Rabu, 06 November 2024 12:00 WIB

Trabeculectomy

picture-of-article

Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata yang umum terjadi. Untuk mengatasinya, terdapat prosedur trabeculectomy yang dapat meredakan tekanan intraokular atau tekanan di dalam bola mata yang menyebabkan glaukoma.

Trabeculectomy adalah prosedur medis yang dapat mengatasi glaukoma dengan cara menurunkan tekanan intraokular mata. Glaukoma umumnya disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam mata yang mengakibatkan kerusakan pada saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Prosedur ini lazimnya menjadi pilihan ketika penanganan medis yang kurang invasif seperti penggunaan obat tetes mata dan operasi laser tidak membuahkan hasil.

Dalam operasi trabeculectomy, dokter membuat saluran kecil baru di bagian putih bola mata atau sklera di bawah kelopak mata atas untuk mengalirkan cairan mata ke jaringan di sekitarnya. Sebagian jaringan di dalam mata akan diangkat sehingga terbentuk saluran keluar bagi cairan mata yang membuat tekanan pada bola mata berkurang.

Saluran cairan yang tercipta dalam proses ini menjadi kantong atau benjolan kecil yang disebut bleb. Cairan di dalam bleb akan terserap ke dalam pembuluh darah. Bleb yang berada di bawah konjungtiva atau lapisan tipis pada bola mata ini umumnya tak terlihat oleh orang lain sehingga tak mengganggu penampilan.

Dibanding tindakan lain lainnya, trabeculectomy dapat lebih mengendalikan tekanan mata dalam jangka panjang. Seperti dikutip dari Hopkins Medicine, trabeculectomy bertujuan mencegah kerusakan lebih lanjut pada penglihatan akibat glaukoma. Prosedur ini tak bisa memulihkan penglihatan yang hilang atau meningkatkan kemampuan penglihatan, tapi dapat membantu melindungi penglihatan dalam jangka panjang.

Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan progresif pada saraf optik. Jika tidak ditangani, glaukoma bisa membuat saraf optik rusak permanen dan menyebabkan kebutaan total. Maka dokter umumnya merekomendasikan trabeculectomy untuk membantu mencegah kondisi glaukoma semakin parah.

Trabeculectomy dapat diterapkan untuk berbagai jenis glaukoma, baik sudut tertutup maupun sudut terbuka. Begitu pula untuk glaukoma primer dan sekunder. Namun untuk memastikan apakah prosedur ini diperlukan dan tepat, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Dokter mata umumnya merekomendasikan trabeculectomy kepada pasien glaukoma dalam situasi saat glaukoma yang diderita tak dapat dikendalikan dengan prosedur medis lain. Berikut ini sejumlah situasi ketika pasien mungkin membutuhkan tindakan bedah ini:

  • Glaukoma parah atau sudah mencapai tahap lanjut hingga menyebabkan kerusakan signifikan pada saraf optik
  • Berisiko tinggi mengalami kerusakan mata lebih parah karena faktor tertentu, misalnya tekanan mata yang amat tinggi atau ada riwayat anggota keluarga yang menderita glaukoma parah
  • Kondisi glaukoma tidak membaik walau sudah diberi obat tetes mata atau menjalani terapi laser

Melalui trabeculectomy, pasien dapat terlindungi dari risiko kehilangan penglihatan secara permanen akibat glaukoma. Berikut ini beberapa poin manfaat/tujuan trabeculectomy:

  • Mencegah atau memperlambat kerusakan pada saraf optik yang disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata
  • Mengendalikan glaukoma yang tidak membaik setelah menjalani prosedur medis lain seperti pemberian obat tetes mata dan terapi laser yang merupakan langkah pertama untuk mengatasi glaukoma
  • Meningkatkan kualitas hidup pasien dengan membantu menjaga penglihatan pasien

Trabeculectomy membutuhkan persiapan yang matang agar efektif dalam mengatasi glaukoma. Langkah persiapannya biasanya mencakup:

  • Berkonsultasi dengan dokter mata untuk mengevaluasi kondisi mata yang hendak ditangani
  • Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, misalnya obat pengencer darah yang tak boleh dikonsumsi sebelum operasi karena bisa meningkatkan risiko perdarahan
  • Mengikuti arahan dokter mengenai pola makan sebelum operasi, termasuk jika diminta untuk berpuasa
  • Memastikan ada orang yang mendampingi hingga mengantar pulang seusai prosedur

Secara umum, prosedur trabeculectomy meliputi langkah-langkah berikut ini:

  • Pemberian anestesi lokal pada area mata agar pasien tak merasakan sakit pada mata selama menjalani operasi
  • Dokter membuat flap kecil pada bagian putih mata pada bagian atas di bawah kelopak untuk mengakses jaringan dalam mata
  • Dokter mengangkat sebagian jaringan mata untuk membuat saluran keluar buat cairan mata
  • Cairan mata akan mengalir keluar dari mata ke bleb di bawah konjungtiva
  • Untuk mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut berlebih, dokter bisa menyuntikkan obat antiparut dalam prosedur ini
  • Dokter menutup luka pada sklera dan konjungtiva dengan jahitan halus seusai prosedur

Mata mungkin perlu ditutup dengan patch atau diperban yang baru bisa dilepas setelah evaluasi hasil operasi oleh dokter

Guna mengoptimalkan penyembuhan dan pemulihan serta mencegah komplikasi, penting bagi pasien untuk mematuhi instruksi perawatan pasca trabeculectomy yang diberikan dokter. Biasanya perawatan tersebut mencakup:

  • Menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik dan steroid sesuai dengan dosis guna mencegah infeksi dan peradangan
  • Melindungi mata dari risiko tekanan berlebih ataupun gesekan selama masa pemulihan
  • Menghindari aktivitas fisik yang berat dan memicu tekanan pada mata, seperti mengangkat benda berat
  • Memantau kondisi mata dengan rutin. Bila ada gejala tak biasa seperti perdarahan dari mata, demam, atau penglihatan memburuk, langsung hubungi dokter

Banyak orang yang berhasil mengatasi glaukoma dengan operasi trabeculectomy. Namun ada risiko atau efek samping yang mesti menjadi perhatian, antara lain:

  • Mata akan terasa sedikit mengganjal pasca operasi
  • Penglihatan berubah, termasuk kabur dan tidak jelas
  • Terbentuknya jaringan parut berlebih pada area operasi
  • Peradangan atau infeksi
  • Kebocoran cairan dari area mata yang menjalani operasi
  • Perdarahan di dalam mata
  • Katarak yang muncul seiring dengan pertambahan usia

Baca juga : Diagnosis Obesitas

0 Disukai

52 Kali Dibaca