Gejala klinis yang khas dari GERD adalah:
- heartburn (rasa terbakar di dada)
- regurgitasi (naiknya isi lambung ke mulut)
- Nyeri ulu hati dan nyeri dada
Adapun gejala ekstra esofageal berupa:
- Batuk kronis yang tidak diketahui sebabnya
- Suara yang berubah jadi serak
- Gigi berlubang
- Asma yang tidak jelas pemicunya yang muncul di malam hari
Oleh karena itu bila ditemukan gejala-gejala seperti di atas dianjurkan untuk segera berobat ke sarana kesehatan terdekat. Dokter harus menyingkirkan kemungkinan adanya sakit jantung ataupun gangguan paru lainnya untuk menentukan apakah gejala yang dialami adalah GERD apa bukan. Karena gejalanya mirip dengan serangan jantung maka terkadang penderita serangan jantung disangka penderita GERD yang bila mengalami kematian maka GERD yang akan dinyatakan penyebabnya. Padahal GERD tidak pernah menjadi penyebab kematian secara langsung.
Penyebab dari GERD adalah akibat kerusakan cardiac sphincter (klep atau tutup antara lambung dan esofagus) sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna.
Kerusakan cardiac sphincter terjadi akibat paparan asam lambung yang terlalu sering dan menyebabkan kerusakan otot-otot di cardia. Penyebab dari gangguan asam lambung ini adalah akibat makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, banyak makan dan minum yang terlalu merangsang seperti kopi, asam atau pedas, mengkonsumsi alkohol dan rokok, obat-obatan tertentu seperti penghilang sakit, pengencer darah yang bersifat asam, gangguan psikis, stres, cemas berlebih hingga gangguan emosional yang akan menyebabkan pengeluaran asam lambung secara berlebih, terakhir adanya infeksi dan beberapa penyakit lainnya. Akibat dari hal-hal tersebut di atas makan asam lambung akan keluar secara berlebih di dalam lambung dan akan menyebabkan kerusakan dari dinding lambung.
Tujuan dari pengobatan GERD adalah menyembuhkan gangguan yang ada, mengurangi dan mengatasi gejala-gejala yang timbul dan mencegah terjadinya komplikasi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan yang seksama pada penderita yang dicurigai GERD. Akan dilakukan pemeriksaan fisik yang seksama dan menyeluruh. Pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, rekam jantung, radiologi dada, USG perut untuk menyingkirkan adanya gangguan di jantung , paru atau organ tubuh lainnya. Yang terpenting adalah pemeriksaan endoskopi gastroskopi yang bisa secara langsung melihat adanya kelainan di esofagus hingga lambung. Setelah GERD ditegakkan maka penderita akan diberikan obat-obatan yang bertujuan untuk mengurangi keasaman dari lambung. Yang terpenting dari tatalaksana pengobatan GERD selain obat-obatan adalah perbaikan pola hidup atau modifikasi gaya hidup. Penderita disarankan mengatur pola makan, menghindari makanan yang merangsang asam lambung seperti kopi, pedas, asam. Menghentikan rokok dan konsumsi alkohol. Menghindari obat-obatan yang bersifat asam dan yang mengganggu asam lambung, seperti obat rematik, penghilang sakit atau pengencer darah. Bila dibutuhkan maka obat-obatan bisa digantikan dengan yang lebih aman untuk lambung. Selain itu juga disarankan untuk rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, bila terlalu berat biasanya dapat dikonsultasikan ke psikolog. GERD dapat disembuhkan dengan baik, tetapi terkadang bisa menjadi kambuh kembali bila modifikasi gaya hidup tidak dijalani dengan baik.
Kesimpulan GERD adalah gangguan yang diakibatkan aliran balik isi lambung yang masuk ke esofagus dan menimbulkan gejala. GERD tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi penderita GERD akan mengalami penurunan produktivitas, kualitas hidup dan kesejahteraan secara umum. Secara umum kualitas hidup penderita GERD sangat rendah. GERD dapat diobati dan dapat disembuhkan dengan baik. Segera berobat ke sarana kesehatan terdekat bila dicurigai mengalami GERD.
Ditinjau oleh:
dr. Aru Ariadno SpPD-KGEH
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Depok
https://primayahospital.com/penyakit-dalam/gerd/
Belum Ada Komentar