• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Hindari Risiko Gagal Ginjal Kronis Dengan Jalani Pola Hidup Sehat Senin, 29 Agustus 2022 11:45 WIB Penyakit Gagal Ginjal Kronis saat ini masih menjadi permasalahan dengan tingkat kejadian dan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penyakit gagal ginjal kronis telah menyebabkan 850.000 kematian setiap tahunnya, hal ini tentu menjadi kewaspadaan bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena gagal ginjal kronis. Lantas, bagaimana cara untuk menghindarinya? Penyakit gagal ginjal kronis sendiri merupakan kondisi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan secara bertahap akibat adanya kerusakan pada jaringan ginjal. Gagal ginjal kronis ini dapat dipicu oleh adanya penyakit jangka panjang seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan asam urat. Gejala untuk penderita gagal ginjal kronis tidak akan begitu terlihat pada stadium 1 hingga 3, dan mulai terasa jika sudah mencapai stadium 4 ataupun 5 dengan ditandai oleh beberapa gejala seperti : Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, Bengkak pada bagian kaki dan pergelangan kaki, Ditemukan urin dalam darah, Volume buang air kecil menjadi sedikit Menyikapi hal tersebut OSM Promotive & Preventive Yakes Telkom, dr. Rena Winasis membagikan beberapa langkah tepat untuk mengurangi risiko terjadinya gagal ginjal kronis. Adapun beberapa langkah tersebut seperti : Menjalani pola makan sehat seimbang.  Menjalankan pola aktivitas yang hidup aktif banyak bergerak serta melakukan olahraga rutin. Jika sudah terdiagnosis hipertensi dan diabetes melitus, lakukan kontrol rutin terkait tekanan darah dan gula darah dalam tubuh. Jika mengalami sakit yang berkelanjutan segera kunjungi dokter, jangan mengonsumsi obat secara sembarangan. “Dengan mengetahui faktor risiko dan penyebab, kita dapat mencegah penyakit gagal ginjal kronis,” jelas dr. Rena Selain itu, dr. Rena juga menyampaikan untuk jangan ragu dalam mencari informasi terkait penyakit gagal ginjal kronis. Upayakan dalam perbaikan pola makan maupun pola olahraga agar tetap sehat dan dapat melewati gagal ginjal kronis. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait gagal ginjal kronis, dapat mengunjungi channel youtube Yakes Telkom atau klik link berikut : Gagal Ginjal Kronis - Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Jalani Gaya Hidup Tepat Menuju Pensiun Sejahtera Kamis, 25 Agustus 2022 09:41 WIB Menikmati masa pensiun yang sejahtera merupakan suatu hal yang diharapkan oleh setiap orang beserta dengan keluarganya. Namun untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, banyak hal yang harus diperhatikan dari mulai menghitung kebutuhan hidup hingga mengembangkan aset investasi untuk kebutuhan masa pensiun. Untuk itu, Yakes-Telkom kembali mengadakan sesi Sharing Santuy Special dengan tema “Gaya Hidup Tepat Menuju Pensiun Sejahtera” bersama dengan Founder & Financial Planner Finante, Rista Zwestika. pada Rabu (24/8) lalu. Rista menyampaikan saat ini sekitar 90% masyarakat di Indonesia tidak siap pensiun, selain itu terdapat banyak keluarga dengan keadaan Sandwich Generation yang merupakan keadaan dimana seseorang harus bertanggung jawab atas generasi diatas dan dibawah mereka. Di masa produktif, mereka harus menanggung biaya hidup orangtua dan anaknya sekaligus. Oleh karena itu, Rista menambahkan untuk memutus rantai sandwich generation ini perlu untuk melakukan persiapan pensiun secara baik dan tepat. Dalam penjelasannya, Rista menyampaikan tahapan awal untuk mempersiapkan masa pensiun sejahtera adalah dengan membuat piramida keuangan pribadi. Piramida keuangan pribadi ini tersusun dari Pengelolaan Keuangan Pribadi, Membangun Jaringan Pengaman, Mengumpulkan Kekayaan, Melestarikan Kekayaan, dan Meninggalkan Warisan. Selanjutnya Rista juga menjelaskan untuk mencapai financial goals, penting untuk melakukan perencanaan budget dengan menerapkan metode S.M.A.R.T. atau Specific, Measurable, Achievable, Realistic,dan Timely.  Selain itu, Rista mengingatkan adanya pentimbangan dari tidak tercapainya target pensiun sejahtera. Hal tersebut meliputi : Estimasi biaya hidup yang terlalu rendah. Terlambat merencanakan dana pensiun. Tidak/terlambat berinvestasi. Salah memilih produk investasi/proteksi. Tidak mereview rencana pensiun. Tidak memiliki mitigasi risiko Dengan adanya sesi Sharing Santuy ini, diharapkan insan Yakes-Telkom dapat menjalankan gaya hidup yang tepat dalam mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.

image-newest
Info Kesehatan

Bahayakah Cacar Monyet? Bagaimana Langkah Tepat Mencegahnya? Rabu, 24 Agustus 2022 20:39 WIB Penyakit Cacar Monyet atau yang juga dikenal sebagai Monkeypox kini menjadi salah satu perhatian masyarakat di Indonesia, setelah sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan adanya 1 pasien positif cacar monyet. Namun, bahayakah cacar monyet ini? dan bagaimana langkah tepat untuk mencegah penularannya? Kekhawatiran terkait tingkat bahaya dari penyakit cacar monyet ini bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet menjadi darurat kesehatan global pada awal 2022 lalu. Diketahui setidaknya terdapat 40.000 orang dari 90 negara telah terinfeksi virus cacar monyet ini. Meskipun telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global, WHO menyampaikan sejauh ini penyakit cacar monyet tergolong tidak berbahaya karena tingkat kematiannya relatif rendah dibandingkan dengan wabah lainnya. Hingga saat ini terhitung ada 12 kematian karena cacar monyet atau rasionya setara dengan 0,03% dari total penderita. Walaupun cacar monyet relatif tidak berbahaya, namun penyakit ini perlu dikendalikan agar penularannya tidak meluas dan mutasi virus penyebab cacar monyet bisa diminimalkan. Selain itu, penyakit cacar monyet ini juga dapat menimbulkan gejala ruam dan melenting khas cacar yang menyakitkan dan juga dapat meninggalkan bekas luka cacar yang sulit dihilangkan. Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebutkan terdapat sejumlah protokol kesehatan (prokes) yang perlu dilakukan masyarakat guna menghindari penularan virus cacar monyet ataupun virus menular lainnya. Ia mengungkapkan kunci penting dalam pencegahan penyakit menular tersebut adalah dengan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Jadi bagaimana PHBS menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan prokes, tidak hanya untuk Covid-19, tapi seluruh penyakit infeksi dan menular lainnya. Nah khususnya monkeypox ini bagi masyarakat perlu mengenali gejalanya tadi,"jelas Syahril

image-newest
Info Kesehatan

Vaksinasi & Penggunaan Masker Masih Jadi Kombinasi Kuat Cegah Covid-19 Senin, 22 Agustus 2022 14:20 WIB Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan peningkatan antibodi SARS-CoV-2 masyarakat naik menjadi 98,5% berdasarkan survey Serologi ke-3 pada bulan Juli lalu. Peningkatan antibodi masyarakat terhadap virus Covid-19 ini tidak terlepas dari vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker yang cukup baik. Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr.dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI menyampaikan peningkatan antibodi ini menjadi bukti terkait kesuksesan program vaksinasi serta masih relevannya penggunaan masker dalam mencegah penularan infeksi penyakit menular seperti Covid-19. “Maka dari itu vaksinasi harus segera di lengkapi mulai dari vaksin dosis pertama, kedua dan booster serta protokol kesehatan seperti memakai masker harus diterapkan serta segera lengkapi vaksin Covid-19. Sebab, vaksinasi masih menjadi upaya untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan di rumah sakit.”jelas Prof iris  Selain itu, Prof. Iris menjelaskan terkait masih adanya potensi ter-reinfeksi kembali Covid-19 meskipun sebelumnya telah terinfeksi. Ini tidak terlepas dari virus yang masih terus bermutasi dan berkembang.  “Jadi, walaupun antibodinya sudah meningkat, kita tetap bisa tertular. Kenapa demikian? Karena sudah terjadi mutasi daripada virus, jadi mutasi dari virus sudah berubah. Jadi artinya bisa tertular. Terus kemudian antibodinya, gimana? Antibodi setelah vaksin memang tinggi. Tetapi antibodi tinggi bukan berarti melindungi, karena pertama ada mutasi, kedua tergantung dari kedua kondisi dari orang itu.”tambah Prof. Iris Prof. Iris juga menyampaikan bahwa apabila masyarakat tidak bisa melakukan vaksinasi karena memiliki suatu penyakit atau belum layak divaksinasi, maka tetap harus melakukan protokol kesehatan dengan baik, dan bijak dalam melakukan mobilitas. “Orang seperti inilah protokol kesehatannya harus lebih kuat lagi, jangan main-main, jangan pergi ke mall atau ke tempat yang ramai, artinya harus bisa melindungi dirinya sendiri dan jangan tertular atau menularkan. Karena, terbentuknya varian baru kedepannya belum bisa diprediksi, apakah bisa berhenti atau tidak, maka resiko penularan masih tetap ada walaupun mayoritas sudah divaksinasi lengkap, maka protokol kesehatan harus dijalankan,” jelas Prof. Iris

image-newest
Info Kesehatan

Waspada! Cacar Monyet Terdeteksi Di Indonesia, Ini Hal-Hal yang Perlu Diketahui Senin, 22 Agustus 2022 10:00 WIB Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengkonfirmasi terkait satu warga negera Indonesia yang menderita monkeypox atau Cacar Monyet. Pasien positif monkeypox tersebut diduga tertular cacar monyet setelah sebelumnya melakukan perjalanan ke Eropa. Hal ini didukung dengan hasil tes PCR pasien terkonfirmasi positif pada tanggal 19 Agustus lalu. Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers menyebutkan pasien terkonfirmasi positif cacar monyet tidak mengalami sakit berat dan hanya mengalami ruam-ruam dibeberapa bagian tubuh. “Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,”jelas Syahril Ia pun menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik, hal ini dikarenakan daya tular dan juga fatalitas dari cacar monyet terhitung sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19. Hal ini didukung dengan data WHO yang menyebutkan terdapat 39.718 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia namun angka kematian hanya 12 orang. Syahril juga menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan melakukan pencegahan seperti disiplin menerapkan protokol kesehatan serta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Saat ini, Protokol Kesehatan (Prokes) masih menjadi salah satu cara paling ampuh dalam mencegah cacar monyet ataupun Covid-19. “Prokes adalah kebutuhan wajib kita untuk menghindari penularan baik dari COVID-19 maupun penyakit infeksi emerging lainnya termasuk monkeypox dan hepatitis akut,”tambah Syahril Sementara itu, WHO menyebutkan pentingnya untuk masyarakat menyadari faktor risiko penularan dari penyakit cacar monyet ini agar tidak terjadi penularan secara masif. WHO juga menyampaikan terdapat beberapa gejala yang tampak dari penyakit cacar monyet ini, seperti : Ruam dan lesi di wajah, tangan, kaki, badan, mata, mulut, atau kelamin Demam Pembengkakan kelenjar getah bening Sakit kepala Nyeri otot dan punggung Lesu

image-newest
Info Kesehatan

Berhenti Merokok Mulai Hari Ini! Tubuhmu Akan Berterima Kasih Kamis, 18 Agustus 2022 10:26 WIB Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok sebanyak 8,8 juta orang dari 60,3 juta orang pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta orang pada tahun 2021. Data ini didapat dari hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa atau Global Adult Tobacco Survey (GATS), yang melibatkan 9.156 responden. “Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk melakukan upaya-upaya penghentian merokok,”kata Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah meluncurkan kampanye global terkait ajakan untuk berhenti merokok, yakni “Commit To Quit” (Komitmen Berhenti Merokok). Kampanye ini ditujukan untuk mendukung 100 juta orang untuk berhenti mengonsumsi tembakau melalui berbagai prakarsa dan solusi digital. Dalam postingan di sosial medianya, WHO menyampaikan bagaimana tahapan yang dapat dilakukan untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Langkah-langkah tersebut meliputi : Tetapkan waktu berhenti merokok! Sekarang, hari ini, atau idealnya dalam dua minggu. Selanjutnya, beri tahu keluarga, teman, dan rekan kerja Anda tentang rencana untuk berhenti merokok serta mintalah pengertian dan dukungan mereka. Jangan lupa untuk mengantisipasi tantangan terhadap upaya berhenti merokok Anda yang akan datang, terutama selama beberapa minggu pertama.  Terakhir, singkirkan produk nikotin dari lingkungan Anda. Ingat, cara yang Anda gunakan untuk berhenti merokok tembakau juga akan berpengaruh pada konsumsi rokok elektrik. Selain itu, WHO juga menyampaikan berbagai manfaat kesehatan yang dapat diperoleh ketika seseorang memutuskan untuk berhenti merokok. Beberapa manfaat tersebut seperti : Dalam 20 menit, detak jantung dan tekanan darah Anda turun. Dalam 12 jam, tingkat karbon monoksida dalam darah Anda turun menjadi normal. Dalam 2-12 minggu, sirkulasi pernapasan Anda membaik, dan fungsi paru-paru Anda meningkat.

image-newest
Info Kesehatan

Kemenkes Siapkan 3 Langkah Turunkan Angka Stunting di Indonesia Senin, 15 Agustus 2022 15:10 WIB Kasus stunting di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 lalu yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tercatat angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4%. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemerintah mematok target untuk menurunkan angka stunting tersebut menjadi 14% di tahun 2024 mendatang. “Kita ditugaskan menurunkan angka stunting dari 24% ke 14% di tahun 2024. Kita sudah belajar bahwa intervensi atau program yang harus kita lakukan untuk bisa menurunkan stunting, fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan,”jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin Menkes Budi Gunadi menyampaikan saat ini Kemenkes telah menyiapkan 3 langkah dalam menurunkan angka stunting dengan fokus terarah pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja maupun ibu hamil. Adapun langkah pertama dalam pencegahan stunting adalah pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri. Kegiatan ini dibarengi dengan Aksi Bergizi di Sekolah dengan 3 paket intervensi yakni pemberian TTD mingguan bagi remaja putri, aktivitas fisik dan juga konsumsi makanan bergizi seimbang. Kemudian untuk langkah kedua adalah dengan pemberian TTD, pemeriksaan kehamilan serta pemberian makanan tambahan pada ibu hamil. “Gizi dan zat besi pada ibu hamil harus tercukupi. Programnya adalah kita kasih makan yang cukup, untuk melaksanakan ini kita butuh bantuan Pemda. Kita juga memberikan USG ke seluruh puskesmas, kita wajibkan ibu-ibu datang minimal 6 kali selama 9 bulan, untuk melihat perkembangan janin nya cukup atau tidak. kalau tidak kita bisa segera lakukan intervensi,” jelas Menkes Budi Gunadi Dan untuk langkah terakhir adalah dengan pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan. Ketiga langkah tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong untuk penurunan angka stunting di Indonesia.

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.