Rabu, 14 Juli 2021 10:37 WIB

Probiotik

Kondisi pencernaan manusia memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, bahkan hingga usia senja. Penelitian terhadap para lansia yang mampu mencapai usia hidup lebih dari 80 tahun menghasilkan temuan bahwa para lansia ini aktif secara fisik, memiliki denyut jantung teratur dan tidak deras, lebih banyak tertawa, dan jarang mengalami gangguan pencernaan. Terkait poin terakhir, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa gangguan pencernaan ini ternyata lebih sering disebabkan oleh bakteri patogen (penyebab penyakit). 

Di dalam tubuh terdapat dua jenis bakteri, yang sering disebut dengan bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri baik tentu saja merupakan bakteri yang memberikan manfaat bagi tubuh, sementara bakteri jahat adalah kuman penyakit yang sering menyebabkan sakit perut atau diare. Kedua bakteri ini terdapat dalam usus halus manusia dan bekerja secara antagonis. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya agar lebih banyak bakteri baik yang bekerja dalam usus maupun sistem pencernaan.

Probiotik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya. Beberapa contoh probiotik dapat dijumpai pada makanan suplemen yang mengandung bakteri berguna, karena mengandung asam laktat bakteri (Lactic acid bacteria/ LAB) sebagai mikroba yang membantu menjaga keseimbangan flora usus.

Dalam istilah biologi, probiotik bisa disebut sebagai makanan suplemen yang memberikan manfaat bagi induk semangnya (tubuh manusia) untuk meningkatkan hubungan keseimbangan microbial dalam usus. Bakteri probiotik ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme molekuler yang kompleks, sekompleks ekosistem bakteri pada saluran gastrointestinal manusia.

  1. Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular.
  2. Mengurangi kejadian intoleransi laktosa atau alergi pada susu dan produk turunannya.
  3. Mencegah penyakit usus, diare, radang lambung, infeksi vaginal, dan infeksi urogenital.
  4. Menurunkan tekanan darah, mengendalikan hipertensi, serta konsentrasi serum kolesterol.
  5. Mengurangi alergi dan infeksi pernapasan.
  6. Menambah ketahanan tubuh pada pasien yang menjalani kemoterapi kanker serta mengurangi kerusakan akibat kanker kolon.
  7. Menghalangi bakteri yang secara langsung ataupun tidak langsung menghasilkan zat-zat karsinogen penyebab kanker.
  8. Mengubah motilitas (pergerakan) koloni dan waktu perpindahannya.

Probiotik dapat disiapkan dalam bentuk produk dari empat tahapan dasar, yaitu:

  1. Penambahan konsentrat kultur untuk makanan dan minuman (seperti jus buah).
  2. Permulaan inokulasi (pengembangbiakan) serat probiotik.
  3. Permulaan inokulasi dasar pangan berbahan susu (produk susu seperti susu segar, minuman bersusu, yogurt, minuman yogurt, keju kefir, biodrink).
  4. Konsentrat dan sel yang dikemas secara kering seperti suplemen diet (bukan produk susu, seperti serbuk kapsul dan tablet gelatin).
  1. Yogurt
    Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yogurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu/sari kacang kedelai. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan untuk menghasilkan protein susu dengan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yogurt. Yogurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur dan kondisi lingkungan yang terkontrol, terutama dalam produksi skala industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman yang meningkat menyebabkan protein susu memadat. Peningkatan kadar keasaman juga berfungsi untuk menghindari berkembangbiaknya bakteri patogen yang mungkin terjadi.
  2. Kefir
    Kefir adalah minuman dari daerah kaukasus yang terbuat dari susu dan telah melalui proses fermentasi. Adapun cara membuatnya adalah dengan memasukkan starter kefir yang berbentuk seperti bubur ke dalam susu sapi, kambing, atau domba. Kefir berwujud agak kental dan memiliki rasa sedikit asam, meski tidak sekental yogurt. Yang membedakan antara kefir dan yogurt terletak pada proses pembuatannya. Pada proses fermentasi yogurt, digunakan bakteri Bifidobacterium sp. dan Lactobacillus sp., disamping Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Sedangkan kefir dibuat dengan menggunakan biji kefir yang mengandung bakteri Streptococci sp. dan Lactobacilli sp.
  3. Sauerkraut
    Sauerkraut (kol asam) adalah makanan Jerman yang dibuat dari kubis yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus. Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki rasa yang cukup asam. Rasa asam ini ditimbulkan oleh bakteri asam laktat yang terbentuk saat gula di dalam sayuran terfermentasi.
  4. Yogurt Kecipir
    Kecipir merupakan tanaman tropis yang jumlahnya melimpah di Indonesia, namun sayangnya belum banyak pemanfaatannya untuk dikonsumsi. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah polong muda. Namun, ternyata bagian yang memiliki nilai gizi lebih baik adalah biji kecipir tua. Bagian ini ternyata bisa digunakan untuk membuat susu kecipir. Dengan mengolahnya menjadi susu kecipir, maka akan dapat meningkatkan nilai cernanya. Saat diproses menjadi susu, aktivasi unsur yang menghalangi kerja enzim tripsin (asam lambung) untuk menguraikan protein menjadi asam amino akan berkurang sehingga akan lebih mudah dimanfaatkan oleh tubuh. Setelah menjadi susu, kecipir diolah lebih lanjut menjadi yogurt dengan tahapan: pasteurisasi, pendinginan hingga mencapai suhu 40-45°C untuk pertumbuhan bakteri starter, inokulasi (perkembangan bakteri starter), kemudian inkubasi selama 24 jam sampai terbentuk yogurt.
  5. Kimchi
    Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang terbuat dari hasil fermentasi sayuran yang diberi bumbu pedas. Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Setelah digarami dan dicuci, sayuran ini dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah. Karena dibuat dari berbagai sayuran, kimchi memiliki kandungan serat yang tinggi dengan kalori yang rendah. Kimchi juga kaya akan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi, dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan.
  6. Teh Kombucha
    Kombucha adalah jamur teh yang berasal dari Asia Timur dan tersebar ke Jerman melalui Rusia sekitar pergantian abad ke-20. Teh kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha yang difermentasi selama 8-12 hari. Minuman yang dibuat dengan campuran jamur ini adalah suatu ramuan minuman kuno yang merupakan hasil simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha. Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha juga dipercaya mampu memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar, disamping mampu mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urine.
  7. Soygurt
    Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi yogurt susu kedelai yang dinamakan soygurt. Proses dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan dalam pembuatan soygurt pada dasarnya sama seperti pada pembuatan yogurt. Tetapi, proses fermentasi dalam pembuatan soygurt mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi karena jenis karbohidrat yang terdapat dalam susu kedelai sangat berbeda dengan karbohidrat dari susu sapi. Supaya proses fermentasinya berhasil, susu kedelai harus ditambahi sumber gula terlebih dahulu sebelum diinokulasi (ditambahkan bibit yogurt).

Baca juga : Kesehatan Gigi dan Mulut pada Pasien Stroke

0 Disukai

940 Kali Dibaca