• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Banyak Kasus Tak Terdiagnosa, Ini yang Perlu Diketahui Soal Penyakit Asma Kamis, 17 Juli 2025 09:26 WIB Apa itu Asma? Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas. Gejalanya meliputi sesak napas, batuk, napas berbunyi (mengi), dan rasa berat di dada. Meski umum, banyak kasus asma yang tidak terdiagnosis karena gejalanya kerap dianggap sepele atau mirip penyakit lain.   Mengapa Asma Perlu Diwaspadai? Asma yang tidak ditangani dengan tepat dapat menurunkan kualitas hidup, mengganggu aktivitas sehari-hari, hingga menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi paru dan gangguan jantung. Bahkan, dalam kasus berat, serangan asma bisa mengancam nyawa. Banyak penderita tidak menyadari bahwa gejala yang mereka alami merupakan asma. Inilah alasan pentingnya edukasi dan diagnosis dini agar pengobatan bisa diberikan sebelum gejala memburuk.   Siapa yang Bisa Terkena Asma? Asma bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Risiko lebih tinggi dimiliki oleh: Orang dengan riwayat keluarga penderita asma atau alergi Pengidap eksim atau rhinitis alergi Orang yang terpapar polusi, asap rokok, debu, atau bahan kimia Individu dengan daya tahan tubuh lemah atau sering infeksi saluran napas   Kapan Asma Bisa Terjadi? Asma bisa kambuh kapan saja, terutama saat: Terpapar pemicu seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, asap Berada di lingkungan dingin atau berpolusi Mengalami stres emosional, kelelahan, atau infeksi saluran napas Melakukan aktivitas berat atau olahraga Beberapa penderita bahkan mengalami gejala lebih parah saat malam hari atau pagi dini.   Di Mana Asma Bisa Menyerang? Asma tidak mengenal tempat. Serangan bisa terjadi: Di rumah (karena debu, AC, bulu hewan) Di luar ruangan (karena polusi atau perubahan suhu) Di tempat kerja yang mengandung bahan kimia atau iritan Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk mengenali lingkungannya dan menghindari pemicu yang dapat memperparah kondisi.   Bagaimana Cara Mendeteksi dan Mengelola Asma? Diagnosis dilakukan melalui: Pemeriksaan riwayat gejala Tes alergi Tes fungsi paru menggunakan alat spirometri atau bronkodilator Pengelolaan asma mencakup: Obat pelega (reliever): untuk meredakan serangan akut (contoh: salbutamol inhaler) Obat pencegah (controller): untuk digunakan secara rutin agar asma tidak kambuh Hindari pemicu: seperti asap rokok, debu, polusi udara, dan stres Edukasi dan monitoring: pasien perlu mengetahui cara penggunaan inhaler dan kapan harus mencari bantuan medis Baca Selengkapnya tentang ASMA pada halaman Serba-Serbi Kesehatan Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Belajar Dari Jonathan, Mencegah Penyakit Jantung Sebelum Terlambat Rabu, 16 Juli 2025 09:18 WIB Pernahkah kamu berpikir, apa jadinya jika ada seseorang dari masa depan datang untuk memperingatkanmu tentang gaya hidupmu saat ini? Itulah yang terjadi pada Jonathan dalam film SORE: Istri Dari Masa Depan karya Yandy Laurens. Jonathan adalah sosok yang ambisius, sibuk dengan pekerjaan, tetapi juga memiliki pola hidup yang jauh dari kata sehat. Dia merokok, sering begadang, makan sembarangan, jarang olahraga, dan kerap melarikan diri ke alkohol saat stres. Semua itu ia lakukan tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang… sampai akhirnya Sore—istrinya dari masa depan—datang membawa kabar mengejutkan: “Delapan tahun lagi, kamu akan meninggal karena serangan jantung.” Kenapa Penyakit Jantung Jadi Silent Killer? Penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk di Indonesia. Gaya hidup yang tidak sehat seperti yang dijalani Jonathan mempercepat penumpukan plak di arteri, menyempitkan aliran darah ke jantung, hingga memicu serangan mendadak. Kombinasi merokok, kurang tidur, stres kronis, dan pola makan tinggi lemak serta gula memperbesar risiko hingga 3–5 kali lipat.   5 Langkah Pencegahan Penyakit Jantung Ala “Jonathan yang Berubah” Beruntung bagi Jonathan, ia punya kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya. Berikut 5 langkah yang terinspirasi dari transformasi Jonathan: 1️⃣ Berhenti Merokok dan Jauhi Alkohol Nikotin mempersempit pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat kerusakan jantung. Mulai hari ini, katakan “cukup”. 2️⃣ Tidur yang Cukup & Berkualitas Kurang tidur meningkatkan hormon stres (kortisol) dan tekanan darah. Prioritaskan 7–8 jam tidur setiap malam untuk pemulihan optimal. 3️⃣ Jaga Pola Makan Seimbang Ganti makanan cepat saji dan minuman manis dengan buah-buahan, sayur, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Kurangi garam & gula berlebih. 4️⃣ Rutin Olahraga 30 menit aktivitas fisik ringan (jalan cepat, bersepeda, yoga) minimal 5 kali seminggu membantu menjaga kesehatan jantung. 5️⃣ Kelola Stres dengan Mindfulness Stres adalah musuh dalam diam. Luangkan waktu untuk relaksasi, hobi, atau sekadar menikmati sore hari tanpa distraksi gadget.   Sebelum Terlambat… Jonathan beruntung karena ia diperingatkan oleh Sore. Kita mungkin tidak akan mendapatkan “sinyal dari masa depan” yang sama. Tapi kita selalu punya kesempatan untuk memulai perubahan hari ini. Kesehatan jantungmu bukan hanya untukmu, tetapi juga untuk orang-orang yang kamu cintai. Jangan tunggu ada “Sore” yang datang memperingatkan.   Karena hidup yang sehat adalah hadiah terbaik untuk masa depan. #JagaJantungmu #HidupSehat #KurangiRisikoSeranganJantung

image-newest
Info Kesehatan

Sembelit: Gangguan Pencernaan yang Sering Diabaikan Sabtu, 12 Juli 2025 10:57 WIB Sembelit atau konstipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering dialami banyak orang, namun sering kali dianggap remeh. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, sembelit bisa menimbulkan komplikasi serius dan mengganggu kualitas hidup. Apa Itu Sembelit?  Sembelit adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB), baik karena frekuensinya yang jarang (kurang dari 3 kali seminggu), atau karena tinja yang keras dan sulit dikeluarkan. Penderita sembelit biasanya juga merasa tidak tuntas saat BAB dan sering mengalami kembung atau nyeri perut. Siapa yang Bisa Mengalaminya? Sembelit bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Namun, risiko lebih tinggi pada: Orang dengan pola makan rendah serat Pekerja kantoran yang kurang gerak Ibu hamil Lansia Orang yang sering menahan buang air besar Pengguna obat tertentu (seperti obat nyeri, antasida, suplemen zat besi) Kapan Sembelit Bisa Terjadi?  Sembelit bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama saat: Perubahan pola makan (misalnya saat bepergian) Stres atau cemas berlebihan Setelah menjalani operasi atau penggunaan obat tertentu Kurangnya aktivitas fisik atau saat sedang sakit Di Mana Sembelit Terasa?  Sembelit biasanya terasa di area perut bagian bawah. Penderitanya sering mengeluhkan rasa penuh, kembung, nyeri saat mengejan, bahkan rasa tidak nyaman di sekitar anus akibat tekanan atau luka karena mengejan terlalu kuat. Mengapa Sembelit Terjadi? Sembelit terjadi karena gerakan usus yang lambat, sehingga tinja tertahan terlalu lama di usus besar dan menjadi keras serta kering. Penyebab umumnya meliputi: Kekurangan asupan serat (sayur, buah, biji-bijian) Kurang minum air putih Jarang berolahraga Menahan BAB secara berulang Gangguan kesehatan seperti hipotiroid, diabetes, atau gangguan saraf Efek samping obat-obatan Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah Sembelit?  Untuk mencegah dan mengatasi sembelit, beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain: Konsumsi makanan tinggi serat setiap hari Minum air putih minimal 8 gelas per hari Aktif bergerak dan rutin berolahraga ringan Jangan menunda atau menahan keinginan BAB Mengonsumsi probiotik (yogurt, kefir) Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk penggunaan pencahar atau pemeriksaan lanjutan

image-newest
Info Kesehatan

Penyakit Jantung Akibat Hipertensi Kronis: Bahaya yang Datang Secara Diam-Diam Jumat, 11 Juli 2025 10:49 WIB Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu pemicu utamanya adalah hipertensi kronis, kondisi tekanan darah tinggi yang berlangsung terus-menerus. Meski kerap tanpa gejala, hipertensi bisa merusak organ vital, termasuk jantung. Lalu, bagaimana hubungan antara hipertensi kronis dan penyakit jantung? Apa Itu Penyakit Jantung karena Hipertensi?  Penyakit jantung akibat hipertensi adalah gangguan pada jantung yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang berlangsung lama. Saat tekanan darah terus-menerus tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, otot jantung menebal, pembuluh darah menyempit, dan risiko serangan jantung atau gagal jantung meningkat. Siapa yang Berisiko Mengalaminya? Siapa saja bisa terkena hipertensi, tetapi risiko penyakit jantung meningkat terutama pada: Penderita hipertensi yang tidak terkontrol Orang usia di atas 40 tahun Perokok dan penderita obesitas Penderita diabetes dan kolesterol tinggi Orang dengan gaya hidup pasif atau stres berkepanjangan Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung Kapan Penyakit Ini Mulai Menyerang? Dampak hipertensi kronis terhadap jantung bisa terjadi secara perlahan dan tanpa disadari. Biasanya muncul setelah bertahun-tahun tekanan darah tinggi tidak diobati atau tidak dikendalikan. Tanda-tanda awal bisa berupa sesak napas saat aktivitas ringan, nyeri dada, cepat lelah, atau jantung berdebar-debar. Di Mana Kerusakan Terjadi? Kerusakan utama terjadi pada otot jantung (terutama ventrikel kiri) dan pembuluh darah jantung (arteri koroner). Hipertensi bisa menyebabkan pembesaran jantung, penyempitan arteri, hingga gagal jantung, yang berdampak pada seluruh sistem sirkulasi tubuh. Mengapa Hipertensi Kronis Menyebabkan Penyakit Jantung? Tekanan darah tinggi yang berlangsung lama memaksa jantung bekerja lebih keras dari seharusnya. Kondisi ini membuat dinding jantung menebal dan kaku, mengurangi kemampuannya untuk memompa darah secara efisien. Selain itu, tekanan tinggi merusak dinding pembuluh darah, memicu penumpukan plak (aterosklerosis), dan meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.   Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?  Pencegahan dan pengendalian hipertensi sangat penting untuk mencegah penyakit jantung. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: Rutin memeriksa tekanan darah Mengurangi konsumsi garam dan makanan tinggi lemak Olahraga secara teratur (30 menit per hari) Menjaga berat badan ideal Berhenti merokok dan menghindari alkohol Mengelola stres Minum obat antihipertensi sesuai anjuran dokter

image-newest
Info Kesehatan

Waspada GERD: Saat Asam Lambung Naik dan Mengganggu Kualitas Hidup Minggu, 06 Juli 2025 16:51 WIB GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah salah satu gangguan pencernaan yang semakin banyak dialami masyarakat modern. Aktivitas yang padat, pola makan yang tidak teratur, serta stres menjadi pemicu utama dari penyakit ini. Tapi sebenarnya, apa itu GERD? Dan bagaimana kita bisa mengatasinya? Apa itu GERD? GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus), sehingga menimbulkan sensasi terbakar di dada atau rasa asam di mulut. Hal ini terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan (sfingter esofagus bawah) melemah atau tidak menutup dengan sempurna. Jika dibiarkan, asam lambung yang naik bisa merusak dinding kerongkongan dan menimbulkan komplikasi. Siapa yang Berisiko Mengalami GERD?  GERD bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada: Orang dewasa, terutama usia 30 tahun ke atas Penderita obesitas atau kelebihan berat badan Wanita hamil (karena tekanan pada lambung) Perokok dan peminum alkohol Orang dengan kebiasaan makan terlalu cepat atau langsung tidur setelah makan Kapan Gejala GERD Muncul?  Gejala GERD bisa muncul kapan saja, tetapi paling sering terjadi setelah makan besar, saat malam hari, atau ketika seseorang langsung berbaring setelah makan. Beberapa orang juga mengalami kekambuhan saat sedang stres, kurang tidur, atau mengonsumsi makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, atau berlemak. Di Mana Gejala Dirasakan?  Gejala GERD umumnya dirasakan di bagian dada tengah (heartburn), tenggorokan (rasa panas atau sakit), dan mulut (rasa pahit atau asam). Dalam kasus tertentu, GERD bisa menyebabkan batuk kronis, suara serak, dan gangguan tidur akibat rasa tidak nyaman yang berkepanjangan. Mengapa GERD Bisa Terjadi?  GERD terjadi karena gangguan fungsi sfingter esofagus bawah yang seharusnya menutup rapat setelah makanan masuk ke lambung. Jika otot ini melemah, asam dari lambung akan naik ke kerongkongan. Faktor-faktor seperti kebiasaan makan berlebihan, konsumsi makanan berlemak atau berminyak, stres, dan gaya hidup tidak sehat turut memperparah kondisi ini. Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah GERD?  Untuk mencegah dan mengatasi GERD, beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain: Mengubah pola makan: makan dalam porsi kecil tapi sering, hindari makanan pemicu (pedas, asam, kopi, cokelat) Tidak langsung tidur setelah makan (beri jeda minimal 2–3 jam) Menjaga berat badan ideal Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh Mengelola stres dengan baik Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat penurun asam lambung bila diperlukan (seperti antasida, PPI)

image-newest
Info Kesehatan

Asam Urat: Nyeri Sendi yang Tak Boleh Diabaikan Jumat, 04 Juli 2025 14:46 WIB Asam urat merupakan salah satu penyakit yang cukup umum di masyarakat, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan nyeri hebat hingga komplikasi serius pada sendi. Lalu, apa sebenarnya asam urat itu? Siapa saja yang berisiko mengalaminya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Apa Itu Asam Urat? Asam urat adalah penyakit yang terjadi akibat penumpukan kadar asam urat yang berlebihan dalam darah. Ketika tubuh memecah zat purin (yang berasal dari makanan dan tubuh itu sendiri), akan dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat dikeluarkan melalui urin. Namun jika jumlahnya terlalu tinggi atau tubuh tidak mampu membuangnya dengan baik, maka akan terbentuk kristal-kristal tajam yang menumpuk di sendi dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, serta peradangan. Siapa yang Berisiko? Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun lebih sering dialami oleh pria di atas usia 30 tahun dan wanita pasca-menopause. Selain itu, orang yang memiliki kebiasaan makan makanan tinggi purin, seperti jeroan, daging merah, dan seafood, juga berisiko lebih tinggi. Faktor lain seperti obesitas, kurang gerak, kebiasaan minum alkohol, dan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama turut meningkatkan kemungkinan seseorang terkena asam urat. Kapan dan Di Mana Gejalanya Muncul? Serangan asam urat biasanya datang secara tiba-tiba, terutama di malam hari atau saat cuaca dingin. Gejalanya kerap muncul di sendi tertentu, seperti jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, jari tangan, atau siku. Area yang terserang akan terasa sangat nyeri, panas, merah, dan bengkak. Pada beberapa kasus, nyeri tersebut bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Mengapa Asam Urat Terjadi? Penyebab utama asam urat adalah tingginya kadar purin dalam tubuh. Purin bisa berasal dari makanan seperti jeroan, daging merah, ikan sarden, kerang, dan makanan atau minuman manis tinggi fruktosa. Gaya hidup tidak sehat seperti kurang minum air, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres juga memperparah kondisi ini. Selain itu, penderita penyakit ginjal atau metabolik juga lebih rentan mengalami gangguan pembuangan asam urat. Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobatinya? Untuk mencegah serangan asam urat, hal utama yang perlu dilakukan adalah menjaga pola makan dan gaya hidup. Hindari makanan tinggi purin, perbanyak konsumsi air putih, rutin berolahraga, dan kurangi konsumsi alkohol. Jika kadar asam urat sudah tinggi, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan seperti allopurinol atau colchicine untuk mengontrol kadar asam urat dalam darah dan mengurangi peradangan. Selain pengobatan medis, penderita juga disarankan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten agar serangan tidak kambuh di kemudian hari. Simak informasi lebih lengkap tentang Asam Urat di : https://yakestelkom.or.id/serba-serbi-kesehatan/asam-urat

image-newest
Info Kesehatan

Tidur 8 Jam Tapi Masih Lelah? Cek Kualitas Deep Sleep Kamu! Kamis, 19 Juni 2025 15:03 WIB Di tengah padatnya aktivitas harian pekerjaan yang menumpuk, tanggung jawab keluarga, dan rutinitas yang terus berjalan,nistirahat berkualitas sering kali terabaikan. Padahal, tubuh kita juga butuh waktu untuk benar-benar "off" dan memulihkan diri. Salah satu kunci penting dalam proses ini adalah deep sleep. Apa Itu Deep Sleep? Deep sleep adalah fase tidur paling nyenyak di mana tubuh dan pikiran berada dalam kondisi sangat rileks. Pada tahap ini, detak jantung, pernapasan, dan aktivitas otak melambat, sementara otot-otot menjadi lebih santai. Ini adalah momen penting bagi tubuh untuk melakukan pemulihan fisik, memperbaiki jaringan, dan menjaga keseimbangan hormon. Manfaat Deep Sleep Pemulihan Fisik yang Optimal Saat tidur dalam kondisi gelap dan tenang, tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak, memproduksi hormon pertumbuhan, meningkatkan sistem imun, dan mengatur metabolisme. Meningkatkan Fungsi Otak Deep sleep membantu menyegarkan otak, memperkuat daya ingat, memproses informasi, serta meningkatkan fokus dan kreativitas. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional Tidur yang berkualitas mampu menstabilkan emosi, membantu mengatur suasana hati (mood), dan menurunkan risiko gangguan kesehatan mental. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Tubuh dan pikiran yang sudah kembali segar setelah deep sleep akan membuat kita lebih berenergi, fokus, dan siap menghadapi aktivitas harian. Tips Mendapatkan Deep Sleep yang Berkualitas Mendapatkan deep sleep yang berkualitas tidak terjadi secara instan. Dibutuhkan konsistensi dan perubahan kebiasaan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba: Atur Jadwal Tidur yang Konsisten Usahakan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, agar pola tidur tubuh tetap stabil. Gunakan Tempat Tidur Hanya untuk Tidur Hindari bekerja, menonton, atau bermain gadget di tempat tidur. Biarkan otak mengasosiasikan tempat tidur hanya untuk tidur dan relaksasi. Ciptakan Suasana Tidur yang Nyaman Suasana kamar yang gelap, sejuk, tenang, dan nyaman sangat membantu produksi hormon melatonin dan meningkatkan kualitas tidur. Kurangi Penggunaan Gadget Sebelum Tidur Cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin. Hindari layar minimal 1–2 jam sebelum tidur. Perhatikan Pola Makan dan Minum Hindari konsumsi kafein, alkohol, atau makanan berat menjelang tidur. Batasi juga asupan cairan agar tidur tidak terganggu karena harus ke kamar mandi. Lakukan Rutinitas yang Menenangkan Luangkan waktu 30–60 menit untuk relaksasi sebelum tidur, misalnya membaca buku atau mandi air hangat. Rutin Berolahraga Aktivitas fisik terbukti meningkatkan kualitas tidur. Tapi hindari olahraga berat 3–4 jam sebelum tidur karena bisa meningkatkan adrenalin dan justru membuat sulit tidur. Tubuh kita pun punya hak untuk istirahat. Istirahat berkualitas adalah investasi untuk esok hari yang lebih sehat dan bahagia. Yuk, mulai prioritaskan waktu tidur yang berkualitas. Bukan hanya untuk hari ini, tapi demi masa depan kesehatan dan produktivitas kita.

image-newest
Info Kesehatan

Kenali dan Cegah Penyakit Kanker Sedari Dini Rabu, 11 Juni 2025 09:09 WIB Jenis jenis kanker yang paling sering muncul Ada berbagai jenis kanker yang sering ditemukan, seperti kanker paru-paru, kanker usus, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker serviks. Selain itu, kanker darah, getah bening, hati, ovarium, dan tenggorokan juga termasuk yang umum terjadi. Masing-masing jenis kanker ini menyerang organ yang berbeda dan bisa menimbulkan dampak serius jika tidak ditangani sejak dini. Menjaga gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker. Adapun beberapa faktor resiko kanker, di antaranya: 1. Paling sering terjadi pada usia 55 tahun ke atas Lebih dari setengah kasus kanker terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, yaitu di atas 55 tahun. Tapi jangan khawatir, karena seseorang bisa terkena kanker bukan hanya karena faktor usia, tapi juga karena berbagai hal lainnya.  2.  Kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas bisa meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, rahim, ginjal, dan kerongkongan. Jadi, kalau kamu termasuk orang yang obesitas, sebaiknya mulai turunkan berat badan dari sekarang dan jangan ditunda-tunda.  3. Merokok Rokok mengandung hampir 4.000 zat kimia, dan lebih dari 40 di antaranya bisa menyebabkan kanker. Setiap kali kamu merokok, racun-racun berbahaya itu masuk ke dalam tubuh dan lama-lama bisa menumpuk. Kalau kebiasaan ini terus berlanjut, risiko terkena penyakit serius, terutama kanker, jadi makin tinggi. Merokok bisa menyebabkan berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, lambung, ginjal, leher rahim, dan pankreas.  4. Faktor genetik atau keturunan Faktor keturunan merupakan salah satu hal yang sulit untuk dicegah. Jika dalam satu keluarga terdapat gen yang bisa memicu kanker, maka anggota keluarga tersebut punya risiko lebih tinggi terkena kanker. Tetapi tidak perlu khawatir, banyak penelitian menunjukkan bahwa risiko dari faktor genetik ini bisa dicegah apabila kita menjaga lingkungan dan gaya hidup dengan baik.  5. Faktor hormonal Kadar hormon estrogen yang tinggi pada wanita bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker rahim. Wanita yang menstruasi pertama kali di usia sangat muda biasanya punya kadar estrogen lebih tinggi, sehingga risikonya terkena kanker payudara juga lebih besar. Hal yang sama berlaku untuk wanita yang mengalami menopause di usia lebih tua dari biasanya, karena kadar estrogennya cenderung tetap tinggi lebih lama. Jenis Stadium kanker Stadium 0: Gejala awal dari stadium 0 pada kanker biasanya ditunjukkan dengan adanya ketidaknormalan sel pada bagian tubuh tertentu. Stadium I: Sel-sel yang tidak normal mulai berkumpul membentuk jaringan yang bersifat kanker. Hal tersebut merupakan tanda dari stadium I pada kanker yang biasanya masih bisa disembuhkan. Stadium II: Kanker stadium II ditandai dengan adanya jaringan yang berkembang menjadi benjolan kecil, tetapi biasanya stadium II pada kanker belum terlalu menyebar pada organ di tubuh pasien. Stadium III: Setelah tumor berkembang dan bersifat ganas, maka pasien didiagnosis telah terserang kanker stadium III. Stadium IV: Stadium akhir pada kanker ini ditandai dengan adanya beberapa bagian organ dalam tubuh yang telah teserang sel kanker dan kanker stadium IV biasanya paling susah disembuhkan. Ciri-ciri kanker secara umum: 1. Perubahan pada kulit (terutama terdapat benjolan yang makin lama membesar, luka, dan bau busuk) 2. Perubahan payudara (ada benjolan, putting melesak ke dalam, kulit payudara berkerut/kemerahan, keluar cairan 3. Perut kembung (disertai perdarahan vagina) 4. Rasa sakit saat menelan (dalam jangka waktu lama) 5. Berat badan turun drastic dalam waktu singkat 6. Perubahan pada mulut (bercak kemerahan dan keputihan di mulut dan lidah) 7. Demam berkepanjangan 8. Kelelahan berkepanjangan 9. Batuk darah 10. Rasa sakit pada bagian tubuh tertentu Pentingnya deteksi dini kanker Kanker biasanya dimulai dari satu organ saja dan butuh waktu lama sebelum menyebar ke bagian tubuh lain. Lebih dari 75% kasus kanker muncul di bagian tubuh yang sebenarnya mudah diperiksa, jadi seharusnya bisa diketahui sejak awal. Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya dalam stadium lanjut. Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi. Jika sudah masuk stadium III atau IV biasanya pengobatan jadi lebih sulit dan kemungkinan untuk sembuh pun menurun. Faktor keterlambatan penderita tidak menyadari bahwa dirinya terkena kanker Fase stadium I dan II pasien merasa sehat Kurang memperhatikan diri sendiri Tidak mengerti atau kurang menyadari akan bahaya kanker Ada rasa takut Tidak mempunyai biaya Keluarga tidak mengizinkan ke dokter Jenis skrining kanker Kanker mulut Rahim: IVA test (ada di puskesmas) Kanker payudara: SADARI, USG Kanker kulit dan mulut: dapat dilihat dengan mata dan pemeriksaan jaringan Kanker paru: pemeriksaan Xray dan pemeriksaan dahak Kanker lambung: foto lambung dan pemeriksaan jaringan Kanker usus: periksa bagian dubur, teropong usus, dan pemeriksaan jaringan Pencegahan Kanker 1. Memeriksa resiko karena keturunan Kanker bisa diturunkan dari keluarga. Jika ada orangtua atau saudara yang pernah terkena penyakit kanker, sebaiknya anda lebih waspada dan mulai melakukan pemeriksaan dini untuk mencegahnya. 2. Menghindari makanan yang diasap dan dibakar Penyebab kanker lainnya adalah makanan yang diasap dan dibakar, contohnya seperti ikan asap. Makanan tersebut beresiko menimbulkan kanker. Oleh karena itu menghindari atau mengurangi frekuensi mengonsumsi makanan tersebut menjadi sebuah keharusan untuk mencegah kanker. 3. Menjauhi alkohol Minuman beralkohol sudah lama diketahui bisa menyebabkan kanker. Menghindarinya adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan. 4. Menghindari makanan dengan zat pewarna Banyak makanan saat ini dicampur dengan zat pewarna agar terlihat menarik. Faktanya, kandungan zat pewarna itu sangat berbahaya untuk tubuh dan dapat memicu kanker. Untuk mencegah kanker, sebaiknya menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna. Makanan yang menggunakan zat pewarna dapat diketahui dari warna makanan yang terlihat jauh lebih menarik dibandingkan warna aslinya. 5. Menghindari rokok Rokok menjadi sumber penyebab berbagai penyakit tak terkecuali untuk penyakit kanker. Bahkan jadi perokok pasif (menghirup asap rokok dari orang lain) juga bisa berisiko. Meninggalkan kebiasaan merokok atau berupaya menjauh dari orang yang sedang merokok adalah upaya baik untuk mencegah kanker. 6. Menghindari makanan berlemak Makanan tinggi lemak bisa menimbulkan banyak gangguan kesehatan, termasuk kanker. Maka dari itu, untuk mencegah kanker, hindarilah makanan-makanan berlemak tinggi 7. Makan makanan kaya serat Buah-buahan dan sayuran merupakan makanan kaya serat. Memperbanyak konsumsi makanan tersebut sangat baik untuk mencegah kanker. 8. Rutin olahraga Berolahraga merupakan cara yang baik untuk mencegah kanker. Sebab saat berolahraga, lemak dalam tubuh akan terbakar dan mempercepat metabolisme. Hal itu akan mencegah terjadinya kanker. Tidak harus berupa olahraga berat, olahraga ringan seperti jalan sehat atau lari pagi juga bisa membantu mencegah kanker. 9. Konsumsi vitamin A, C dan E Vitamin-vitamin ini mengandung antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari risiko kanker. Kamu bisa mendapatkannya dari makanan sehat atau suplemen bila diperlukan. 10. Jaga pola hidup seksual yang sehat Hindari berganti-ganti pasangan karena bisa meningkatkan risiko terkena kanker tertentu, seperti kanker serviks. Setia pada satu pasangan dan menjaga kebersihan organ intim sangat penting untuk pencegahan rupiahtoto.

Info Terpopuler

image-popular
Info Korporasi

Digitalisasi Klinik Percetakan Negara, Terobosan Baru dalam Pelayanan Rabu, 16 Desember 2020 03:29 WIB Jakarta – Sebagai implementasi dari pemanfaatan teknologi dalam program POT CINTA, Yakes Telkom meresmikan Yakes Fitness Center yang telah direnovasi serta Digitalisasi Klinik Percetakan Negara di Jalan Percetakan Negara, Jakarta pada Kamis sore lalu(12/11). Upaya digitalisasi setiap program dan layanan Yakes ini ditujukan untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan layanan sesuai dengan visi TelkomGroup, menjadi digital telco untuk memajukan masyarakat. Kegiatan launching dimulai dengan pemotongan pita secara simbolik oleh Afriwandi, selaku Direktur Human Capital Management TelkomGroup sebagai tanda peresmian dibukanya Yakes Fitness Center dan Digitalisasi Klinik Percetakan Negara. Dalam sambutannya, Afriwandi mengapresiasi kinerja Yakes Telkom dalam meningkatkan customer experience, khususnya memasukkan unsur digital dalam pelayanannya. “Yakes kini sudah berubah menjadi lebih baik, saya yakin kedepannya pasti bisa meningkatkan sistemnya lagi. Apalagi saya dengar citra Yakes Telkom di pelanggan itu positif, itu sangat bagus. Dengan begitu, citra Telkom pun akan ikut menjadi baik”, jelas Afriwandi. Pada kesempatan ini T.Zilmahram selaku Direktur Utama Yakes Telkom memaparkan sekilas tentang jejak langkah Yakes Telkom dalam mewujudukan visi menjadi institusi terbaik di Indonesia dalam mengelola layanan kesehatan berbasis managed care dan teknologi digital terkini. “Saat ini Yakes memiliki program-program POT CINTA untuk menjadi layanan yang lebih proaktif dalam melayani pelanggan. Seperti Sabaya, Yakin, Taman Sehati, Seharum, Kopi Cinta, Digikes, Café Poci, Kozi, Courtesy serta adanya dashboard secara realtime mengenai informasi covid di Telkom Group dan dashboard mengenai informasi investasi” jelas Zil. Kepala Area II Yakes Telkom, Anastasia Muriani juga turut menjelaskan mengenai pelayanan di Klinik Percetakan Negara yang kini semuanya sudah berbasis digital, mulai dari screening hingga konsultasi dengan dokter. “Klinik PN ini akan tetap menjalankan protokol COVID, pengukuran suhu tubuhnya sudah menggunakan thermoscan, tidak lagi memakai thermometer yang ‘ditembakkan’ ke dahi. Kemudian sebelum masuk ke poliknlik, pelanggan akan melakukan triase covid terlebih dahulu melalui website yang telah kami siapkan” jelas Anas. Bagi pelanggan yang ingin mengunjungi Poliklinik Percetakan Negara, lanjut Anas, bisa menggunakan Yakes Mobile untuk menentukan jadwal konsultasi, supaya tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan dari dokter. Anas juga menambahkan ragam layanan yang tersedia di Poliklinik Percetakan Negara. “Disini itu nanti ada layanan restitusi secara online, ada Café Poci yaitu café yang menyediakan makanan dan minuman bergizi untuk para pelanggan kita, serta taman sehati” pungkasnya. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penandatangan prasasti secara simbolik oleh DirHCM. Semoga Yakes Telkom bisa semakin lebih baik lagi ke depannya.***dv    

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Korporasi

Soft Launching FAST Sebagai Implementasi Core Values AKHLAK Jumat, 01 Oktober 2021 15:00 WIB Yakes Telkom terus berinovasi mendukung visi dan misi serta salah satu yang tercantum dalam POT CINTA yaitu Pelayanan Prima. Bersamaan dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila tahun 2021, Yakes Telkom memperkenalkan FAST (First Assistance, Patient Safety, & Early Treatment), Jumat pagi ini (01/10). Acara soft launching FAST dilakukan usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila melalui vicon. Hadir pada kegiatan ini BoD, SL, dan seluruh karyawan Yakes Telkom. M. Suny Arifianto selaku Direktur Layanan Kesehatan dan Umum Yakes Telkom menerangkan bahwa FAST merupakan inovasi pelayanan berbasis Fast Respon Team dengan reaksi cepat khususnya untuk usaha live safing dan menurunkan resiko fatality pada pasien yang dibutuhkan pada saat ini sebagai upaya mewujudkan pelayanan prima dengan tiga target customer yaitu: 1. Tim pengawalan atau peserta Event di lingkungan TelkomGroup. 2. Peserta Home Care yang memerlukan pelayanan cepat. 3. Emergency Patient Faskes Yakes Telkom dan Pasien Penanganan Khusus. Konsep layanan ini akan terintegrasi dengan program lain yang akan diluncurkan dalam waktu dekat demi meningkatkan kenyamanan peserta Yakes.  Lebih lanjut Suny menyampaikan bahwa FAST akan diimplementasikan terlebih dahulu di Regional Jakarta dan Jawa Barat. Saat ini FAST menjalankan tugas perdananya di Papua sebagai pendampingan pelayanan kesehatan TelkomGroup pada PON XX Papua. Pada kesempatan berikutnya, Tri Priyo Anggoro selaku Direktur Utama Yakes Telkom memberikan sambutan sekaligus melakukan soft launching FAST (First Assistance, Patient Safety, & Early Treatment). Priyo menjelaskan bahwa FAST dalam pelaksanaannya merupakan cerminan dari implementasi dari nilai-nilai AKHLAK, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif. Lebih lanjut Priyo mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh tim FAST yang hadir baik di Bandung, Jakarta, dan Papua seraya berpesan agar seluruh tim mampu menunjukkan perannya sebagai tim yang responsif terhadap setiap kebutuhan peserta atas layanan Yakes. Priyo juga mengucapkan selamat bertugas kepada tim FAST yang bertugas mendukung event PON XX di Papua yang saat ini mengawal kesehatan Direktur EBIS Edi Witjara dan jajaran yang belum lama tiba untuk memastikan kesiapan tim TelkomGroup dalam mendukung suksesnya PON XX Papua. (YKS03)