Pada trimester kedua atau usia kehamilan 14-26 minggu, panjang janin kira-kira 35 sentimeter. Mengonsumsi makanan sehat selama trimester ini sama pentingnya dengan saat trimester pertama. Makanan kaya zat gizi, termasuk vitamin, yang diberikan secara berkelanjutan akan membantu janin berkembang secara optimal.
Vitamin ibu hamil bisa didapatkan secara alami lewat makanan, terutama buah-buahan. Kecuali vitamin D yang lebih banyak bersumber dari sinar matahari. Selain alami, ada suplemen vitamin yang biasanya dikonsumsi ibu hamil dalam bentuk kapsul. Bahkan tak sedikit yang sudah mulai mengonsumsi suplemen ini sejak sebelum hamil.
Satu hal yang perlu diingat, vitamin prenatal bukanlah utama pengganti makanan sehat. Ada ibu yang merasa tidak perlu lagi makan makanan sehat selama mengonsumsi vitamin. Tujuan konsumsi suplemen vitamin adalah melengkapi kebutuhan zat gizi, bukan sebagai pengganti. Malah ibu hamil dapat memperoleh manfaat suplemen itu secara maksimal untuk perkembangan janin jika terus mengonsumsi makanan sehat.
Semua ibu hamil memerlukan vitamin demi pertumbuhan janin. Tapi bisa jadi kebutuhan itu bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari. Untuk mengetahuinya, ibu mesti memperhatikan pola dan menu makan sehari-hari. Ibu harus memakan makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan.
Meski demikian, kebanyakan ibu hamil membutuhkan suplemen vitamin karena belum mampu atau sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi demi perkembangan janin. Beberapa hal ini kerap menjadi alasan ibu memerlukan suplemen:
- Defisiensi zat gizi: ibu hamil bisa diketahui mengalami defisiensi atau kekurangan zat gizi lewat tes darah.
- Hiperemesis gravidarum: komplikasi kehamilan berupa mual dan muntah yang parah hingga mengakibatkan penurunan berat badan dan defisiensi zat gizi.
- Diet khusus: bila menerapkan diet khusus seperti vegan atau punya alergi terhadap bahan makanan tertentu, suplemen vitamin penting untuk mencegah defisiensi zat gizi.
- Merokok: ibu hamil seharusnya menghindari rokok. Penelitian menunjukkan ibu hamil yang merokok butuh lebih banyak vitamin C dan asam folat.
- Janin lebih dari satu: ibu hamil yang mengandung lebih dari satu janin membutuhkan lebih banyak vitamin.
Zat gizi buruk: ibu yang zat gizinya buruk karena masalah ekonomi atau kebiasaan makan tak sehat mungkin perlu suplemen untuk menghindari defisiensi.
Kebanyakan dokter merekomendasikan vitamin D dan asam folat sebagai suplemen kehamilan. Asam folat juga sering disebut B9. Dua vitamin ini sangat penting dalam proses perkembangan janin dalam kandungan. Tapi vitamin lain tak kalah penting, termasuk vitamin A, C, D, E, dan B kompleks.
Asam folat berperan dalam perkembangan otak janin dan mencegah kecacatan pada tabung neural. Struktur dalam embrio itu akan berkembang menjadi otak dan tulang belakang bayi. Dengan mengonsumsi asam folat selama kehamilan, peluang bayi lahir cacat jauh lebih kecil. Makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain sayuran hijau, polong-polongan, jeruk, tomat, dan alpukat.
Adapun vitamin D bermanfaat untuk membantu pembentukan tulang, gigi, dan otot janin. Sumber utama vitamin ini adalah sinar matahari. Vitamin D juga terdapat dalam ikan seperti salmon dan makerel serta telur dan daging merah.
Suplemen vitamin ibu hamil bisa dikonsumsi sejak merencanakan kehamilan. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk memastikan kapan dan seberapa banyak dosis suplemen yang dibutuhkan. Biasanya, asam folat bisa dikonsumsi satu bulan sebelum memulai program hamil.
Pekan-pekan pertama kehamilan adalah masa yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan janin. Dengan mengonsumsi suplemen vitamin prenatal, risiko kecacatan janin berkurang. Konsumsi ini pun bisa dilanjutkan selama masa kehamilan hingga tiba waktunya bersalin.
Hanya konsumsi suplemen vitamin ibu hamil sesuai dengan resep dokter. Sebab, suplemen ini memiliki efek samping. Ada pula risiko yang bisa terjadi jika seseorang kelebihan asupan vitamin tertentu. Bagi ibu hamil, konsumsi vitamin A berlebih justru membahayakan perkembangan janin. Begitu juga vitamin D, E, dan K.
Efek samping vitamin prenatal antara lain pusing, sakit perut, muntah, diare, konstipasi, kehilangan selera makan, nyeri sendi dan otot, dan pusing-pusing. Bila merasakan gejala efek samping yang parah, segera hubungi dokter.
Narasumber:
dr. Renny Pratiwi SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Bekasi Utara
Belum Ada Komentar