• icon-phone Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405
  • Contact Center Yakes Telkom : 022 - 4521405

Info Terbaru

image-newest
Info Kesehatan

Jaga Imun Tubuh & Jalankan Prokes Masih Jadi Kunci Pola Hidup Sehat Kamis, 03 November 2022 13:19 WIB Penyebaran penyakit menular masih menjadi perhatian bagi setiap orang, salah satu penyakit menular tersebut adalah penyebaran Covid-19. Mengenai hal tersebut, penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta menjaga diri guna terhindar dari penyebaran penyakit tersebut.  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, per 1 November 2022 kemarin masih ditemukan 4.707 kasus baru Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi sebelumnya juga telah menyampaikan himbauan terkait potensi kenaikan kasus Covid-19 pada Februari 2023 mendatang. Hal ini masih menjadi hal yang patut diwaspadai mengingat adanya varian baru yang mulai menyebar di beberapa negara, yakni Omicron XBB.  Di Indonesia kasus varian Omicron XBB ini tercatat telah mencapai 8 kasus per tanggal 30 Oktober lalu. Mengingat hal tersebut, kemenkes kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan perlindungan diri dengan menjaga imun dan menjalankan protokol kesehatan, seperti :  Tetap menggunakan masker, Mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, Menghindari kerumunan, Menjaga jarak aman jika sedang di keramaian, Aktif berolahraga dan cukup beristirahat, Melakukan vaksinasi Covid-19 baik dosis utama dan booster, serta Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Selain menjalankan 7 poin penting dalam menjaga kesehatan diri, Yakes Family juga dapat melihat konten kesehatan serta kegiatan sehat yang diselenggarakan oleh Yakes-Telkom dengan klik halaman :Yakes Promotif Preventif

image-newest
Info Kesehatan

Tingkatkan Kesadaran Bersama, Cegah Terjadinya Kanker Payudara Selasa, 01 November 2022 14:35 WIB Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Tercatat pada tahun 2020 terdapat 65.858 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 22.430 orang dari kanker payudara.  Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker ini dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut kanker payudara yang umumnya dialami oleh perempuan ini diperkirakan dapat bertambah sekitar 65.000 kasus baru setiap tahunnya. Namun, sayangnya 70% pasien kanker payudara baru terdeteksi pada stadium akhir. Hal tersebut menjadi catatan untuk masyarakat kembali meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendeteksi kanker payudara sedari dini untuk mendapat penanganan lebih cepat dan tepat. Hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Penasihat DWP Kemenkes, Ida Budi Gunadi Sadikin. “Untuk itu saya mengajak masyarakat terutama kaum perempuan untuk melakukan edukasi ke sesama dan melakukan deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri (Sadari) atau periksa payudara klinis (Sadanis) di pusat kesehatan masyarakat atau metode deteksi dini lainnya di fasilitas kesehatan,” jelas Ida Ida juga menyampaikan, jika penanganan kanker payudara dapat terdeteksi sedini mungkin akan memberikan peluang kesembuhan lebih dari 90%. Hal tersebut didasari oleh kunci keberhasilan untuk menurunkan potensi kanker payudara dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin melakukan Sadari yang dilakukan oleh setiap perempuan dan Sadanis oleh tenaga kesehatan terlatih. Selain itu, potensi terjadinya kanker juga dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup CERDIK, yakni Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres. Adapun gejala-gejala awal yang dapat terjadi pada kasus kanker payudara meliputi :  Terasa benjolan di payudara dan sering kali tidak berasa nyeri Terdapat perubahan tekstur kulit payudara, kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit jeruk Perhatikan juga jika terdapat luka pada bagian payudara yang tidak sembuh Keluar cairan dari puting Terdapat cekungan ataupun tarikan di kulit payudara

image-newest
Info Kesehatan

Waspada Penyakit Pinggang Kronis, Ini Beberapa Hal Yang Bisa Jadi Penyebabnya Selasa, 01 November 2022 11:23 WIB Sakit pinggang merupakan rasa nyeri yang biasa dirasakan pada bagian sekitar panggul dan perut. Rasa nyeri ini terjadi pada sekitar tulang lumbar, diantara cakram, jaringan otot dan saraf tulang punggung. Pada kebanyakan kasus, orang merasa aktivitas harian yang berlebih menjadi penyebabnya dan menganggap dengan istirahat dapat menyembuhkan rasa sakitnya. Namun, pada beberapa kasus nyeri pinggang perlu diperhatikan lebih dan mendapat penanganan yang tepat. Rasa nyeri pada bagian pinggang yang berlangsung secara berkelanjutan hingga 3 bulan atau lebih, dapat dinyatakan sebagai nyeri pinggang kronis. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada sumber anatomi seperti akar saraf, otot, struktur fasia, tulang, persendian, maupun organ di dalam rongga perut. Selain itu, adanya regangan pada otot dan ligamen maupun arthritis osteoporosis juga dapat menjadi penyebab dalam nyeri pinggang kronis.  Adapun beberapa faktor risiko dari nyeri pinggang kronis ini meliputi :   Usia, resiko nyeri pinggang bertambah sesuai dengan pertambahan usia Kurang aktivitas fisik Kelebihan berat badan Penyakit seperti arthritis dan kanker dapat menyebabkan nyeri pinggang Mengangkat benda berat dengan cara yang salah Psikologis Olahraga dan aktivitas fisik dapat menjadi opsi dalam penanganan awal nyeri pinggang kronis, hal tersebut dikarenakan olahraga dan aktivitas fisik memiliki efek terapi yang dapat meringankan gejala nyeri pada pinggang. Namun perlu diperhatikan dalam melakukan aktivitas fisik harus dilakukan terarah, teratur dan terukur. Asupan protein seimbang juga mendukung penguatan tulang dan otot guna mencegah terjadinya nyeri pada bagian pinggang. Asupan protein normal harian yaitu 0,75 gram tiap kilogram berat badan. Penguatan tulang dengan menjaga asupan gizi seimbang, khususnya konsumsi kalsium dan vitamin D. Asupan kalsium normal harian yaitu 1000-1200 miligram per hari, sedangkan vitamin D yaitu 600 IU per hari untuk dewasa.  Untuk mendapatkan informasi lengkap terkait penyakit gangguan pada sendi, tulang maupun otot, dapat mengunjungi halaman Serba-Serbi Kesehatan Yakes Telkom

image-newest
Info Kesehatan

Tingkatkan Kesadaran Stroke untuk Save #PreciousTime Sabtu, 29 Oktober 2022 08:13 WIB Stroke merupakan kondisi dimana pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang. Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik (karena penyumbatan) dan stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah). Otak yang tidak mendapat pasokan darah tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, yang mengakibatkan sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Hal ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak mampu berfungsi dengan baik.  Stroke sendiri dapat dipicu oleh kebiasaan hidup yang buruk, seperti jarang mengonsumsi buah dan sayur, kecanduan merokok, dan sering meminum alkohol dalam jumlah besar. Salah satu faktor risiko seseorang mengalami adalah obesitas, dengan sedikitinya satu dari lima kasus stroke terjadi karena obesitas. Selain itu, seseorang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) tinggi, dan irama jantung yang tidak teratur juga merupakan faktor risiko seseorang mengalami stroke. Di Indonesia, stroke merupakan penyumbang angka mortalitas tertinggi. Hampir setiap 10 detik, satu orang dinyatakan meninggal akibat stroke. Selain itu, dalam konteks global, stroke dinilai menjadi penyebab kecacatan yang utama. Menyadari stroke sebagai kondisi darurat kesehatan masyarakat dan pentingnya kesadaran stroke pada masyarakat, World Stroke Organization menginisiasi adanya World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia, yang diperingati pertama kali pada 29 Oktober 2006. Melalui peringatan ini, WSO berupaya agar dapat mensosialisasikan dampak serius dari stroke secara masif melalui pemaparan terkait pencegahan dan pengobatan stroke. Dalam menjalankan misi tersebut, peringatan Hari Stroke Sedunia setiap tahunnya memiliki tema yang dimanfaatkan sebagai tujuan peringatan pada tahun tersebut. Untuk peringatan Hari Stroke Sedunia tahun 2022, World Stroke Organization menetapkan “Save #PreciousTime” sebagai tema. Ditetapkannya tema tersebut didefinisikan sebagai ajakan agar masyarakat mampu menggunakan waktu secepat mungkin untuk lapor kepada dokter jika tanda-tanda stroke muncul pada seseorang. Hal ini disebabkan karena stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit dan dampaknya akan sangat fatal untuk kesehatan jangka panjang.  Melalui kampanye tahun ini, WSO sekaligus membuat tanda-tanda agar seseorang mampu mengenali gejala stroke dengan slogan 'FAST'. FAST sendiri bermakna 'Face dropping' atau bentuk wajah yang tidak simetris, 'Arm weakness' atau salah satu tangan melemah sehingga tidak bisa diangkat dan digerakkan, 'Speech difficulties' yang berarti kesulitan berbicara dengan jelas, serta 'Time to call' yang mengajak masyarakat untuk segera hubungi dokter jika seseorang memunculkan satu dari ketiga kondisi tersebut. Pemberian tindakan medis yang tepat waktu sangat penting dalam menangani stroke, karena mampu memberikan pengidapnya peluang bertahan hidup yang lebih lama lagi jika mendapat perawatan yang tepat. Agar dapat mengurangi faktor pemicu stroke, sangat disarankan agar individu mampu merubah kebiasaan hidup yang buruk. Mulailah dengan memilih diet yang sehat seperti makan makanan yang bergizi tinggi serta mengonsumsi buah dan sayur, berhenti merokok dan minum alkohol dalam jumlah besar, hindari penggunaan obat-obatan terlarang, serta rutinkan olahraga setiap hari sedikitnya 30 menit per hari.

image-newest
Info Kesehatan

Waspada Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak Jumat, 21 Oktober 2022 13:35 WIB Gangguan ginjal akut misterius pada anak (disebut juga Acute Kidney Injury atau AKI) baru-baru ini marak terjadi dan tercatat sudah 206 kasus (rentang usia anak 0-18 thn) di Indonesia. AKI ditandai dengan penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal, terlihat dari penurunan volume buang air kecil hingga tidak bisa buang air kecil sama sekali. Pemerintah masih terus meneliti penyebab utama dari kejadian ini, dan langkah sementara yang diambil pemerintah untuk mencegah perburukan kondisi AKI di Indonesia adalah menghentikan dahulu penggunaan obat cairan pada anak. Saat ini BPOM telah memerintahkan penarikan obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) yang kemungkinan berkaitan dengan maraknya kondisi AKI yaitu Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops. Gejala AKI: Intensitas buang air kecil menurun atau bahkan tidak buang air sama sekali, dengan atau tanpa gejala :  Demam Pilek/Batuk Diare Muntah Langkah Pencegahan Pastikan anak minum cukup +/- 50ml/kgBB per hari Jaga kesehatan anak dengan makanan sehat dan seimbang, mengurangi makanan tinggi gula dan karbohidrat serta memperbanyak makanan tinggi serat seperti sayur dan buah Jaga prokes : kebersihan tangan dan tetap gunakan masker saat di kerumunan Apa yang HARUS dilakukan?  Tetap tenang dan waspada serta aktif memantau tanda bahaya umum. Tunda sementara pemberian obat dalam bentuk cairan/sirup baik untuk yang sudah terpapar ataupun belum. Pantau jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan).  Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup (minum air).  Sebaiknya kurangi aktivitas anak (khususnya balita) di area dengan risiko infeksi tinggi (kerumunan, ruang tertutup) Jika anak menunjukkan gejala AKI segerakan untuk membawa anak ke dokter dengan membawa obat yang sempat dimakan sebelumnya (bila ada), atau hubungi Yakes Siaga di nomor 15000 22 maupun WA Chatbot di nomor 0811 50 5000 22. Tetap Waspada Tetap Sehat, Telkomers  ===== Sumber: Kemenkes RI & BPOM

image-newest
Info Kesehatan

Simak Tips Berikut, Cegah Terjadinya Peningkatan Gula Darah Jumat, 21 Oktober 2022 08:59 WIB Gula darah tinggi atau biasa disebut hiperglikemia menjadi salah satu faktor berbahaya dari penderita diabetes. Hiperglikemia terjadi saat kadar glukosa dalam darah mencapai lebih dari 300 mg/dl, hal tersebut dapat ditandai dengan gejala sering merasa haus, pusing, penglihatan kabur, buang air kecil meningkat, hingga napas terengah-engah. Hal ini dapat terjadi akibat beberapa hal, salah satunya adalah akibat hobi makan yang terlalu manis dan jarang bergerak. Oleh karena itu, berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan gula darah, meliputi : Pertahankan kondisi berat badan ideal, hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan perbanyak makanan kaya akan serat. Melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, menaiki tangga, hingga melakukan aerobik. Berhenti merokok, serta juga berhenti untuk minum-minuman alkohol. Mengelola stres, untuk mencegah terganggunya produksi serotonin sehingga tubuh dapat memproduksi insulin dengan tepat. Mengonsumsi makanan yang sehat, meliputi konsumsi gizi tepat dan juga diseimbangkan oleh 3-5 porsi buah dan sayur, serta mengurangi konsumsi garam, gula dan lemak jenuh. Selain itu, mengenal gejala hiperglikemia dari penyakit diabetes juga dapat dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin agar diabetes dapat ditangani lebih cepat dan menghindari terjadinya komplikasi serius. Adapun beberapa gejala utamanya nya seperti sering mengalami buang air kecil (poliuri), Cepat merasa lapar (polifagia), serta cepat haus (polidipsi). Cari tahu lebih banyak tentang Diabetes dengan mengunjungi channel Youtube Yakes Telkom atau klik Playlist Tentang Diabetes Melitus  

Info Terpopuler

image-popular
Info Kesehatan

Telemedicine menjadi alternatif konsultasi dimasa Pandemi Senin, 18 Januari 2021 11:05 WIB Tahun 2020 sudah selesai akan tetapi,  lain halnya dengan Pandemi yang sampai akhir 2020 belum kunjung usai. Dalam masa Pandemik ini, Yakes Telkom memberikan layanan Telemedicine yaitu pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Telemedicine saat ini, menggunakan teknologi komunikasi dengan gadget untuk memberikan konsultasi fasilitas kesehatan di tempat yang berjauhan, bisa secara langsung via telepon, berkirim pesan, ataupun videocall dengan aplikasi WA (whatsapp) atau aplikasi Telegram. Layanan Telemedicine dibutuhkan oleh Pelanggan dalam masa pandemik Covid-19 saat ini karena ada beberapa layanan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan Telemedicine diantaranya adalah: Layanan Konsultasi medis dengan dokter dan petugas medis lainnya di Yakes Telkom. Memberi kemudahan saat pelanggan ingin mendapatkan Obat Rutin yang dikonsumsi tanpa harus datang ke Poliklinik Yakes Telkom. Permintaan rujukan pemeriksaan Laboratorium dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi tentang restitusi. Layanan konsultasi non medis perihal kepesertaan. Kenapa harus Telemedicine? Guna mencegah penyebaran virus covid-19 lebih baik apabila dirumah saja untuk menghindari kerumunan, itulah sebabnya Yakes Telkom lebih menekankan Telemedicine daripada pelanggan datang langsung ke Poliklinik. Dengan Telemedicine para pelanggan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan dari Yakes. Untuk layanan medis para pelanggan bisa melakukan konsultasi kepada para dokter, apabila memerlukan obat dokter akan memberikan dan dikirim menggunakan kurir. Demikian juga dengan rujukan bisa juga didapatkan dengan melakukan Telemedicine. Tidak hanya layanan konsultasi medis saja yang diberikan kepada para pelanggan, melainkan dari sisi Non Medispun bisa melakukan Telemedicine, salah satu contohnya adalah layanan Konsultasi kepesertaan. Untuk melakukan laporan update Faskes putra/i dari pelanggan, Pensiunan dapat mengirimkan foto atau scan persyaratan yang sudah lengkap kepada admin kepesertaan untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga pengajuan untuk cetak kartu kesehatan bisa dilayani secara online via Whatsapp ataupun Telegram, dengan mengirimkan persyaratan yang sudah lengkap kepada Admin Kepesertaan pengajuan cetak kartu kesehatan bisa diproses lebih lanjut. Saat ini Yakes Telkom tak henti-hentinya memberikan layanan yang terbaik kepada para pelanggan karena sesuai dengan slogan terbaru Yakes Telkom yaitu Sehat Tekad Kita, Melayani dengan Cinta (YKS05-01)

image-popular
Info Kesehatan

Kasus Positif Terus Melonjak, Segera Vaksinasi dan Kencangkan Prokes Minggu, 30 Januari 2022 21:49 WIB Lonjakan Kasus Harian Perupadata mencatatkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 9905 kasus (per 28 Januari 2022). Data yang ada juga menunjukkan 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal dan tercatat sudah 3 pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia (memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan 1 kasus belum divaksin). Kenaikan kasus harian Covid disinyalir akan terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Gambaran kenaikan tajam kasus ini juga terlihat di lingkungan TelkomGroup. Munculnya 3 sub varian Omicron Baru-baru ini muncul 3 sub varian Omicron yaitu BA.1 BA.2 dan BA.3, status ketiganya masih terus diteliti. Sementara gejala dibandingkan Delta lebih ringan. BA.2 lebih infeksius dengan gejala lebih ringan dari BA.1. Mutasi virus memang bukanlah hal yang baru, apalagi Variant of Concern cenderung cepat menginfeksi dan akan banyak bermutasi. Yang harus digarisbawahi adalah jangan meremehkan dan jangan abai untuk mencegah virus semakin merajalela dan melahirkan varian yang berbahaya. Cegah dengan Vaksin dan Disiplin Prokes Sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Kemenkes, perusahaan turut aktif mengambil langkah-langkah untuk mencegah laju penularan khususnya di lingkungan TelkomGroup dengan mempercepat upaya pelaksanaan vaksinasi booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin primer.  Jadi bagi karyawan, pensiunan dan keluarga yg sudah mendapatkan e tiket di Peduli Lindungi dan telah 6 bulan dari vaksin ke 2, segera lakukan vaksinasi booster baik di sentra vaksinasi, RS atau puskesmas terdekat. Ayo kita cegah peningkatan laju Covid dengan tidak panik seraya meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menghindari bepergian kecuali sangat mendesak, dan menghindari kegiatan makan bersama. Semangat Sehat!  #SEMUAWAJIBPAKAIMASKER #SegeraVaksin

image-popular
Info Kesehatan

Be Mindful of Your Mental Health Sabtu, 24 Oktober 2020 08:36 WIB Tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang menandakan sehatnya seseorang. Sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik saja, tetapi bagaimana kondisi psikologis diri kita. Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang melanda, mari kita tanyakan ke diri sendiri, sejahterakah kita secara psikologis? Sejahtera secara psikologis menandakan bahwa diri kita memiliki perasaan yang baik (feeling good) dan dapat berfungsi secara efektif (functioning effectively). Untuk dapat sejahtera secara psikologis, tentunya kita perlu memperhatikan (mindful) kondisi kesehatan mental. Mengapa demikian? Alasannya sangat sederhana, karena dengan memberikan perhatian maka kita lebih menyadari serta dapat lebih memahami kondisi diri kita. Mindfulness adalah suatu pendekatan integratif yang didasarkan pada hubungan pikiran & tubuh, yang membantu individu untuk mengelola pikiran dan perasaan serta kesehatan mental mereka. Mindfulness merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh simpelnya adalah dengan kita menyadari bagaimana rasa makanan yang tadi dicicipi? Apa warna baju yang dipakai hari ini? Apa perasaan yang muncul ketika atasan memberikan feedback kepada saya? Apa yang saya rasakan ketika rekan kerja menolak pendapat saya? Sadar akan apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan menjadi salah satu wujud agar kita dapat menjalankan hari-hari dengan nyaman serta menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang dihadapi. Selain menyadari apa yang terlintas dipikiran dan dirasakan, menyadari apa yang tubuh kita coba untuk sampaikan juga salah satu bentuk mindfulness. Sebagai contoh, saat berada pada situasi penuh tekanan atau kecemasan, ternyata tubuh kita memunculkan reaksi tertentu seperti detak jantung meningkat, otot tegang atau napas terhambat. Dengan memperhatikan perubahan yang muncul tersebut, maka kita dapat pula mencari solusi atas perubahan yang terjadi, salah satu upayanya dengan mengatur napas dengan baik agar tubuh menjadi tenang. Begitu pula dengan situasi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini, aware terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, serta pola tingkah laku yang dimunculkan akan membantu kita menentukan langkah pengelolaan yang tepat. Kesadaran ini menandakan pula bahwa kita merawat diri. Kita sadar akan hal yang menjadi pemicu dari kecemasan serta memperhatikan hal-hal apa yang membuat tertekan. Ketika kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental, tidak hanya diri kita sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Manfaat apalagi yang didapat melalui mindfulness? Menyadari kondisi psikologis atau kesehatan mental ini juga dapat membantu mengurangi stigma lingkungan yang buruk terhadap kesehatan mental. Beberapa contoh mindfulness ini adalah, menyadari penggunaan tata bahasa yang digunakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, mengedukasi diri terkait kesehatan mental yaitu dengan mengenali bahwa kesehatan mental memiliki perlakuan yang sama dengan masalah medis lainnya, dan mendengarkan kondisi orang lain tanpa interupsi, asumsi, maupun interpretasi di awal. Nah, beberapa hal tersebut dapat kita latih di kehidupan sehari-hari dan menjadi upaya bagi kita untuk lebih mindful terhadap diri maupun lingkungan sosial. Sudah saatnya kita aware terhadap kesehatan mental. Sesuai dengan kampanye yang dikeluarkan World Federation for Mental Health (WFMH), perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia tahun 2020 mengusung tema “Mental Health for All: Greater Investment – Greater Access”, hal tersebut menandakan bahwa sehat mental itu hak setiap orang. Inilah saatnya bagi kita untuk berinvestasi dalam kesehatan mental. By: Rahmi Maya Fitri, M.Psi., Psikolog     “We would never tell someone with a broken leg that they should stop wallowing and get it together. We don’t consider taking medication for an ear infection something to be ashamed of.”  MICHELLE OBAMA     Sumber: https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330; https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/m/mindfulness; https://www.mindfulnessstudies.com/ending-mental-health-stigma-through-mindfulness/

image-popular
Info Kesehatan

Hari Hipertensi Sedunia, Kenali Faktor Risiko & Cara Pencegahannya Selasa, 17 Mei 2022 14:21 WIB 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia atau dikenal dengan World Hypertension Day. Momen peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan pentingnya mengenali gejala, faktor risiko serta cara pencegahan dari penyakit hipertensi. Gerakan Hari Hipertensi Sedunia ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terkait komplikasi medis yang serius akibat hipertensi, informasi tentang pencegahannya, deteksi dini, serta tahapan pengobatannya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan juga stroke. Meskipun gejalanya sering tidak terlihat jelas, namun hipertensi masih dapat dideteksi serta dikontrol dengan baik. Hal tersebut seperti mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya hipertensi dalam tubuh, seperti : Usia Seiring bertambahnya usia, risiko tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Selain itu risiko hipertensi juga akan lebih sering terjadi pada pria dewasa dibandingkan wanita.   Riwayat Keluarga Penyakit Hipertensi ini juga cenderung dapat diturunkan dalam silsilah keluarga, sehingga peran serta seluruh anggota keluarga dalam mencegah atau mendeteksi dini terjadinya hipertensi sangatlah penting.   Merokok Kebiasaan buruk merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi serta merusak lapisan dinding arteri, jika dibiarkan dapat menyebabkan arteri menyempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.   Obesitas Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko tinggi akan terjadinya hipertensi. Hal ini terjadi akibat tubuh yang semakin berat dapat meningkatkan kebutuhan darah dalam memasok oksigen dan nutrisi dalam jaringan tubuh. Dengan meningkatnya aliran darah tersebut, maka dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri.   Konsumsi Garam Berlebih Serta Sedikit Mengkonsumsi Potasium Konsumsi garam (natrium) berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Selain itu, kurangnya konsumsi zat potasium dapat meningkatkan tumpukan kadar natrium dalam darah.   Disebabkan Oleh Kondisi Kesehatan Tertentu Kondisi kesehatan yang kronis juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini termasuk pada penderita penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea. Dalam mendeteksi dini penyakit hipertensi ini, perlu dilakukan pengecekan berkala dalam mengukur tingkat tekanan darah. Meski begitu, pengukuran tekanan darah harus tetap dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto. SpJP(K). dr. Erwinanto menjelaskan bahwa proses pengukuran tekanan darah di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari, setidaknya hingga 3 sampai 4 hari berturut-turut. Kemudian pada saat pengukuran tensi, dilakukan sebanyak 2 kali pengukuran dengan jeda waktu 1 hingga 2 menit untuk memastikan nilai tensi yang didapat adalah valid. "Lebih baik 7 hari berturut-turut pada pagi dan sore hari. Tingkat tekanan darah ditentukan oleh nilai rata-rata semua pengukuran , kecuali pengukuran hari pertama. Jadi, hasil hari pertama jangan dimasukin ke perhitungan rata-rata, ya,"jelas dr. Erwinanto Hipertensi juga dapat diatasi dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti melakukan olahraga terartur, mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi minuman berkafein hingga berhenti merokok. Namun jika kondisi tekanan darah sudah tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter serta mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.