• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Menjaga Kesehatan Jiwa: Kunci Hidup Seimbang dan Bahagia Jumat, 10 Oktober 2025 14:34 WIB Di tengah rutinitas dan tekanan hidup yang semakin cepat, banyak orang fokus menjaga kesehatan fisik, tapi kadang lupa memperhatikan kesehatan jiwa. Padahal, menurut World Health Organization (WHO), kesehatan jiwa adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan karena seseorang tidak bisa benar-benar sehat tanpa kondisi mental yang sejahtera. Apa Itu Kesehatan Jiwa? WHO mendefinisikan kesehatan jiwa sebagai kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu: Menyadari potensinya sendiri, Mengatasi tekanan hidup sehari-hari, Bekerja secara produktif, dan Berkontribusi pada lingkungannya. Artinya, kesehatan jiwa bukan hanya tentang “tidak adanya gangguan mental”, tapi juga tentang bagaimana kita merasa tenang, bersemangat, dan mampu mengelola emosi dengan baik. Mengapa Kesehatan Jiwa Itu Penting? Kesehatan jiwa memengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita dari cara berpikir, berperilaku, hingga berinteraksi dengan orang lain. Ketika kondisi mental terganggu, bukan hanya emosi yang terdampak, tapi juga fisik. Misalnya: Stres berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi. Kurang tidur karena cemas bisa menurunkan imunitas. Perasaan sedih berkepanjangan dapat membuat energi dan semangat hidup menurun. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), gangguan kesehatan jiwa seperti depresi dan kecemasan kini semakin meningkat di Indonesia, terutama setelah pandemi. Karena itu, penting bagi kita untuk lebih terbuka membicarakan dan menangani isu ini sejak dini. Tanda-Tanda Kesehatan Jiwa Mulai Terganggu Setiap orang bisa mengalami naik-turun emosi, namun ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai jika berlangsung lama: Mudah marah, cemas, atau sedih tanpa sebab jelas Susah tidur atau malah tidur berlebihan Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai Menarik diri dari lingkungan sosial Sulit fokus atau mengambil keputusan Jika tanda-tanda ini muncul terus-menerus, jangan ragu untuk berbicara dengan orang yang dipercaya atau konsultasi ke tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan Jiwa Kesehatan mental bisa dijaga dengan kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten, seperti: Olahraga ringan – Jalan kaki 30 menit setiap hari bisa membantu melepaskan hormon endorfin yang membuat mood lebih baik. Tidur cukup – Tubuh dan otak butuh istirahat untuk memulihkan energi. Cerita pada orang lain – Jangan pendam semua perasaan sendiri. Bercerita bisa sangat membantu. Batasi stres digital – Kurangi paparan media sosial jika membuat cemas atau tidak nyaman.  Lakukan hal yang disukai – Melukis, membaca, berkebun, atau sekadar menikmati waktu tenang juga bagian dari perawatan diri. Menjaga kesehatan jiwa bukan tanda kelemahan, tapi bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Yuk, mulai lebih peduli dengan perasaan dan pikiran kita. Ingat, berbagi cerita bukan berarti lemah justru itu langkah pertama untuk menjadi lebih kuat

image-newest
Info Kesehatan

Yuk, Jaga Mata Sehat di Hari Penglihatan Sedunia! Jumat, 10 Oktober 2025 10:05 WIB Halo Yakes Family! Tahukah kamu, setiap Kamis kedua bulan Oktober, dunia memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day)? Momen ini jadi pengingat penting buat kita semua: bahwa mata adalah jendela dunia tanpa penglihatan yang baik, banyak hal sederhana dalam hidup bisa terasa sulit. Tahun ini, mari sama-sama kita lebih peduli dengan kesehatan mata. Bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat keluarga dan orang-orang tersayang  Fakta Singkat Tentang Penglihatan Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan dan hampir setengahnya bisa dicegah atau ditangani lebih awal. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebutkan kalau penyebab terbanyak gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi (seperti rabun jauh/dekat) dan katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan. Bahkan, data Kemenkes juga menunjukkan sekitar 1 dari 10 anak usia sekolah di Indonesia mengalami gangguan penglihatan dan butuh kacamata. Tapi sayangnya, baru sebagian kecil yang mendapat akses pemeriksaan mata secara rutin. Kenapa Kesehatan Mata Itu Penting? Mata bukan cuma alat untuk melihat. Ia berperan besar dalam menjaga kemandirian, produktivitas, dan kualitas hidup kita. Bayangkan kalau penglihatan terganggu pasti membaca jadi susah, bekerja terasa berat, bahkan aktivitas kecil seperti menyetir atau membaca pesan di ponsel pun bisa bikin frustrasi. Tapi kabar baiknya, kesehatan mata bisa dijaga dengan cara sederhana, lho!  Waspadai Tanda-tanda Mata Mulai “Protes” Kalau kamu sering mengalami hal-hal di bawah ini, bisa jadi matamu butuh istirahat atau bahkan pemeriksaan: Mata terasa cepat lelah atau kering Pandangan kabur, terutama saat membaca atau melihat jarak jauh Sering sakit kepala setelah menatap layar Silau berlebihan saat melihat cahaya Kesulitan melihat di malam hari Kalau gejala ini muncul terus-menerus, jangan ditunda untuk periksa ke dokter mata ya, Yakes Family. Karena deteksi dini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut. Tips Sederhana untuk Jaga Mata Sehat ala Yakes Family Pakai aturan 20-20-20, Setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Biar mata nggak tegang terus. Pilih pencahayaan yang pas, Hindari ruangan terlalu gelap atau terlalu silau. Mata juga butuh kenyamanan. Makan makanan ramah mata, Konsumsi sayuran hijau, wortel, ikan berlemak seperti salmon, dan buah-buahan kaya vitamin A & C. Gunakan pelindung mata, Saat berada di luar ruangan, pakai kacamata hitam yang punya pelindung UV. Kalau kerja depan layar lama, boleh pakai kacamata dengan filter blue light. Cek mata secara rutin, Nggak harus nunggu sakit dulu. Idealnya periksa mata minimal setahun sekali. Istirahat cukup dan hindari merokok, Kurang tidur dan asap rokok bisa bikin mata cepat kering dan mudah iritasi.

image-newest
Info Kesehatan

Cara Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil Tanpa Obat Kamis, 09 Oktober 2025 08:15 WIB Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai “silent killer” karena sering kali tidak menimbulkan gejala, tapi bisa memicu penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Kabar baiknya, tekanan darah bisa dikendalikan tanpa harus langsung bergantung pada obat, asalkan kamu menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten. Mengapa Tekanan Darah Bisa Naik? Menurut Kementerian Kesehatan RI, tekanan darah tinggi (hipertensi) disebabkan oleh kombinasi faktor gaya hidup seperti konsumsi garam berlebih, kurang aktivitas fisik, obesitas, stres, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol. WHO menambahkan bahwa lebih dari 1,28 miliar orang di dunia hidup dengan hipertensi, dan hampir setengahnya tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya. Strategi Non-Obat untuk Mengontrol Tekanan Darah Kamu bisa menjaga tekanan darah tetap stabil dengan beberapa cara alami berikut ini: 1. Batasi asupan garam (natrium) Kemenkes merekomendasikan konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok teh (5 gram) per hari. Terlalu banyak garam membuat tubuh menahan cairan, sehingga tekanan darah meningkat. Mulailah dari hal sederhana seperti mengurangi makanan olahan, camilan asin, dan saus botolan. 2. Rutin bergerak Aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam ringan selama 30 menit per hari dapat menurunkan tekanan darah secara bertahap. WHO menyarankan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah. 3. Jaga berat badan ideal Penurunan berat badan sekecil 5–10% dari berat awal bisa membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan. Hindari pola makan ekstrem — lebih baik fokus pada perubahan kecil yang berkelanjutan. 4. Konsumsi makanan sehat Perbanyak buah, sayur, biji-bijian, ikan, dan susu rendah lemak. Kurangi lemak jenuh dan gula tambahan. Pola makan seperti DASH diet (Dietary Approaches to Stop Hypertension) terbukti efektif menurunkan tekanan darah. 5. Kurangi stres Stres kronis dapat meningkatkan hormon adrenalin dan kortisol yang memicu tekanan darah naik. Coba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, doa, atau aktivitas yang kamu sukai seperti berkebun atau mendengarkan musik. 6. Hindari rokok dan alkohol Nikotin dan alkohol bisa memicu lonjakan tekanan darah secara cepat. Berhenti merokok bukan hanya baik untuk tekanan darah, tapi juga melindungi jantung dan paru-paru dari kerusakan jangka panjang. 7. Tidur cukup dan berkualitas Kurang tidur membuat tekanan darah lebih sulit dikendalikan. Idealnya, orang dewasa tidur 7–8 jam per malam. Kenali Batas Tekanan Darah Normal Menurut WHO dan Kemenkes, kategori tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg. Jika tekanan darahmu sering di atas 130/85 mmHg, sebaiknya segera periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk pemantauan lebih lanjut. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi. Menjaga tekanan darah tetap stabil bukan sekadar soal angka di tensimeter tapi tentang menjaga jantung, otak, dan seluruh tubuh tetap sehat lebih lama. Yuk, mulai sekarang, kita jaga tekanan darah dengan gaya hidup sehat dan penuh kesadaran!

image-newest
Info Kesehatan

Jalan Kaki 30 Menit: Kecil Tapi Besar Manfaatnya untuk Jantungmu Selasa, 07 Oktober 2025 08:44 WIB Pernah nggak kamu merasa “Ah, cuma jalan kaki sebentar aja, nggak bakal ngaruh apa-apa”? Eits, jangan diremehkan. Jalan kaki selama 30 menit sehari bisa jadi investasi sederhana tapi berdampak besar buat kesehatan jantung kita. Yuk kita bahas kenapa ini penting dan bagaimana cara memulainya dengan aman. Menurut Panduan WHO tentang aktivitas fisik dan perilaku sedentari, orang dewasa sebaiknya melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang selama minimal 150 menit per minggu yang bisa dibagi ke dalam sesi‐sesi seperti 30 menit sehari, 5 hari seminggu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menekankan bahwa aktivitas ringan seperti jalan kaki secara konsisten bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Dalam laman “Manfaat Jalan Kaki untuk Jantung”, Kemenkes menyebut bahwa jalan kaki dapat menurunkan LDL (kolesterol jahat), menjaga tekanan darah stabil, dan mengurangi peradangan semua berperan dalam menekan risiko penyakit jantung koroner.  Untuk pasien penyakit jantung, Kemenkes pun menyarankan olahraga aerobi ringan seperti jalan kaki selama 30 menit, 3–5 kali per minggu sebagai bagian dari rehabilitasi jantung. Jadi, jalan kaki 30 menit sehari sesuai dengan rekomendasi praktis untuk mencapai target mingguan yang disarankan WHO (150 menit) dan secara ilmiah punya efek positif pada jantung. Manfaat Jalan Kaki 30 Menit untuk Jantungmu Berikut manfaat utama yang bisa kamu dapat kalau rutin jalan kaki minimal 30 menit: Memperbaiki aliran darah & sirkulasi, Jalan kaki membuat jantung memompa lebih efektif, pembuluh darah jadi lebih elastis, dan suplai oksigen ke jaringan tubuh jadi lancar. Menurunkan kolesterol “jahat” (LDL), Aktivitas fisik membantu tubuh memetabolisme lemak dalam darah, mengurangi LDL, dan meningkatkan kolesterol “baik” (HDL). Menjaga tekanan darah stabil, Dengan rutin bergerak, dinding pembuluh darah jadi lebih lentur dan responsif berdampak pada pengendalian tekanan darah. Mengurangi risiko serangan jantung & penyakit kardiovaskular, Kombinasi dari penurunan kolesterol, tekanan darah, dan peradangan bekerja sinergis untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Membantu pengendalian berat badan, Jalan kaki membakar kalori meski tidak ekstrem, tapi kalau konsisten bisa bantu menjaga berat badan ideal, faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Meringankan stres & suasana hati, Aktivitas ringan melepaskan hormon endorfin; stres yang terkendali berdampak baik ke tekanan darah dan kondisi jantung secara keseluruhan. Tips Memulai dan Menjaga Konsistensi Untuk agar manfaatnya maksimal dan tubuh aman, ini beberapa tips: Mulailah perlahan, jika belum terbiasa, 10–15 menit dulu, lalu naikkan ke 30 menit. Pilih intensitas “sedikit nafas lebih berat, tapi masih bisa bicara”. Itu kira-kira intensitas moderat. Pakaian & sepatu yang nyaman karena alas kaki yang mendukung sangat penting. Jalan di tempat aman, rute teduh bila memungkinkan. Jadikan rutinitas: misalnya setelah sarapan atau menjelang sore. Kombinasikan dengan aktivitas fisik lain bila memungkinkan (latihan kekuatan, peregangan). Jika punya kondisi jantung atau penyakit lain, konsultasikan dulu ke dokter untuk menetapkan batas aman. Jalan kaki 30 menit sehari bukan sekadar “saran kesehatan umum” ini adalah strategi yang mudah, dan sangat berdampak untuk kesehatan jantungmu. Untuk Yakes Family, ayo kita mulai dari langkah kecil: Sisihkan 30 menit setiap hari untuk jalan kaki Ajak keluarga atau teman supaya makin semangat Catat progres kecil: misalnya dari 15 menit ke 20 menit ke 30 menit

image-newest
Info Kesehatan

Kesehatan Mental di Dunia Kerja: Mengapa Penting Dibicarakan Senin, 06 Oktober 2025 09:05 WIB Bicara soal dunia kerja, pikiran kita sering langsung tertuju pada target, rapat, atau deadline. Tapi ada satu hal penting yang sering terlupakan: kesehatan mental. Padahal, tubuh dan pikiran yang sehat berjalan beriringan. Saat mental terganggu, performa kerja ikut terpengaruh. 1. Tekanan di Dunia Kerja Itu Nyata Lingkungan kerja memang bisa jadi tempat berkembang, tapi juga bisa jadi sumber stres. Tuntutan yang tinggi, jam kerja panjang, konflik antar rekan kerja, hingga rasa takut gagal sering bikin pikiran terasa berat. Kalau tidak diatasi, stres ini bisa menumpuk dan mengarah pada gangguan kesehatan mental. 2. Dampaknya Lebih Luas dari Sekadar Mood Menurut Kementerian Kesehatan RI, masalah kesehatan mental bukan hanya soal perasaan sedih atau cemas. Efeknya bisa berantai, misalnya: Sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas. Mudah marah atau tersinggung, memengaruhi hubungan dengan rekan kerja. Gangguan tidur yang membuat tubuh cepat lelah. Bahkan meningkatkan risiko penyakit fisik, seperti hipertensi atau sakit jantung. 3. Kenapa Harus Dibicarakan? Sayangnya, kesehatan mental masih sering dianggap tabu di dunia kerja. Banyak orang memilih diam karena takut dinilai lemah atau tidak profesional. Padahal, membicarakan kesehatan mental justru membantu menemukan solusi lebih cepat. Dengan saling terbuka, lingkungan kerja bisa lebih suportif dan sehat. 4. Langkah Kecil yang Bisa Dilakukan Kemenkes menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hidup untuk mendukung kesehatan mental. Beberapa hal yang bisa dicoba: Atur waktu kerja dan istirahat dengan seimbang. Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki sebentar saat jam istirahat. Bangun komunikasi yang sehat dengan rekan kerja Jangan ragu mencari bantuan profesional bila beban terasa berat.

image-newest
Info Kesehatan

Tahukah Anda? Betis Punya Peran Penting Seperti Jantung Jumat, 03 Oktober 2025 15:12 WIB Tahukah Anda bahwa manusia memiliki “jantung kedua” yang berada di betis? Istilah ini bukan tanpa alasan. Otot betis, terutama otot gastrocnemius dan soleus, berperan penting dalam melancarkan peredaran darah. Saat otot betis berkontraksi, mereka membantu memompa darah vena dari kaki kembali ke jantung, melawan gaya gravitasi. Fungsi ini sangat vital untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan mengurangi beban kerja jantung. Jika otot betis lemah atau jarang digunakan, aliran darah bisa terhambat, yang berisiko menyebabkan pembengkakan kaki, varises, bahkan masalah kardiovaskular. Dengan menjaga kekuatan otot betis dan tetap aktif, sirkulasi darah dari ekstremitas bawah ke jantung menjadi lebih lancar, sehingga beban kerja jantung bisa ditekan. Ini mendukung prinsip bahwa jantung tidak bekerja sendirian, dukungan dari sistem vena, katup vena, dan pompa otot sangat penting agar jantung bisa memompa secara optimal. Menurut literatur fisiologi, dalam sistem peredaran darah yang sehat, venous return harus bertemu dengan cardiac output dalam kondisi steady state artinya setiap darah yang dipompa ke tubuh harus bisa kembali ke jantung agar sistem tetap seimbang. Fungsi utama otot betis sebagai “jantung kedua”: Membantu aliran darah vena → mendorong darah bekas pakai dari anggota tubuh bawah kembali ke jantung. Melawan gravitasi → kontraksi otot memberikan tekanan pada vena, sehingga darah bisa bergerak ke atas. Mengurangi beban kerja jantung → jantung lebih efisien memompa darah ke seluruh tubuh. Menjaga kesehatan kardiovaskular → sirkulasi yang lancar mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah secara keseluruhan. Bagaimana cara menjaga otot betis tetap sehat? Aktivitas fisik teratur, terutama berjalan kaki, naik turun tangga, atau olahraga ringan yang melibatkan otot betis. Latihan betis khusus, seperti calf raise, berdiri jinjit secara berkala, atau menggunakan tangga secara rutin. Hindari duduk atau berdiri terus-menerus: apabila terpaksa duduk lama, sesekali berdiri dan berjalan sedikit setiap 30–60 menit. Peregangan dan pemanasan ringan, untuk menjaga fleksibilitas dan sirkulasi otot betis. Jaga gaya hidup sehat secara keseluruhan: berat badan ideal, kontrol tekanan darah, pola makan seimbang, dan hindari merokok.  Dengan menjaga kekuatan otot betis, Anda tidak hanya melindungi kaki dari masalah pembuluh darah, tapi juga mendukung kesehatan jantung sejak dini.

image-newest
Info Kesehatan

Diabetes: Bukan Hanya Soal Gula, Tapi Pola Hidup Sehari-hari Jumat, 03 Oktober 2025 09:55 WIB Ketika mendengar kata diabetes, banyak orang langsung menghubungkannya dengan gula. Memang benar, diabetes erat kaitannya dengan kadar gula darah, tapi sebenarnya penyakit ini lebih dalam dari sekadar urusan manis. Pola hidup sehari-hari sangat berperan dalam munculnya dan berkembangnya diabetes. 1. Apa Itu Diabetes? Menurut Kementerian Kesehatan RI, diabetes adalah penyakit kronis ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin. Akibatnya, kadar gula darah meningkat dan bisa menimbulkan berbagai komplikasi, mulai dari kerusakan pembuluh darah, ginjal, hingga jantung. 2. Faktor Risiko Bukan Hanya Dari Gula Banyak yang mengira diabetes hanya datang karena terlalu sering makan makanan manis. Padahal, risikonya lebih luas: Pola makan tidak seimbang. Tinggi lemak jenuh, kurang serat, dan jarang makan sayur atau buah. Kurang aktivitas fisik. Duduk terlalu lama dan jarang bergerak bisa meningkatkan risiko. Berat badan berlebih (obesitas). Lemak berlebih membuat tubuh sulit menggunakan insulin. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Keduanya memperburuk metabolisme tubuh. Faktor keturunan. Jika ada riwayat keluarga, risikonya lebih tinggi. 3. Gejala yang Sering Dianggap Sepele Diabetes sering muncul tanpa gejala yang jelas. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain: Sering haus dan sering buang air kecil. Berat badan turun tanpa sebab jelas. Luka lama sembuh. Mudah lelah. Pandangan kabur. 4. Pencegahan Bisa Dimulai dari Kebiasaan Kecil Kemenkes menekankan pentingnya CERDIK sebagai langkah pencegahan diabetes dan penyakit tidak menular lainnya: Cek kesehatan rutin. Ensyahkan asap rokok. Rajin aktivitas fisik. Diet sehat dengan gizi seimbang. Istirahat cukup. Kelola stres.

image-newest
Info Kesehatan

Kenali Tanda Stres yang Sering Tersamar dalam Aktivitas Sehari-hari Kamis, 02 Oktober 2025 10:23 WIB Sadar gak, kadang tubuh dan pikiran sebenarnya sedang stres, tapi kita cuek aja karena kelihatan biasa. Padahal, stres bisa muncul lewat tanda-tanda kecil yang sering luput kita sadari. Ini nih beberapa ciri yang mudah dikenali kalau kamu punya tubuh yang stres. 1. Gejala Psikis yang Mudah Terabaikan Suasana hati naik turun drastis, sering marah atau frustrasi yang seolah tak jelas penyebabnya. Pikiran jadi tidak tenang, bingung, merasa tidak berguna, bahkan menghindar dari interaksi sosial. Semua itu bisa jadi sinyal kalau kamu sedang stres akut meski terlihat "biasa saja" di permukaan. 2. Gejala Fisik yang Sering Tidak Disadari Rasa pusing ringan, otot tegang, perut nggak nyaman, diare atau sembelit. Bisa juga insomnia, keringat berlebih, detak jantung cepat, atau mulut kering. Gejala-gejala ini termasuk yang sering diabaikan kalau lagi sibuk kerja atau melakukan aktivitas rutin. 3. Gejala Kognitif yang Bikin Produktivitas Menurun Brain fog, susah fokus, sering lupa. Sulit mengambil keputusan atau berpikir jernih. Gejala yang terlihat sepele ini bisa bikin performa kerja atau studi jadi tidak teratur. 4. Perubahan Perilaku yang Terlalu Senyap Lebih suka menghindar dari tanggung jawab. Gugup atau gelisah tanpa alasan yang jelas. Beberapa orang mulai mengandalkan rokok atau minuman beralkohol sebagai pelarian. Kenapa Penting Diketahui? Tanda-tanda stres ini sering muncul perlahan dan kita menganggapnya “biasa aja”. Padahal kalau dibiarkan berkepanjangan, bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti gangguan jantung, gangguan pencernaan (seperti GERD), hingga gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Langkah Simpel untuk Memulai Pengelolaan Stres Mulai dari menyadari: “Aku mungkin lagi stres.” Cukup sadari itu, sudah langkah awal yang besar. Curhat ke teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Rutin gerak—jalan kaki, yoga ringan, atau sekadar senyum. Jaga pola istirahat dan konsumsi makanan bergizi.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.