Waspada Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak
Gangguan ginjal akut misterius pada anak (disebut juga Acute Kidney Injury atau AKI) baru-baru ini marak terjadi dan tercatat sudah 206 kasus (rentang usia anak 0-18 thn) di Indonesia. AKI ditandai dengan penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal, terlihat dari penurunan volume buang air kecil hingga tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Pemerintah masih terus meneliti penyebab utama dari kejadian ini, dan langkah sementara yang diambil pemerintah untuk mencegah perburukan kondisi AKI di Indonesia adalah menghentikan dahulu penggunaan obat cairan pada anak.
Saat ini BPOM telah memerintahkan penarikan obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) yang kemungkinan berkaitan dengan maraknya kondisi AKI yaitu Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops.
Gejala AKI:
Intensitas buang air kecil menurun atau bahkan tidak buang air sama sekali, dengan atau tanpa gejala :
- Demam
- Pilek/Batuk
- Diare
- Muntah
Langkah Pencegahan
- Pastikan anak minum cukup +/- 50ml/kgBB per hari
- Jaga kesehatan anak dengan makanan sehat dan seimbang, mengurangi makanan tinggi gula dan karbohidrat serta memperbanyak makanan tinggi serat seperti sayur dan buah
- Jaga prokes : kebersihan tangan dan tetap gunakan masker saat di kerumunan
Apa yang HARUS dilakukan?
- Tetap tenang dan waspada serta aktif memantau tanda bahaya umum.
- Tunda sementara pemberian obat dalam bentuk cairan/sirup baik untuk yang sudah terpapar ataupun belum.
- Pantau jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan).
- Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup (minum air).
- Sebaiknya kurangi aktivitas anak (khususnya balita) di area dengan risiko infeksi tinggi (kerumunan, ruang tertutup)
Jika anak menunjukkan gejala AKI segerakan untuk membawa anak ke dokter dengan membawa obat yang sempat dimakan sebelumnya (bila ada), atau hubungi Yakes Siaga di nomor 15000 22 maupun WA Chatbot di nomor 0811 50 5000 22.
Tetap Waspada Tetap Sehat, Telkomers
=====
Sumber:
Kemenkes RI & BPOM
0 Disukai
919 Kali Dibaca
Belum Ada Komentar