandum, dan sereal dari biji utuh. Kemenkes juga menekankan agar sarapan tidak dilewatkan karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Perbandingan Ringkas Indeks Glikemik Oatmeal memiliki indeks glikemik rendah sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah. Sebaliknya, nasi putih punya indeks glikemik tinggi, sehingga gula darah lebih cepat naik dan rasa lapar lebih cepat datang kembali. Serat dan Protein Oatmeal kaya serat dan sedikit protein, membuat kenyang lebih lama serta mendukung pencernaan. Nasi putih rendah serat, sehingga efek kenyangnya tidak bertahan lama. Nutrisi Tambahan Oatmeal mengandung vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Nasi putih lebih sedikit kandungan gizinya karena sebagian nutrisi hilang dalam proses penggilingan. Keragaman Menu Oatmeal bisa dikombinasikan dengan buah, susu, yoghurt, atau kacang, sehingga lebih bervariasi dan sehat. Nasi putih umumnya dipadukan dengan lauk pauk, yang jika tidak seimbang (misalnya lauk tinggi lemak dan rendah sayur) bisa membuat asupan gizi kurang optimal.

image-newest
Info Kesehatan

Rahasia Sayuran Hijau untuk Jaga Jantung & Cegah Anemia Senin, 08 September 2025 13:47 WIB Sayuran hijau tidak sekadar menyegarkan pandangan tapi juga kaya nutrisi penting yang menjaga kesehatan jantung sekaligus mencegah anemia. Warna hijau yang mencolok pertanda kandungan nutrisi tinggi seperti folat, zat besi, dan antioksidan yang bermanfaat jangka panjang. Sayuran Hijau & Kesehatan Jantung Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli terbukti memberi manfaat besar bagi kesehatan jantung: Folat, Serat, dan Nutrisi Lain: Folat (vitamin B9) membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Serat dan antioksidan dari sayuran hijau juga berperan menurunkan kolesterol dan melindungi dari radikal bebas. Vitamin K, Magnesium, Kalium: Vitamin K berperan mencegah penggumpalan darah. Magnesium dan kalium membantu menstabilkan tekanan dan irama jantung. DASH Diet: Pola makan ini menekankan konsumsi sayuran hijau sebagai bagian dari diet sehat untuk jantung, terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Sayuran Hijau & Pencegahan Anemia Sayuran hijau juga efektif dalam mendukung produksi sel darah merah, mencegah anemia: Kandungan Zat Besi dan Folat: Bayam, sawi, kangkung, dan tomat kaya zat besi dan folat nutrisi penting untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin C sebagai Penunjang Penyerapan: Tomat, sebagai sumber vitamin C, membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik kunci untuk mencegah anemia. Kebutuhan Remaja: Remaja, terutama perempuan, membutuhkan zat besi dan folat ekstra untuk mendukung pertumbuhan dan mencegah anemia keduanya terdapat melimpah dalam sayuran hijau. 4. Rekomendasi Sayuran Hijau & Cara Konsumsi Beberapa jenis sayuran hijau yang bisa diprioritaskan antara lain bayam, kale, dan brokoli yang kaya akan folat, serat, serta antioksidan untuk menjaga jantung tetap sehat. Sementara itu, sayur seperti sawi dan kangkung dikenal sebagai sumber zat besi dan folat yang baik untuk mencegah anemia. Menambahkan tomat dalam menu sayur juga bisa membantu, karena kandungan vitamin C-nya mempercepat penyerapan zat besi. Semakin pekat warna hijau dari sayuran, umumnya semakin tinggi pula nilai gizinya. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, kombinasikan berbagai jenis sayuran hijau dalam menu sehari-hari. Bisa dikonsumsi dalam bentuk tumisan sederhana, lalapan segar, sup, atau bahkan dijadikan smoothies.

image-newest
Info Kesehatan

Makanan Sehat yang Bikin Asam Lambung Lebih Tenang Selasa, 02 September 2025 09:25 WIB Asam lambung naik juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD) bisa menimbulkan berbagai ketidaknyamanan, mulai dari sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, hingga rasa asam yang naik ke tenggorokan. Selain menghindari makanan pemicu seperti pedas, asam, berminyak, atau berkafein, ada cara lain yang bisa membantu meredakan gejala: memilih makanan yang ramah lambung. Berikut insight bermanfaat untuk kamu yang ingin tetap sehat tanpa memperparah gejala asam lambung. Rekomendasi Makanan Penurun Asam Lambung Sayuran Beberapa jenis sayuran seperti brokoli, kentang, mentimun, dan sayuran berdaun hijau dapat membantu menenangkan lambung karena rendah lemak, rendah gula, dan mudah dicerna. Jahe Jahe dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan iritasi dan peradangan pada lambung. Pisang Pisang bersifat basa dan dapat menetralkan kandungan asam lambung yang berlebih. Kandungan pH-nya yang mendekati netral membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh penderita asam lambung.. Oatmeal Oatmeal mengandung serat larut yang membantu menyerap asam lambung, membuat porsi makan terasa lebih kenyang, serta mengurangi frekuensi makan berlebihan yang bisa memicu refluks. Putih Telur Putih telur merupakan sumber protein rendah lemak dan cenderung lebih mudah dicerna dibandingkan kuning telur. Ini menjadikannya pilihan aman untuk sarapan bagi penderita asam lambung. Yoghurt Rendah Lemak Yoghurt rendah lemak mengandung probiotik yang mendukung kesehatan saluran cerna serta membantu menetralkan asam lambung—tentunya jika dikonsumsi dalam porsi wajar. Apa Saja yang Sebaiknya Dihindari? Makanan berlemak tinggi, digoreng, serta makanan cepat saji karena bisa memperparah refluks. Makanan atau minuman asam, seperti jeruk, jus jeruk, nanas, atau tomat, bisa memicu gejala asam lambung. Kopi, cokelat, minuman bersoda, dan makanan pedas semuanya memiliki potensi mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), sehingga memudahkan asam naik ke kerongkongan. Tips Praktis Gaya Hidup Sehat untuk Meredam Asam Lambung Makan dalam porsi kecil namun lebih sering untuk mengurangi tekanan pada lambung. Hindari langsung berbaring setelah makan setidaknya tunggu 2–3 jam. Jaga berat badan ideal karena obesitas kerap memperburuk refluks, dan hindari stres karena dapat meningkatkan gejala. Bila gejala terus berlanjut, segera konsultasi dengan dokter atau ahli gizi klinik untuk penanganan lebih lanjut.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.