• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Kenali Tanda Stres yang Sering Tersamar dalam Aktivitas Sehari-hari Kamis, 02 Oktober 2025 10:23 WIB Sadar gak, kadang tubuh dan pikiran sebenarnya sedang stres, tapi kita cuek aja karena kelihatan biasa. Padahal, stres bisa muncul lewat tanda-tanda kecil yang sering luput kita sadari. Ini nih beberapa ciri yang mudah dikenali kalau kamu punya tubuh yang stres. 1. Gejala Psikis yang Mudah Terabaikan Suasana hati naik turun drastis, sering marah atau frustrasi yang seolah tak jelas penyebabnya. Pikiran jadi tidak tenang, bingung, merasa tidak berguna, bahkan menghindar dari interaksi sosial. Semua itu bisa jadi sinyal kalau kamu sedang stres akut meski terlihat "biasa saja" di permukaan. 2. Gejala Fisik yang Sering Tidak Disadari Rasa pusing ringan, otot tegang, perut nggak nyaman, diare atau sembelit. Bisa juga insomnia, keringat berlebih, detak jantung cepat, atau mulut kering. Gejala-gejala ini termasuk yang sering diabaikan kalau lagi sibuk kerja atau melakukan aktivitas rutin. 3. Gejala Kognitif yang Bikin Produktivitas Menurun Brain fog, susah fokus, sering lupa. Sulit mengambil keputusan atau berpikir jernih. Gejala yang terlihat sepele ini bisa bikin performa kerja atau studi jadi tidak teratur. 4. Perubahan Perilaku yang Terlalu Senyap Lebih suka menghindar dari tanggung jawab. Gugup atau gelisah tanpa alasan yang jelas. Beberapa orang mulai mengandalkan rokok atau minuman beralkohol sebagai pelarian. Kenapa Penting Diketahui? Tanda-tanda stres ini sering muncul perlahan dan kita menganggapnya “biasa aja”. Padahal kalau dibiarkan berkepanjangan, bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti gangguan jantung, gangguan pencernaan (seperti GERD), hingga gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Langkah Simpel untuk Memulai Pengelolaan Stres Mulai dari menyadari: “Aku mungkin lagi stres.” Cukup sadari itu, sudah langkah awal yang besar. Curhat ke teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Rutin gerak—jalan kaki, yoga ringan, atau sekadar senyum. Jaga pola istirahat dan konsumsi makanan bergizi.

image-newest
Info Kesehatan

Kurang Tidur Bisa Bahaya! Ini Dampaknya untuk Tubuh & Pikiran Kamu Selasa, 30 September 2025 08:13 WIB Tidur sering dianggap sekadar waktu istirahat, padahal kualitas tidur berpengaruh besar pada kesehatan tubuh dan pikiran. Saat tidur, tubuh melakukan proses perbaikan, mengatur hormon, serta mengisi ulang energi. Kalau waktu tidur kurang, dampaknya bisa terasa pada daya tahan tubuh, suasana hati, hingga konsentrasi. Kenapa Tidur Itu Penting? Tidur yang cukup (rata-rata 7–8 jam per malam untuk orang dewasa) membantu tubuh tetap bugar dan pikiran lebih stabil. Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa tidur yang baik mendukung metabolisme, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menjaga keseimbangan emosi. Dampak Kurang Tidur Banyak orang menganggap begadang atau kurang tidur hal biasa, padahal efeknya cukup serius. Beberapa dampak yang bisa muncul antara lain: Mudah stres dan cemas. Kurang tidur memengaruhi hormon kortisol yang berhubungan dengan stres. Sulit fokus dan menurun daya ingat. Otak butuh tidur untuk memproses informasi. Risiko penyakit fisik meningkat. Seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan jantung. Sistem imun melemah. Tubuh jadi lebih mudah terserang infeksi. Tidur dan Kesehatan Mental Tidur cukup berhubungan erat dengan kondisi mental. Orang yang tidur cukup cenderung lebih tenang, mampu mengendalikan emosi, dan lebih produktif. Sebaliknya, kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, gangguan kecemasan, dan mood swing. Tips Agar Tidur Lebih Berkualitas Beberapa langkah sederhana bisa membantu tubuh mendapatkan istirahat yang lebih baik: Membuat jadwal tidur dan bangun yang teratur. Menghindari kafein atau gadget sebelum tidur. Membuat suasana kamar nyaman, gelap, dan tenang. Melakukan relaksasi seperti peregangan ringan atau membaca buku.

image-newest
Info Kesehatan

Kesehatan Jantung yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini Senin, 29 September 2025 08:36 WIB Jantung adalah organ vital yang bekerja tanpa henti memompa darah ke seluruh tubuh. Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung setelah muncul keluhan serius. Padahal, berbagai masalah jantung bisa dicegah sejak dini dengan mengenali gejala awal dan menerapkan gaya hidup sehat. Mengapa Kesehatan Jantung Penting? Menurut data WHO, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Di Indonesia, kasus penyakit jantung terus meningkat, bahkan pada usia produktif. Artinya, menjaga jantung bukan hanya penting untuk lansia, tapi juga untuk kita yang masih muda dan aktif bekerja. Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai Sering kali tanda-tanda gangguan jantung tampak sepele, sehingga diabaikan. Beberapa gejala yang patut diwaspadai: Nyeri dada atau rasa tertekan yang muncul saat beraktivitas. Sesak napas meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Jantung berdebar tidak beraturan atau terasa terlalu cepat/lambat. Kelelahan berlebihan tanpa sebab yang jelas. Bengkak pada kaki atau pergelangan akibat gangguan sirkulasi. Jika gejala ini muncul berulang, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga kesehatan. Faktor Risiko Penyakit Jantung  Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, di antaranya: Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Kolesterol Tinggi Gula darah tidak terkontrol / Diabetes Merokok dan konsumsi alkohol berlebih Kurang aktivitas fisik Stres berkepanjangan Pola makan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini  Menjaga kesehatan jantung bukanlah hal yang sulit jika dilakukan secara konsisten. Beberapa langkah sederhana yang bisa Anda terapkan: Perbanyak aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Konsumsi makanan sehat: buah, sayur, ikan, kacang-kacangan, dan kurangi makanan olahan. Hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi alkohol. Kelola stres dengan relaksasi, meditasi, atau hobi positif. Cek kesehatan rutin: tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.

image-newest
Info Kesehatan

Minum Kopi Kalau Punya Asam Lambung, Aman Nggak Sih? Senin, 29 September 2025 07:59 WIB Kopi sering disebut sebagai penyebab utama naiknya asam lambung. Banyak orang dengan keluhan maag atau GERD memilih berhenti total minum kopi. Tapi, benarkah kopi selalu buruk untuk lambung? Kopi dan Asam Lambung Kopi memang mengandung kafein yang bisa merangsang peningkatan produksi asam lambung. Pada sebagian orang, hal ini bisa menimbulkan rasa perih di ulu hati, mual, atau sensasi terbakar di dada. Namun, tidak semua orang mengalami gejala tersebut. Ada juga yang tetap merasa nyaman setelah minum kopi dalam jumlah wajar. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa salah satu pemicu kekambuhan GERD adalah makanan atau minuman tertentu yang bersifat asam atau merangsang, termasuk kopi. Tapi respons tubuh terhadap kopi bisa berbeda-beda, tergantung kondisi masing-masing individu. Faktor yang Mempengaruhi Beberapa hal yang membuat kopi lebih berpotensi memicu gejala asam lambung antara lain: Jumlah konsumsi. Minum kopi berlebihan lebih mungkin menimbulkan keluhan. Kondisi lambung. Orang dengan maag kronis atau GERD biasanya lebih sensitif. Waktu minum. Kopi saat perut kosong cenderung lebih cepat memicu keluhan. Jenis kopi dan campurannya. Kopi hitam pekat atau dengan tambahan gula/krimer bisa lebih berat bagi lambung dibanding kopi yang lebih ringan. Apakah Harus Menghindari Kopi? Tidak semua orang harus menghindari kopi sepenuhnya. Bagi yang masih ingin menikmati kopi, ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi risikonya, seperti memilih kopi rendah kafein, mengonsumsi dalam jumlah kecil, serta tidak meminumnya saat perut kosong.

image-newest
Info Kesehatan

Jangan Dibuang! 8 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan Jumat, 26 September 2025 08:09 WIB Selama ini, saat menikmati pepaya, kita lebih sering langsung membuang bijinya. Padahal tahu gak sih Yakes Family, di balik bentuknya yang kecil dan pahit, biji pepaya ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya kaya akan antioksidan, serat, serta senyawa bioaktif yang mendukung kerja organ penting dalam tubuh. Mari kita kenali lebih jauh delapan manfaat utama biji pepaya bagi kesehatan. Beragam Manfaat Biji Pepaya 1. Menyehatkan Sistem Pencernaan Biji pepaya mengandung enzim papain yang membantu memecah protein, sehingga proses pencernaan lebih lancar. Konsumsi biji pepaya dalam jumlah wajar dapat membantu mencegah kembung dan sembelit. 2. Mendukung Fungsi Hati (Liver) Kandungan antioksidan dalam biji pepaya berperan membantu detoksifikasi dan menjaga kesehatan hati, organ penting yang bekerja menyaring racun dari tubuh. 3. Sumber Antioksidan & Anti-Inflamasi Biji pepaya memiliki senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi melawan radikal bebas serta mengurangi peradangan dalam tubuh. 4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Kandungan vitamin C dan nutrisi lain dalam biji pepaya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar lebih siap melawan infeksi. 5. Membantu Pengendalian Berat Badan Kaya akan serat, biji pepaya membuat perut terasa kenyang lebih lama sehingga dapat membantu mengatur nafsu makan dan menjaga pola makan lebih teratur. 6. Bersifat Antiparasit Sejumlah penelitian menunjukkan biji pepaya memiliki efek antiparasit, terutama terhadap cacing usus. Meski begitu, konsumsinya tetap perlu diawasi dan tidak berlebihan. 7. Potensi Efek Antikanker Beberapa studi awal mengindikasikan biji pepaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu. Namun, bukti ilmiah masih terbatas sehingga manfaat ini belum bisa dijadikan pengobatan utama. 8. Menjaga Kesehatan Jantung Lemak tak jenuh dan antioksidan dalam biji pepaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”), sehingga baik untuk kesehatan jantung. Tips Aman Konsumsi Biji Pepaya Mulailah dari jumlah kecil, misalnya 1 sendok teh per hari. Biji dapat dikeringkan, lalu ditumbuk menjadi bubuk untuk dicampurkan ke jus, smoothie, atau makanan lain. Perhatikan reaksi tubuh. Jika timbul rasa tidak nyaman, segera hentikan. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi peserta yang memiliki kondisi medis khusus atau sedang dalam pengobatan.

image-newest
Info Kesehatan

Dehidrasi Diam-diam Bikin Tubuh Drop, Kenali Tandanya! Jumat, 19 September 2025 07:28 WIB Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Cairan ini penting untuk menjaga kerja organ, mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, hingga membawa nutrisi ke seluruh sel. Kalau tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), efeknya bisa terasa dari yang ringan sampai cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Sayangnya, banyak orang tidak sadar kalau dirinya sebenarnya sedang kurang minum. Berikut beberapa tanda yang sering muncul tapi kerap diabaikan. 1. Mulut dan Bibir Kering Mulut terasa lengket atau bibir pecah-pecah bisa jadi sinyal awal dehidrasi. Air liur berkurang, sehingga mulut jadi tidak nyaman. 2. Warna Urin Lebih Pekat Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa warna urin bisa jadi indikator kecukupan cairan. Jika berwarna kuning pekat bahkan cenderung gelap, itu tanda tubuh butuh lebih banyak cairan. 3. Mudah Lelah dan Lemah Kurang cairan membuat aliran darah tidak optimal. Akibatnya, oksigen dan nutrisi ke otot dan otak jadi berkurang, sehingga tubuh cepat merasa lelah. 4. Pusing atau Sulit Konsentrasi Otak sangat bergantung pada cairan untuk bekerja. Saat dehidrasi, konsentrasi bisa menurun, bahkan muncul sakit kepala atau rasa melayang. 5. Kulit Kehilangan Elastisitas Coba cubit kulit tangan pelan. Kalau lambat kembali ke posisi semula, itu bisa jadi pertanda tubuh kurang cairan. 6. Detak Jantung Lebih Cepat Saat cairan berkurang, volume darah menurun. Jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga detak bisa terasa lebih cepat. Menjaga Kecukupan Cairan Menurut Kemenkes, kebutuhan cairan orang dewasa rata-rata sekitar 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas. Namun jumlah ini bisa berbeda tergantung usia, aktivitas fisik, suhu lingkungan, dan kondisi kesehatan. Selain dari air putih, cairan juga bisa didapat dari buah-buahan segar, sup, atau sayuran berair seperti mentimun dan semangka.

image-newest
Info Kesehatan

Kenapa Teh Hijau Lebih Baik daripada Teh Hitam? Rabu, 17 September 2025 07:43 WIB Bagi banyak orang, teh adalah minuman yang menemani pagi atau sore hari. Dua jenis teh yang paling sering ditemui adalah teh hijau dan teh hitam. Keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, tapi perbedaan cara pengolahannya membuat kandungan dan manfaatnya juga berbeda. Perbedaan Teh Hijau dan Teh Hitam Teh hijau diproses tanpa fermentasi, sehingga kandungan antioksidannya lebih tinggi. Teh hitam melalui proses fermentasi, yang membuat warnanya lebih pekat dan rasa lebih kuat, namun kandungan zat aktifnya berkurang dibanding teh hijau. Kenapa Teh Hijau Lebih Unggul? Menurut Kementerian Kesehatan RI, teh hijau kaya polifenol dan katekin, yaitu antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa manfaatnya antara lain: Mendukung kesehatan jantung – Teh hijau dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga baik untuk jantung. Meningkatkan metabolisme – Kandungan katekin bisa membantu pembakaran energi lebih optimal. Menjaga kesehatan otak – Teh hijau mengandung kafein dalam jumlah sedang, cukup untuk membuat fokus tanpa efek berdebar berlebihan. Ramah untuk ginjal – Dibanding teh hitam, kadar oksalat pada teh hijau lebih rendah sehingga tidak terlalu membebani ginjal jika diminum wajar. Bagaimana dengan Teh Hitam? Bukan berarti teh hitam buruk. Teh hitam tetap mengandung kafein dan antioksidan, serta bisa memberi energi tambahan. Hanya saja, jumlah kafein dan oksalatnya lebih tinggi dibanding teh hijau, sehingga jika diminum berlebihan bisa memengaruhi kesehatan ginjal atau membuat susah tidur.

image-newest
Info Kesehatan

Kenapa Kita Harus Banyak Bergerak Walau di Kantor? Selasa, 16 September 2025 08:30 WIB Bekerja di kantor sering identik dengan duduk lama di depan layar komputer. Sekilas terlihat biasa saja, tapi kebiasaan duduk terlalu lama tanpa banyak bergerak bisa membawa dampak kurang baik bagi kesehatan. Padahal, tubuh sebenarnya dirancang untuk aktif bergerak, bukan hanya diam berjam-jam. Apa Dampaknya Kalau Terlalu Lama Duduk? Menurut Kementerian Kesehatan RI, duduk terlalu lama termasuk gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) yang bisa meningkatkan risiko obesitas, gangguan jantung, diabetes tipe 2, hingga nyeri otot dan sendi. Aliran darah juga jadi kurang lancar, membuat tubuh cepat lelah meski aktivitasnya terasa ringan. Manfaat Bergerak di Tengah Kesibukan Kantor Melancarkan sirkulasi darah – Sekadar berdiri, peregangan, atau berjalan sebentar bisa mencegah kaku otot dan meningkatkan energi. Meningkatkan fokus kerja – Aktivitas fisik ringan membantu otak tetap segar sehingga lebih mudah konsentrasi. Mengurangi pegal-pegal – Punggung, bahu, dan leher lebih rileks jika tubuh sering digerakkan. Membakar kalori tambahan – Walaupun kecil, bergerak rutin membantu menjaga berat badan tetap stabil. Mengurangi stres – Bergerak sebentar memberi jeda dari tekanan pekerjaan, membuat suasana hati lebih baik. Tips Sederhana Supaya Lebih Aktif di Kantor Gunakan tangga daripada lift jika memungkinkan. Bangun setiap 30–60 menit untuk meregangkan tubuh atau berjalan sebentar. Letakkan botol minum agak jauh dari meja supaya ada alasan untuk bergerak. Saat rapat singkat, coba lakukan sambil berdiri. Manfaatkan waktu istirahat makan siang untuk jalan santai.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.